Author Archives: Ilnas

Kondisi Memprihatinkan, Warga Pandeglang Tinggal di Gubuk Sederhana Mirip Kandang Kambing

Ahmad Jabidi (49), seorang warga dari Kampung Salabentar, Kelurahan Cilaja, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengalami nasib yang cukup menyedihkan. Ia telah tinggal di sebuah bangunan yang kondisinya sangat tidak layak huni selama lima tahun terakhir, yang bahkan mirip dengan kandang kambing.

Selama lima tahun, Ahmad hidup di sebuah tempat yang hanya berukuran 2×5 meter, terbuat dari bambu dan kayu dengan dinding anyaman bambu. Bangunan sederhana itu berada di atas tanah milik orang tuanya. Meskipun begitu, bangunan tersebut tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai dari cuaca buruk, baik dari dinginnya udara malam maupun teriknya sinar matahari. Atap dari genteng tanah liat juga sering bocor saat hujan turun.

“Saya sudah tinggal di sini sekitar lima tahun,” ungkap Ahmad saat ditemui di kediamannya pada Selasa (15/4/2025).

Ahmad mengaku tidak bisa meninggalkan tempat tinggal tersebut karena penghasilannya yang terbatas. Uang yang ia dapatkan setiap hari hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang paling dasar.

“Untuk kebutuhan sehari-hari saja sudah sulit,” ujarnya.

Ahmad juga sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Jiwa Grogol karena depresi. Namun, setelah menjalani perawatan, ia merasa jauh lebih baik dan sudah dinyatakan sembuh.

“Saya sempat dirawat, alhamdulillah sekarang sudah sembuh,” katanya.

Sepanjang hidupnya, Ahmad belum pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah. Ia berharap dapat memperoleh bantuan untuk meringankan beban hidupnya yang cukup berat.

Adiknya, Nusadi, menjelaskan bahwa dulu Ahmad sempat tinggal bersama keluarga, namun setelah orang tua mereka meninggal, Ahmad memilih untuk hidup sendiri.

“Dulu dia tinggal bersama, sekarang memilih tinggal sendirian,” ujar Nusadi.

Sekretaris Kelurahan Cilaja, Wawan Sukaryawanto, mengatakan bahwa pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut mengenai kondisi Ahmad. Mereka berencana untuk mengecek langsung ke lokasi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

“Sampai sekarang kami belum mendapatkan laporan terkait hal ini, tetapi kami akan turun ke lapangan untuk verifikasi. Kami akan mencoba mengarahkan beliau untuk mendapatkan bantuan,” ujar Wawan.

Menurut Wawan, Ahmad bisa diajukan untuk mendapatkan bantuan program rumah tidak layak huni (RTLH) atau bantuan sosial lainnya, asalkan ia terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Selain itu, jika tanah yang ditempati Ahmad memang masih milik orang tuanya, masalah administrasi tanah akan dibantu lebih lanjut.

“Kami akan cek lokasi dan berdiskusi mengenai status tanah, apakah bersertifikat atau masih milik orang tua. Kami akan membantu segala sesuatunya,” pungkasnya.

Motif Pembunuhan Pemuda di Perumahan Bogor Masih Diselidiki, Polisi Temukan Pisau Pelaku

Polisi berhasil menemukan pisau yang digunakan oleh pelaku dalam pembunuhan seorang pria berinisial R (23) di kawasan perumahan Gunungputri, Bogor, Jawa Barat. Pisau tersebut ditemukan di area rerumputan yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Untuk informasi terbaru, pisaunya sudah ditemukan, dan pelaku mengaku bahwa itu adalah pisaunya. Pisau tersebut ditemukan di sekitar TKP, di area rumput,” ujar Kapolsek Gunungputri, AKP Aulia Robby Putra, saat dihubungi wartawan pada Minggu (13/5/2025).

“Pisaunya bukan pisau dapur atau badik, hanya pisau biasa dengan pegangan berbahan karet,” tambah Aulia.

Aulia juga menyebutkan bahwa pihak kepolisian masih berusaha menggali lebih dalam mengenai motif pelaku terhadap korban. Namun, pelaku belum dapat memberikan keterangan yang jelas, sehingga pihak kepolisian berencana untuk memeriksa kondisi kejiwaan pelaku di rumah sakit.

“Informasi lebih lanjut belum bisa didapatkan. Pelaku sudah diperiksa, tetapi keterangannya belum konsisten,” kata Aulia.

“Kami berharap pelaku dalam kondisi normal, namun jika terkait stres atau depresi, kami akan memeriksa kejiwaannya terlebih dahulu.”Kami masih dalam proses komunikasi dengan pihak rumah sakit,” tambahnya.

Sebelumnya, R ditemukan tewas dengan luka tusuk di leher di sekitar perumahan Gunungputri, Kabupaten Bogor. Korban yang berasal dari Bekasi, Jawa Barat, dipastikan bukan menjadi korban perampokan karena tidak ada barang yang hilang.

“Ini bukan kasus begal, ini adalah pembunuhan. Tidak ada barang yang hilang,” kata AKP Aulia Robby Putra pada Sabtu (12/4).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, dan korban ditemukan sekitar pukul 04.00 WIB, berdasarkan rekaman CCTV.

Pelaku telah ditangkap, namun hingga saat ini, pihak kepolisian belum bisa menginterogasi pelaku dengan jelas. “Pelaku sudah diamankan, tetapi kami belum bisa mengambil keterangan lebih lanjut. Kami masih mendalami apakah pelaku sedang stres atau mabuk,” jelasnya.

Dengan perubahan ini, kalimat tetap mempertahankan inti dari informasi yang diberikan namun dengan struktur dan pilihan kata yang berbeda.

Dua Korban Tewas dalam Kamar Kos di Surabaya, Salah Satunya Mahasiswa S2

Sepasang kekasih ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar kos di Jalan Sidosermo Indah XII, Surabaya, Jawa Timur. Korban diketahui adalah seorang mahasiswa S2 dan seorang perawat.

Korban perempuan, yang berinisial NA (29), berasal dari Lamongan, sementara kekasihnya, H (27), berasal dari Madura. Keduanya ditemukan dalam posisi saling berdampingan di dalam kamar yang terkunci dari dalam.

Kapolsek Wonocolo, AKP Haryoko Widhi, menjelaskan, “Kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal di kamar kos yang terkunci dari dalam,” seperti yang dilansir oleh detikJatim pada Kamis (19/4/2025).

Salah satu saksi yang juga merupakan kerabat korban, Apriliani (23), menyatakan bahwa korban perempuan bekerja sebagai perawat di salah satu rumah sakit di Surabaya. Apriliani menambahkan, “Karena pekerjaan perawatnya yang padat, dia sering mengobati diri sendiri saat merasa tidak enak badan, seperti memberikan suntikan atau infus pada dirinya sendiri.”

Adapun korban laki-laki, Hakim, tercatat sebagai mahasiswa S2 Fakultas Hukum di sebuah perguruan tinggi swasta di Surabaya. Selain itu, Hakim juga seorang pengusaha, meskipun Apriliani tidak mengetahui secara pasti jenis usaha yang dijalankan.

Pria Penganiaya Satpam RS Mitra Keluarga Bekasi Ditahan Setelah Jadi Tersangka

Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota menetapkan seorang pria berinisial AFET sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap seorang satpam di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. Pelaku langsung ditahan setelah statusnya naik dari terlapor menjadi tersangka.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, mengungkapkan, “Terlapor sudah kita tingkatkan dari terlapor menjadi tersangka dan kita lakukan penahanan,” dalam keterangan kepada wartawan pada Jumat (11/4/2025).

Tersangka AFET ditangkap pada Kamis (10/4) malam, dan dijerat dengan Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang Penganiayaan Berat. Binsar menambahkan, “Kita periksa semalam, dan hari ini, hari Jumat, terlapor AFET kita tetapkan statusnya sebagai tersangka.”

Akibat penganiayaan tersebut, korban yang juga seorang satpam berinisial S (39) mengalami luka berat dan berisiko mendapatkan hukuman penjara hingga 5 tahun. “Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun,” ujar Kompol Binsar.

Peristiwa penganiayaan tersebut terjadi pada Sabtu malam, 29 Maret 2025, sekitar pukul 22.00 WIB. Menurut keluarga korban, satpam tersebut mengalami kejang-kejang dan muntah darah setelah dianiaya oleh pelaku. Rumah sakit pun segera melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan kronologi kejadian. Pada malam tersebut, pelaku datang ke rumah sakit dan memarkirkan kendaraannya di depan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Ketika korban menegur pelaku, ia langsung marah dan memukul serta membanting korban ke lantai hingga tak sadarkan diri. “Setelah memajukan mobilnya, Terlapor turun dari mobil dan langsung menghampiri korban, kemudian mendorong, memukul, bahkan menarik dan membanting korban hingga terjatuh dan mengalami luka pada bagian kepala,” jelas Ade Ary.

Korban kemudian dibawa menggunakan ambulans untuk mendapat penanganan medis, sementara penganiayaan itu langsung dilaporkan ke pihak kepolisian oleh rumah sakit.

Kini, kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut. Kejadian ini mengundang perhatian masyarakat dan memicu berbagai reaksi terhadap kekerasan terhadap tenaga medis dan keamanan di rumah sakit.

KPK Sebut 16 Ribu Pejabat Belum Serahkan LHKPN, Batas Waktu Tersisa Hingga Besok

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan kepada seluruh penyelenggara negara (PN) untuk segera menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) tahun 2024. Hingga saat ini, masih ada sekitar 16 ribu pejabat yang belum melaporkan LHKPN mereka.

“Hingga 9 April 2025, terdapat 16.867 PN/WL yang belum menyerahkan LHKPN (wajib lapor) dari total 416.723 wajib lapor, yang berarti sekitar 4 persen belum melaporkan harta kekayaannya,” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto, dalam konferensi pers di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2025).

KPK telah memperpanjang batas waktu pelaporan hingga Jumat (11/4) besok. Tessa berharap agar seluruh penyelenggara negara dapat menyerahkan LHKPN tepat waktu, dengan penuh kepatuhan, dan lengkap.

“KPK juga mengimbau para pimpinan dan satuan pengawas internal di masing-masing instansi untuk secara aktif memantau dan memastikan kepatuhan pelaporan LHKPN oleh para PN/WL di lingkungan mereka,” tambahnya.

Tessa juga menyampaikan bahwa hingga saat ini, sudah ada 399.925 penyelenggara negara yang melaporkan LHKPN mereka. Menurutnya, kepatuhan dalam pelaporan LHKPN merupakan langkah awal yang penting dalam upaya pencegahan korupsi.

Lebih rinci, dari sektor Eksekutif, terdapat 320.647 pejabat yang telah melapor dari 333.027 wajib lapor, dengan 12.423 yang belum melaporkan, mencapai persentase 96,28% dari total pelaporan. Sementara itu, di sektor Legislatif, terdapat 20.877 wajib lapor, dengan 17.439 telah melaporkan, sementara 3.456 lainnya belum melaporkan, yang berarti persentase pelaporannya adalah 83,53%.

Tessa juga menambahkan, terkait pimpinan DPR, empat sudah melapor dan satu belum. Informasi terbaru akan terus diperbarui. “Apabila ada pimpinan DPR atau penyelenggara negara lainnya yang belum menyerahkan laporan, mereka akan diberikan teguran. Artinya, mereka yang terlambat setelah Jumat (11/4) akan ditegur,” ujar Tessa.

Di sektor Yudikatif, tercatat ada 17.931 wajib lapor, dengan 17.925 yang telah melapor, mencapai 99,97%, sehingga hanya ada tujuh pejabat yang belum menyerahkan laporan. Sedangkan di sektor BUMN dan BUMD, 43.914 pejabat sudah melapor dari total 44.888 wajib lapor, dengan 981 yang belum melapor, mencapai 97,83%.

Penggerebekan Pabrik Uang Palsu di Bogor, Rumah Diberi Garis Polisi

Polisi melakukan penggerebekan di sebuah rumah yang diduga digunakan sebagai tempat produksi uang palsu di Bubulak, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat. Saat ini, rumah tersebut telah dipasang garis polisi.

Menurut pantauan detikcom pada Rabu (9/4/2025), lokasi tersebut berada di kawasan perumahan, dengan rumah berwarna putih dan pagar oranye yang kini dilengkapi dengan garis polisi.

Rumah itu, yang ternyata milik seorang pria berinisial L, terletak di antara rumah-rumah warga lain di sisi kanan dan kirinya. Kondisinya tampak sepi.

Warga setempat, Maduru (53), menjelaskan bahwa penggerebekan terjadi pada pagi hari, meskipun dia tidak menyaksikan langsung kejadian tersebut. “Saya hanya melihat mobil polisi bolak-balik di sini. Tidak lama kemudian, kepala keamanan kompleks datang ke lokasi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Maduru mengungkapkan bahwa pemilik rumah tersebut bernama Lasmino.

Sebelumnya diberitakan, aparat kepolisian bersama dengan TNI melakukan penggerebekan terhadap sebuah rumah di Bubulak yang diduga digunakan sebagai pabrik uang palsu. Dari lokasi tersebut, dua orang berhasil ditangkap.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Aji Riznaldi, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa penggerebekan dilakukan oleh Polsek Tanah Abang dan Polda Metro Jaya sebagai bagian dari pengembangan kasus peredaran uang palsu yang ditemukan di Tanah Abang.

Penggerebekan ini dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol M Malau, dengan dukungan dari tim Reskrim Polresta Bogor Kota serta Babinsa Kodim 0606/Kota Bogor.

Dengan perubahan ini, kalimat tetap menyampaikan informasi yang sama, namun dengan penyusunan yang berbeda.

Kapolsek Cileungsi Sukses Ungkap Pengoplosan Gas Setelah 4 Hari Menyamar Jadi Kurir

Polsek Cileungsi berhasil mengungkap kasus pengoplosan LPG ilegal. Kapolsek Cileungsi, Kompol Edison, memimpin langsung pengungkapan kasus ini. “Kasus ini terungkap berkat penyamaran Kapolsek yang menyamar sebagai kurir paket selama empat hari,” ujar Polsek Cileungsi melalui akun Instagram @polsek_cileungsi pada Sabtu (5/4/2025).

Salah satu pelaku pengoplosan LPG ilegal di Kecamatan Cileungsi berhasil ditangkap. Polisi menyita barang bukti berupa satu unit mobil pikap yang ditutupi terpal, berisi sejumlah tabung gas 12 kilogram yang siap dipasarkan.

Kompol Edison melakukan penyamaran sebagai kurir paket selama empat hari.Pada Jumat (4/4), ia mendatangi kawasan Kirab Garuda Cileungsi dan menemukan sebuah mobil pikap yang membawa tabung gas keluar dari lokasi yang dicurigai sebagai gudang pengoplosan.

Kapolsek bersama anggotanya segera mengejar mobil pikap tersebut hingga berhasil menghentikannya di sekitar flyover Cileungsi. Setelah diperiksa, ditemukan sejumlah tabung LPG ukuran 12 kilogram. Dua pelaku berada di dalam mobil, namun salah satunya berhasil melarikan diri.

Pelaku yang tertangkap mengaku bahwa tabung gas 12 kilogram tersebut berasal dari pengoplosan tabung gas subsidi ukuran 3 kilogram. Mereka rencananya akan menjual gas tersebut kepada seorang calo di wilayah Tangerang. Saat ini, mobil pikap dan tabung gas oplosan telah diamankan di Markas Polsek Cileungsi.

Polisi terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan pengoplosan gas ilegal lainnya yang terlibat dalam kasus ini.

Singapura Menggunakan Kecoak Cyborg untuk Mencari Korban Gempa di Myanmar

Sebanyak 10 kecoak cyborg dari Singapura telah diterbangkan ke Myanmar untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatan setelah gempa bermagnitudo 7,7 mengguncang negara tersebut. Ini merupakan kali pertama kecoak cyborg digunakan dalam misi kemanusiaan.

Menurut laporan The Straits Times pada Sabtu (5/4/2025), gempa tersebut menyebabkan lebih dari 3.000 orang meninggal dunia. Kecoak-kecoak tersebut tiba di Myanmar dan bergabung dengan tim Pasukan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) dalam misi Operasi Lionheart pada 30 Maret.

Kecoak cyborg ini dikembangkan oleh Home Team Science and Technology Agency (HTX) Singapura, bekerja sama dengan Nanyang Technological University dan Klass Engineering and Solutions. Mereka pertama kali dikerahkan di Myanmar pada 31 Maret dan kembali aktif pada 3 April di Naypyidaw, ibu kota Myanmar.

Berukuran kecil, kecoak-kecoak tersebut dapat menavigasi area sempit di bawah reruntuhan dengan bantuan kamera dan sensor inframerah yang terpasang. Mereka dikendalikan dari jarak jauh menggunakan elektroda yang menstimulasi gerakan mereka. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan, yang selanjutnya disalurkan kembali ke teknisi.

Keberadaan mereka di Myanmar sangat membantu tim penyelamat yang telah mengirimkan 80 personel dan empat anjing pelacak sejak 29 Maret. Tim HTX yang terdiri dari empat teknisi, yang bergabung pada tanggal 1 April, bekerja bersama kecoak-kecoak tersebut dalam upaya pencarian.

Pada KTT Milipol Asia-Pasifik dan TechX yang diadakan di Singapura pada April 2024, teknologi ini diperkenalkan dengan rencana untuk meluncurkan operasionalnya sekitar tahun 2026. Namun, bencana alam di Myanmar mempercepat penerapan teknologi ini sebagai bagian dari upaya SCDF.

Seorang insinyur dari Pusat Keahlian Robotika dan Sistem Tak Berawak HTX, Ong Ka Hing, yang turut terlibat dalam misi tersebut, menyatakan bahwa pengalaman di Myanmar sangat berat, dengan jalan yang rusak dan banyak orang mengungsi karena kekurangan pangan dan air.

Fotografer Menangkap Momen Langka Burung Hantu Salju Berbulu Jingga yang Membingungkan Para Ilmuwan

Seorang fotografer satwa liar, Julie Maggert, berhasil menangkap gambar langka seekor burung hantu salju dengan bulu berwarna jingga yang tak biasa. Kejadian ini berlangsung di Huron County, Michigan, AS, setelah Maggert melakukan perjalanan sejauh 1.448 kilometer dalam empat kali perjalanan dan menghabiskan berhari-hari untuk mencari burung tersebut.
“Saya sangat senang, adrenalin saya terpacu!”kata Maggert kepada The New York Times setelah berhasil mengabadikan gambar burung hantu langka tersebut.

Namun, pencapaian Maggert menuai kontroversi. Beberapa pihak menuduh bahwa foto itu merupakan hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan (AI).

“Foto ini tidak dihasilkan oleh AI, dan warna tidak diperbaiki secara digital,” tegas Maggert kepada PetaPixel. “Hanya ada sedikit pengeditan pada gambar.”
Ia menceritakan bagaimana ia menghabiskan lebih dari 28 jam di dalam mobil dengan teropong untuk melacak burung hantu tersebut.

Pada dua hari pertama, ia pulang dengan tangan kosong dan kecewa. Dukungan dari suaminya menjadi kunci keberhasilannya.

“Saya sangat menghargai dukungan yang diberikan suami saya,” ujar Maggert. “Ia membantu membawa peralatan, mengemudi, atau sekadar memberi semangat. Kami sudah melalui banyak petualangan berkat kecintaan saya pada fotografi.”

Burung hantu salju dengan bulu berwarna jingga yang terabadikan oleh Maggert di Michigan. Foto: Julie Maggert via PetaPixel

Misteri Warna Jingga pada Burung Hantu
Warna jingga pada burung hantu tersebut memunculkan berbagai spekulasi. Awalnya, banyak yang menduga itu adalah mutasi genetik, namun teori ini segera dibantah oleh para ahli burung.

Sebelum adanya GPS, para peneliti burung hantu salju sering menggunakan cat semprot untuk memetakan migrasi mereka, sehingga muncul dugaan bahwa burung yang dijuluki “Creamsicle” atau “Rusty” ini mungkin terkena cat semprot.

Dr. Scott Weidensaul dari Project SNOWstorm memberikan penjelasan lain.”Penjelasan yang paling masuk akal adalah cairan antibeku di bandara, karena beberapa jenis cairan tersebut memiliki warna merah jingga,” jelasnya kepada The Times.

Maggert juga menyarankan bahwa warna bulu burung itu mungkin disebabkan oleh bahan pelepas es atau cat pesawat. “Apa pun penyebabnya, burung ini adalah pemandangan yang sangat langka dan tampak sehat,” tambahnya kepada PetaPixel.

Departemen Sumber Daya Alam Michigan mengonfirmasi bahwa burung tersebut dalam keadaan sehat dan mereka tidak berencana menangkapnya. Dengan demikian, asal-usul warna jingga pada bulu burung ini kemungkinan akan tetap menjadi misteri.

Bagi Maggert, momen ini lebih dari sekadar foto; itu adalah petualangan yang memperdalam kecintaannya terhadap fotografi satwa liar.

Pembukaan Exit Tol Prambanan Tingkatkan Jumlah Wisatawan ke TWC Prambanan

Peningkatan infrastruktur melalui pembukaan Exit Tol Prambanan memberikan dampak signifikan bagi sektor pariwisata, terutama pada periode Lebaran 2025. Kehadiran exit tol ini memberikan kemudahan akses yang lebih cepat menuju destinasi wisata utama di sekitar kawasan tersebut.

Exit Tol Prambanan yang dibuka pada 24 Maret 2025 ini memicu terjadinya permintaan baru, di mana perjalanan yang sebelumnya jarang dilakukan kini semakin meningkat.

Selain itu, tol baru ini menciptakan efek jaringan dengan menghubungkan jalur mudik dari Solo, Semarang, dan wilayah sekitarnya langsung ke kawasan wisata. Hal ini berimbas pada lonjakan jumlah pengunjung ke Taman Wisata Candi (TWC) Prambanan selama libur Lebaran.

Berdasarkan data yang ada, kunjungan wisatawan ke TWC Prambanan mengalami kenaikan hingga 14,24 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada H+2 Lebaran 2025, jumlah pengunjung tercatat mencapai 18.127 orang.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo menyatakan bahwa keberhasilan rekayasa lalu lintas dalam mengurangi kemacetan tidak hanya berpengaruh pada aspek keamanan dan keselamatan, tetapi juga turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi lokal, seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan dan sektor UMKM yang ada di sekitar kawasan wisata.

Irjen Ribut Hari menambahkan bahwa operasi Ketupat Candi 2025 akan terus dilaksanakan hingga arus balik Lebaran 2025 selesai. Pihaknya memastikan siap untuk menjaga keamanan dan kelancaran perjalanan masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk memenuhi instruksi Kapolri dalam memberikan pengamanan dan pelayanan terbaik, serta menjamin kenyamanan dan keamanan bagi pemudik dan wisatawan,” ujar Irjen Ribut Hari kepada wartawan pada Kamis (3/4/2025).