Tag Archives: Prabowo Subianto

https://orkutluv.com

Jokowi Yakini Prabowo Presiden Terkuat, Apa Dasarnya?

Pada acara peringatan ulang tahun ke-17 Partai Gerindra yang berlangsung di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025), Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), melontarkan pujian kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurut Jokowi, Prabowo saat ini merupakan pemimpin dengan dukungan politik terkuat secara global.

Pernyataan ini didasarkan pada tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Prabowo dalam 100 hari pertamanya sebagai presiden. Data menunjukkan bahwa sekitar 80,9 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja pemerintah, sementara lebih dari 80 persen anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) turut mendukung kebijakan yang dijalankan.

Dukungan Politik yang Kuat

Dalam pidatonya, Jokowi menekankan bahwa kondisi politik saat ini sangat menguntungkan bagi pemerintahan Prabowo. “Dukungan dari rakyat sangat besar, begitu juga dari parlemen. Ini adalah modal kuat untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik,” ujar Jokowi di hadapan para hadirin.

Ia juga sempat berseloroh bahwa tidak banyak pihak yang berani mengkritik Prabowo. “Sejauh ini saya belum melihat ada yang berani mengkritik beliau. Lucunya, kalau ada sesuatu yang dikritik, saya yang sering kena,” candanya, yang langsung disambut gelak tawa para tamu undangan.

Hadirnya Para Tokoh Politik

Acara peringatan ini turut dihadiri berbagai tokoh politik nasional, di antaranya:

  • Bahlil Lahadalia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Ketua Umum Partai Golkar
  • Zulkifli Hasan – Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Ketua Umum PAN
  • Muhaimin Iskandar – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Ketua Umum PKB
  • Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah serta Ketua Umum Partai Demokrat

Selain itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut hadir bersama sang ayah, Jokowi. Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak tampak di lokasi dan diwakili oleh Dolly Dondokambey serta Said Abdullah.

Gerindra Rayakan 17 Tahun Perjalanan Politik

Sejak didirikan pada 6 Februari 2008, Partai Gerindra telah berkembang pesat di panggung politik Indonesia. Peringatan hari jadi ke-17 ini menjadi momen bersejarah bagi partai yang kini dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Dengan dukungan politik yang semakin kuat, banyak pihak menantikan arah kepemimpinan Prabowo ke depan. Apakah Prabowo mampu memenuhi ekspektasi rakyat dan membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih pesat? Waktu yang akan menjawabnya.

PDIP Bantah Tuduhan Pecah Belah Prabowo-Jokowi, Deddy Sitorus Sindir PKB

Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Sitorus, menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, yang meminta dirinya tidak memperkeruh hubungan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo. Deddy menilai tuduhan bahwa PDIP ingin memisahkan Jokowi dan Prabowo tidak berdasar.

“Ya mungkin dia bangun kesiangan, tiba-tiba menuduh PDI Perjuangan mau memisahkan Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” ujar Deddy saat ditemui di Sekolah Partai, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025). Menurutnya, hubungan antara Jokowi dan Prabowo adalah urusan pribadi mereka, dan PDIP tidak memiliki kepentingan untuk mencampuri, apalagi berupaya memisahkan keduanya.

“Itu urusan mereka berdua. Kami tidak punya kepentingan untuk merekatkan atau memisahkan mereka. Politik selalu berbasis kepentingan. Jika mereka memiliki kepentingan yang sama, tidak ada pihak yang bisa memisahkan. Jadi, Bung Jazilul lebih baik fokus pada partainya sendiri,” lanjutnya.

Ketika ditanya apakah ada kepentingan PKB dalam dinamika hubungan Prabowo dan Jokowi, Deddy kembali menanggapi dengan sindiran. “Ya, artinya dia bangun kesiangan. Tiba-tiba mengigau dan menuduh kita ingin memisahkan Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa selama ada kepentingan yang sejalan, hubungan politik akan tetap terjalin, tetapi jika kepentingan berubah, perpisahan bisa terjadi secara alami. “Kalau kepentingan mereka masih sama, mereka akan tetap bersama. Tetapi kalau sudah berbeda, mereka akan berpisah sendiri tanpa campur tangan pihak lain,” kata Deddy.

Saat ditanya apakah hubungan Jokowi dan Prabowo selama ini hanya didasarkan pada kepentingan politik, Deddy memberikan jawaban tegas. “Di politik, tidak ada belas kasihan. Politik itu soal kepentingan. Meski di tingkat yang lebih tinggi, ada aspek moral dan keberpihakan,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa jika suatu saat Jokowi dan Prabowo berpisah, itu murni keputusan mereka, bukan karena pengaruh pihak lain. “Kalau ada perpisahan antara Pak Jokowi dan Pak Prabowo, itu terjadi di antara mereka berdua, bukan karena pihak luar,” pungkasnya.

Sebelumnya, Prabowo sempat menyampaikan bahwa ada pihak-pihak yang berusaha memisahkan dirinya dari Jokowi. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Pembukaan Kongres ke-XVIII Muslimat NU di Jatim International Expo (JIExpo), Surabaya, Senin (10/2/2025). “Ada yang sekarang mau memisahkan saya dengan Pak Jokowi. Lucu juga, jadi bahan tertawaan saja,” ujar Prabowo.

Ia meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh narasi tersebut, karena menurutnya, upaya memecah belah bangsa adalah taktik yang digunakan oleh pihak-pihak yang tidak ingin melihat Indonesia bersatu. “Pecah belah itu adalah strategi mereka yang tidak suka Indonesia maju. Kita tidak perlu menghiraukannya,” kata Prabowo.

Prabowo juga mengakui bahwa ia banyak belajar tentang politik dari Jokowi dan menekankan pentingnya menghormati pemimpin, baik yang masih berkuasa maupun yang sudah tidak menjabat. “Saya belajar dari Pak Jokowi. Tidak perlu malu mengakuinya. Kadang orang yang sudah tidak berkuasa malah dijelek-jelekkan, jangan begitu. Kita harus menghormati semua pemimpin,” tutupnya.

Strategi Prabowo: Kolaborasi dengan 4 Perusahaan Turki untuk Meningkatkan Pertahanan Nasional

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Indonesia telah menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah perusahaan besar Turki untuk memperkuat sektor pertahanan. Dalam kunjungan resminya ke Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu (12/2), Prabowo menyatakan bahwa kerjasama ini melibatkan beberapa perusahaan ternama Turki seperti Roketsan, Aselsan, Havelsan, dan Baykar.

Menurut Prabowo, Indonesia tidak hanya menjalin hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan ini, tetapi juga berkomitmen untuk memperdalam kerjasama dalam pengembangan teknologi pertahanan. Ia menegaskan bahwa Indonesia berencana untuk ikut serta dalam program-program yang tengah digalakkan bersama Turki, yang berfokus pada kemajuan industri pertahanan.

Dukungan Turki dan Harapan untuk Kerja Sama yang Lebih Erat

Prabowo juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Recep Tayyip Erdoğan, yang telah memberikan dukungan langsung dalam membangun hubungan dengan perusahaan-perusahaan pertahanan terkemuka di Turki. Prabowo mengungkapkan bahwa pada kunjungannya ke Istanbul pada Desember lalu, ia berkesempatan untuk bertemu langsung dengan para pemimpin industri pertahanan Turki, yang tentu saja memperkuat kerja sama bilateral antara kedua negara.

“Kerja sama dalam bidang industri pertahanan akan berkembang pesat berkat bantuan dari Presiden Erdogan. Ini akan membuka peluang yang sangat baik bagi Indonesia dan Turki untuk terus maju bersama,” ujar Prabowo.

Rencana Joint Production dan Penguatan Ekonomi Bilateral

Lebih lanjut, Prabowo juga menyampaikan niat Indonesia untuk terlibat dalam joint production atau produksi bersama dengan industri pertahanan Turki. Hal ini bertujuan untuk mempercepat transfer teknologi dan memperkuat kapasitas produksi dalam negeri. Ia berharap melalui kemitraan ini, Indonesia dapat memperkuat kemampuan industrinya, khususnya di sektor pertahanan yang semakin strategis.

Selain itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya penguatan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Turki. “Kami ingin hubungan perdagangan kedua negara semakin kokoh dan berkembang pesat dalam waktu dekat,” ujarnya optimis. Untuk itu, Prabowo mendorong penyelesaian negosiasi mengenai Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak, termasuk mempermudah perdagangan antar negara.

Pengurangan Hambatan Perdagangan

Salah satu isu yang juga disoroti oleh Prabowo adalah tingginya biaya masuk bagi barang-barang Indonesia yang masuk ke Turki. Prabowo berharap agar perjanjian CEPA dapat menurunkan hambatan-hambatan perdagangan tersebut, sehingga barang-barang Indonesia dapat lebih mudah masuk ke pasar Turki dan sebaliknya.

“Dengan adanya kerjasama yang lebih baik di bidang perdagangan, kita berharap dapat saling menguntungkan dan mendorong peningkatan ekonomi kedua negara,” kata Prabowo.

Melalui langkah-langkah strategis ini, Indonesia dan Turki semakin memperkuat hubungan mereka, tidak hanya di sektor pertahanan tetapi juga di bidang ekonomi, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kedua negara di masa depan.

Erdogan Kunjungi Indonesia, Prabowo Sambut dengan Upacara Kenegaraan di Istana Bogor

Presiden RI Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan kenegaraan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan beserta Ibu Negara Emine Erdogan pada 11-12 Februari 2025. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menegaskan bahwa kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turkiye.

“Penyambutan kenegaraan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada Presiden Erdogan akan digelar di Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu, 12 Februari 2025,” ujar Yusuf dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (10/2/2025) malam.

Setelah prosesi penyambutan, kedua pemimpin negara akan menggelar pertemuan bilateral guna membahas peluang kerja sama di berbagai sektor. Diskusi ini diharapkan dapat memberikan manfaat strategis bagi kedua negara serta memperkuat persahabatan antara Indonesia dan Turkiye.

“Kunjungan ini diharapkan semakin mempererat hubungan bilateral serta membuka peluang kerja sama yang lebih luas bagi kedua negara,” tambah Yusuf.

Sebagai bagian dari rangkaian agenda, acara kenegaraan ini akan ditutup dengan jamuan santap siang yang diselenggarakan di halaman Istana Kepresidenan Bogor.

Sebelumnya, pada Jumat (7/2/2025), Kementerian Luar Negeri RI telah mengumumkan rencana penyelenggaraan Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi (High Level Strategic Cooperation Council) antara Indonesia dan Turkiye.

“High Level SCC merupakan forum bilateral reguler tertinggi yang dipimpin langsung oleh kepala negara,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Rolliansyah “Roy” Soemirat, dalam taklimat media di Jakarta, Jumat.

Pertemuan ini akan menjadi wadah diskusi bagi kedua negara dalam membahas berbagai isu strategis yang menjadi kepentingan bersama. Roy juga menambahkan bahwa forum ini diharapkan dapat menjadi platform interaksi reguler antara Indonesia dan Turkiye di tingkat tertinggi.

Prabowo Jelaskan Dukungan Indonesia untuk Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025

Presiden RI Prabowo Subianto Dukung Kepemimpinan Malaysia di ASEAN 2025

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan dukungan penuh terhadap peran Malaysia sebagai Ketua ASEAN pada 2025. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers usai pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, di Kuala Lumpur pada Senin (27/1/2025).

““Kami memberikan dukungan penuh kepada Malaysia dalam memimpin ASEAN tahun ini,” kata Prabowo dalam pernyataannya yang disiarkan melalui YouTube Bernama TV.. Ia juga menyebutkan kesiapan Indonesia untuk menerima kunjungan Anwar Ibrahim beserta rombongannya dalam rangka konsultasi tahunan yang dijadwalkan tahun ini.

“Kami siap menyambut Perdana Menteri Malaysia beserta para delegasi untuk menghadiri konsultasi tahunan,” tambahnya.

Malaysia Resmi Memimpin ASEAN pada 2025
Malaysia memulai masa jabatannya sebagai Ketua ASEAN pada 1 Januari 2025. Jabatan ini secara simbolis diserahkan oleh Perdana Menteri Laos, Sonexay Siphandone, kepada Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam penutupan KTT ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos, pada Oktober 2024.

Sebagai Ketua ASEAN, Malaysia mengusung tema “Inklusivitas dan Keberlanjutan” untuk mengatasi tantangan regional. Fokus utama Malaysia adalah isu Laut China Selatan, konflik internal di Myanmar, serta kolaborasi dalam kecerdasan buatan (AI), energi terbarukan, pariwisata, dan layanan kesehatan.

Program dan Inisiatif Malaysia di ASEAN 2025
Sepanjang tahun ini, Malaysia akan menjadi tuan rumah lebih dari 300 kegiatan utama, termasuk KTT ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) Plus China yang direncanakan pada Mei 2025. Selain itu, pertemuan antara pemimpin ASEAN dan mitra strategis lainnya juga akan berlangsung di akhir tahun.

Kepemimpinan ini merupakan kali kelima bagi Malaysia sejak ASEAN berdiri pada 1967, setelah sebelumnya menjadi Ketua pada tahun 1977, 1997, 2005, dan 2015.

Semangat Kolaborasi Regional
Dukungan yang diberikan Indonesia mencerminkan solidaritas dan kerja sama erat antarnegara ASEAN. Malaysia diharapkan mampu menghadirkan solusi untuk tantangan kawasan sekaligus memperkuat posisi ASEAN di kancah global.

Dengan mengedepankan tema “Inklusivitas dan Keberlanjutan,” Malaysia diharapkan dapat mendorong dialog yang konstruktif serta memajukan inisiatif yang bermanfaat bagi masyarakat ASEAN, terutama dalam sektor strategis yang menjadi prioritas bersama.

Prabowo Ungkap Alasan Indonesia Dukung Malaysia di ASEAN 2025

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan dukungan penuh Indonesia terhadap kepemimpinan Malaysia di ASEAN pada 2025. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers setelah pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, di Kuala Lumpur, Senin (27/1/2025).

“Kami mendukung Malaysia menjadi ketua ASEAN pada tahun ini,” ujar Prabowo, seperti dikutip dari YouTube Bernama TV. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk menerima kunjungan Anwar Ibrahim beserta delegasinya guna menghadiri konsultasi tahunan pada 2025.

“Kami siap menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia dan para pemimpin lainnya untuk konsultasi tahunan yang akan diadakan tahun ini,” imbuhnya.

Malaysia Resmi Menjabat Ketua ASEAN 2025

Malaysia secara resmi memulai masa jabatannya sebagai Ketua ASEAN pada 1 Januari 2025. Jabatan ini diserahkan secara simbolis oleh Perdana Menteri Laos, Sonexay Siphandone, kepada Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam upacara penutupan KTT ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos, pada Oktober 2024.

Sebagai Ketua ASEAN, Malaysia mengusung tema “Inklusivitas dan Keberlanjutan” yang akan menjadi panduan dalam menyelesaikan berbagai tantangan regional. Fokus utama meliputi isu pertikaian di Laut China Selatan, konflik internal di Myanmar, serta kerja sama dalam bidang kecerdasan buatan (AI), energi baru terbarukan, pariwisata, dan perawatan kesehatan.

Agenda dan Inisiatif Malaysia selama Keketuaan ASEAN

Sepanjang tahun 2025, Malaysia akan menjadi tuan rumah lebih dari 300 pertemuan dan program utama. Salah satu acara penting adalah KTT ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) Plus China yang akan digelar pada Mei 2025. Selain itu, Malaysia juga dijadwalkan menyelenggarakan pertemuan para pemimpin ASEAN dengan mitra strategis di akhir tahun.

Kepemimpinan Malaysia kali ini menjadi yang kelima sejak ASEAN berdiri pada 1967. Sebelumnya, Malaysia pernah menjabat sebagai Ketua ASEAN pada 1977, 1997, 2005, dan 2015.

Pentingnya Kolaborasi Regional

Dukungan dari Indonesia menunjukkan kuatnya semangat solidaritas dan kerja sama antarnegara anggota ASEAN. Kepemimpinan Malaysia diharapkan dapat membawa solusi untuk berbagai tantangan kawasan sekaligus memperkuat posisi ASEAN di kancah global.

Dengan tema yang diusung, Malaysia diharapkan mampu mendorong dialog konstruktif dan memajukan inisiatif yang bermanfaat bagi masyarakat ASEAN, termasuk peningkatan kerja sama di sektor strategis.

Megawati-Prabowo: PDI-P Optimistis Pertemuan Segera Terjadi

Ketua DPP PDI-P, Djarot Saiful Hidayat, mengungkapkan harapannya agar rencana pertemuan antara Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Prabowo Subianto dapat segera terealisasi. Menurut Djarot, pertemuan ini memiliki arti penting bagi bangsa Indonesia.

“Insya Allah, semakin cepat semakin baik untuk kepentingan bangsa,” ujar Djarot dalam keterangannya kepada Kompas.com pada Minggu (26/1/2025). Ia menjelaskan bahwa tujuan utama dari pertemuan tersebut adalah untuk memperkuat kedaulatan, kemandirian, serta kepribadian bangsa yang berlandaskan kebudayaan.

Namun, Djarot tidak memberikan informasi pasti terkait waktu pelaksanaan pertemuan tersebut. Ia juga enggan menjawab secara spesifik ketika ditanya apakah Megawati akan mengundang Prabowo secara langsung untuk hadir dalam Kongres PDI-P.

Meski demikian, ia memberi isyarat bahwa Prabowo kemungkinan besar akan diundang ke acara besar partai berlambang banteng ini. “Insya Allah, beliau (Prabowo) akan diundang dalam Kongres partai,” tambahnya.

Spekulasi Soal Pertemuan Megawati dan Prabowo

Kabar tentang rencana pertemuan Megawati dan Prabowo kembali menjadi sorotan politikus dan masyarakat. Hal ini semakin hangat diperbincangkan menjelang perayaan ulang tahun Megawati yang ke-78 pada 23 Januari 2025.

Meski sempat diharapkan terjadi pada hari tersebut, pertemuan itu belum terealisasi. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyebut bahwa jadwal pertemuan masih dalam tahap pengaturan.

“Pertemuan Megawati-Prabowo sedang diatur waktunya,” ungkap Prasetyo di Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (23/1/2025).

Prasetyo menambahkan bahwa pada hari ulang tahun Megawati, Presiden Prabowo tengah sibuk dengan agenda kenegaraan. Ia dijadwalkan melakukan kunjungan resmi ke India dan harus bertolak pada Kamis sore.

Namun, Prabowo menunjukkan perhatiannya dengan mengirimkan karangan bunga sebagai ucapan selamat ulang tahun kepada Megawati.

Harapan dari Pertemuan Dua Tokoh Besar

Rencana pertemuan ini dinilai strategis dalam menciptakan sinergi antara dua pemimpin yang memiliki pengaruh besar di kancah politik nasional. Jika terlaksana, pertemuan ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pembangunan bangsa dan memperkuat kerja sama antarpartai politik.

Dengan spekulasi yang terus bergulir, publik menantikan kabar baik mengenai jadwal pasti pertemuan antara Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Semoga rencana ini segera terealisasi demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Pansus Pagar Laut Tangerang Belum Mendesak, Ini Kata Titiek Soeharto

Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, menyatakan bahwa pembentukan panitia khusus (pansus) untuk menangani persoalan pagar laut yang ada di Kabupaten Tangerang belum dianggap perlu saat ini. Titiek berpendapat bahwa jika masalah ini dapat diselesaikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), maka keberadaan pansus tidaklah mendesak. “Jika kementerian dan aparat terkait dapat segera menyelesaikan masalah ini, maka tidak perlu kita membentuk pansus. Masih banyak hal lain yang lebih urgent untuk diurus,” ujar Titiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Meski demikian, Titiek tetap mendesak agar KKP melanjutkan penyelidikan untuk memastikan siapa pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan pagar laut tersebut. Pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang menjadi perhatian publik tersebut dinilai melanggar aturan terkait pengelolaan wilayah laut yang seharusnya tidak dapat dipagari atau dikavling oleh siapa pun. “Kami ingin KKP mengungkapkan kepada masyarakat siapa sebenarnya yang berada di balik pembangunan pagar laut ini,” tegas Titiek.

Selain itu, Titiek juga menyoroti proses pembongkaran pagar laut yang dilakukan oleh berbagai instansi pada Rabu (22/1/2025). Pembongkaran tersebut, menurutnya, memerlukan biaya yang cukup besar. Titiek menyarankan agar pihak yang bertanggung jawab atas pembangunan pagar tersebut dapat menanggung biaya pembongkaran, mengingat ini adalah konsekuensi dari tindakan yang mereka lakukan.

Usulan pembentukan pansus sebelumnya datang dari Wakil Ketua Komisi IV DPR, Alex Indra Lukman. Alex menilai bahwa pembentukan pansus menjadi semakin mendesak setelah terungkapnya temuan ratusan hak guna bangunan (HGB) dan sertifikat hak milik (SHM) di area yang dikelilingi pagar laut. “Tentu hal ini perlu penyelidikan lebih lanjut, apalagi sekarang muncul masalah terkait HGB yang melibatkan Kementerian ATR yang merupakan mitra dari Komisi II DPR,” ungkap Alex pada 20 Januari 2025.

Selain Alex, anggota Fraksi PKS DPR RI, Riyono, juga mendukung usulan tersebut. Dalam interupsi pada rapat paripurna pembukaan masa sidang kedua 2024-2025, Riyono menyampaikan bahwa kasus pemagaran laut di Tangerang ini menunjukkan lemahnya pengelolaan wilayah laut di Indonesia. Menurutnya, kejadian ini harus segera diusut tuntas agar pengelolaan sumber daya laut Indonesia dapat lebih baik ke depannya.

Dengan berkembangnya berbagai pendapat dan usulan mengenai masalah ini, Titiek Soeharto menegaskan pentingnya penyelesaian yang cepat dan transparan, agar masyarakat tidak lagi mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab atas pembangunan pagar laut yang kontroversial tersebut.

Prabowo-Gibran Dorong Indonesia Jadi Mediator Konflik Internasional

Dalam seratus hari pertama masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Indonesia memperlihatkan komitmen aktifnya dalam mediasi konflik internasional. Dari isu Palestina hingga Ukraina, langkah-langkah diplomatik Indonesia menegaskan posisi strategis negara di panggung global.

Dukungan Tegas untuk Palestina

Pada 10 Januari 2025, Menteri Luar Negeri Sugiono menggarisbawahi pentingnya solusi dua negara sebagai langkah nyata menuju perdamaian di Timur Tengah. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa dialog dan negosiasi merupakan kunci utama untuk mengakhiri konflik panjang antara Palestina dan Israel. Indonesia berjanji akan terus berperan aktif dalam mendukung upaya perdamaian ini melalui forum internasional, termasuk di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

“Kami tidak hanya berbicara tentang perdamaian, tetapi juga mengambil langkah nyata untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina,” ujar Sugiono dalam pertemuan resmi.

Dorongan untuk Solusi Damai di Ukraina

Tidak hanya di Timur Tengah, konflik di Ukraina juga menjadi perhatian khusus pemerintahan Prabowo-Gibran. Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada hari yang sama, Presiden Prabowo menyerukan pentingnya solusi damai melalui dialog terbuka antara semua pihak yang terlibat.

“Kita tidak bisa membiarkan konflik ini terus memengaruhi stabilitas global. Indonesia mengajak seluruh negara bersatu untuk mencari jalan keluar yang damai dan adil,” tegas Prabowo.

Langkah ini mencerminkan kepedulian Indonesia terhadap perdamaian dunia, terutama mengingat dampak konflik Ukraina yang meluas pada aspek politik dan ekonomi global.

Penguatan Kerja Sama Internasional

Selain berfokus pada penyelesaian konflik, Indonesia juga memperkuat diplomasi internasional di sektor pertahanan dan keamanan maritim. Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen meningkatkan kerja sama strategis untuk menjaga kedaulatan negara.

Fokus utama ada pada keamanan maritim, terutama dalam menghadapi tantangan di kawasan Asia Tenggara. Sugiono menambahkan bahwa kerja sama ini juga mencakup isu perikanan ilegal, perlindungan sumber daya alam, dan peningkatan kapabilitas pertahanan laut.

Harapan di Kancah Internasional

Dengan langkah-langkah yang diambil selama 100 hari pertama, pemerintahan Prabowo-Gibran menunjukkan kepemimpinan yang kuat dalam diplomasi global. Dukungan terhadap Palestina, dorongan perdamaian di Ukraina, dan kerja sama strategis di bidang keamanan maritim menjadi fondasi yang menjanjikan untuk masa depan peran Indonesia di kancah internasional.

Indonesia kini tidak hanya hadir sebagai negara yang peduli pada isu global, tetapi juga sebagai mediator aktif yang membawa pesan perdamaian dan stabilitas untuk dunia.

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Untuk Tingkatkan Penghasilan Rakyat Dalam 100 Hari Kerja

Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan penghasilan rakyat Indonesia dalam acara yang menandai 100 hari masa kerjanya. Dalam pernyataannya, ia menekankan pentingnya kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan masyarakat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Sejak dilantik, Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah meluncurkan berbagai program untuk mendukung ekonomi rakyat. Salah satu program unggulan adalah Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap makanan bergizi. Ini menunjukkan bahwa pemerintah berusaha untuk mengatasi masalah gizi buruk yang masih ada di beberapa daerah.

Dalam laporan kinerja 100 hari, Prabowo menyatakan bahwa pemerintah berhasil mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok di pasar. Langkah ini diambil untuk mencegah inflasi yang dapat membebani masyarakat, terutama kalangan bawah. Dengan stabilitas harga, diharapkan daya beli masyarakat dapat meningkat, menciptakan kondisi yang lebih baik bagi perekonomian. Ini mencerminkan upaya pemerintah dalam menjaga kestabilan ekonomi nasional.

Pemerintah juga telah meluncurkan paket stimulus bantuan sosial senilai Rp38 triliun untuk membantu masyarakat tidak mampu. Program ini mencakup penghapusan utang bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta nelayan, yang diharapkan dapat memberikan dorongan bagi sektor-sektor yang terdampak pandemi. Ini menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membantu kelompok rentan agar tidak tertinggal dalam pemulihan ekonomi.

Hasil survei menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Prabowo mencapai 80,9 persen. Angka ini mencerminkan dukungan luas dari masyarakat terhadap langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah dalam waktu singkat. Ini menunjukkan bahwa ada harapan besar dari rakyat untuk melihat perubahan positif dalam kehidupan mereka.

Dengan berbagai kebijakan yang telah diluncurkan, semua pihak berharap agar Presiden Prabowo dapat terus menjaga momentum ini dan memperkuat komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Diharapkan bahwa langkah-langkah ini akan membawa perubahan signifikan dalam penghasilan masyarakat dan membantu mereka keluar dari kemiskinan. Keberhasilan pemerintah dalam mencapai tujuan ini akan menjadi indikator penting bagi masa depan pembangunan ekonomi Indonesia.