Category Archives: Politik

Komisi II DPR Konfirmasi Pelantikan Kepala Daerah Diundur Ke Maret 2025

Pada tanggal 2 Januari 2025, Komisi II DPR RI mengonfirmasi bahwa pelantikan kepala daerah hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 akan diundur menjadi bulan Maret 2025. Keputusan ini diambil sebagai dampak dari adanya perubahan jadwal penanganan perkara di Mahkamah Konstitusi (MK).

Sebelumnya, pelantikan kepala daerah dijadwalkan berlangsung pada 7 Februari 2025 untuk gubernur dan 10 Februari 2025 untuk bupati serta wali kota. Namun, dengan lebih dari 300 gugatan yang diajukan ke MK terkait hasil Pilkada, proses sidang diperkirakan akan berlangsung lebih lama dari yang direncanakan. Hal ini menyebabkan perlunya penyesuaian jadwal pelantikan agar tidak terjadi tumpang tindih antara proses hukum dan pelantikan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Mochammad Afifuddin, menyatakan bahwa pelantikan kepala daerah sebaiknya dilakukan setelah semua perkara di MK selesai diproses. Ia mengusulkan tanggal ideal untuk pelantikan adalah pada 13 Maret 2025, setelah tahapan MK yang lebih kompleks. Pernyataan ini mencerminkan pentingnya kepastian hukum dalam pelaksanaan pemilu dan pelantikan.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, juga menekankan pentingnya pelantikan dilakukan secara serentak untuk menjaga keseragaman masa jabatan seluruh kepala daerah. Ia menjelaskan bahwa penundaan ini harus dihormati demi kepentingan hukum dan administrasi pemerintahan yang lebih baik. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan transisi kepemimpinan berjalan lancar.

Penundaan pelantikan kepala daerah dapat mempengaruhi stabilitas pemerintahan daerah, terutama bagi daerah yang membutuhkan kepemimpinan baru untuk menangani berbagai masalah lokal. Dengan adanya waktu tambahan sebelum pelantikan, diharapkan calon kepala daerah terpilih dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka setelah dilantik.

Dengan adanya keputusan untuk mengundur pelantikan kepala daerah hingga Maret 2025, semua pihak diharapkan dapat memahami dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung. Tahun 2025 menjadi tahun penting bagi transisi kepemimpinan di Indonesia, di mana setiap langkah harus diambil dengan hati-hati demi memastikan pemerintahan yang efektif dan berkelanjutan. Pelantikan yang tepat waktu dan sesuai prosedur akan memberikan kepastian bagi masyarakat dan stabilitas bagi pemerintahan daerah.

Bahlil Kritik Tajam: Jangan Salahkan Orang Lain Saat Terjerat Kasus Hukum

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, memberikan kritik tajam kepada pihak-pihak yang menyalahkan orang lain ketika tersandung kasus hukum. Ia menegaskan bahwa dalam dunia politik, semua pihak harus bersikap adil dan objektif.

“Dalam berpartai, kita harus fair. Jangan sakitnya di kepala, tapi garuknya di perut. Apakah Golkar menyalahkan pihak lain? Tidak ada,” ujar Bahlil saat jumpa pers refleksi akhir tahun Partai Golkar di kantor pusat partai, Jakarta, Selasa (31/12).

Prihatin atas Kasus Kader Golkar

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga mengungkapkan keprihatinannya atas kasus yang menjerat salah satu kader Golkar, Rohidin Mersyah, yang menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelang pemungutan suara Pilkada serentak November lalu.

Menurut Bahlil, secara matematis, Rohidin sebenarnya memiliki peluang besar untuk menang di Pilkada Bengkulu. Namun, akibat tersandung persoalan hukum, harapan itu pupus.

“Kami sangat prihatin dengan situasi ini. Rohidin adalah kader yang kami sayangi. Tetapi, karena ini adalah persoalan hukum, kami menghormati proses yang ada. Apakah Golkar menyalahkan pihak lain? Tidak ada,” tegas Bahlil.

Tanggapan Sindiran ke Partai Lain

Saat ditanya apakah pernyataannya ditujukan kepada kasus hukum yang melibatkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Bahlil tidak secara langsung membenarkan. Namun, ia juga tidak membantah.

“Kalau ada yang merasa tersindir dengan pernyataan saya, itu terserah mereka. Saya tidak bisa melarang orang untuk merasa,” ujarnya santai.

Bahlil menjelaskan bahwa tujuannya adalah memberikan otokritik dan menekankan pentingnya berpikir objektif dalam menghadapi persoalan hukum.

“Kami di Golkar tidak pernah menyalahkan partai lain, mantan presiden, atau ketua umum partai lain. Tidak ada itu. Kami selalu menghargai proses hukum yang ada,” jelasnya.

Ajakan untuk Bersikap Objektif

Bahlil mengajak semua pihak untuk berpikir lebih objektif dan menghormati proses hukum tanpa saling menyalahkan. Menurutnya, Partai Golkar selalu berkomitmen untuk menjalani setiap proses hukum dengan penuh penghormatan.

“Maksud saya, mari kita berpikir objektif dan menghargai proses yang ada. Golkar akan selalu menghormati proses hukum apa pun yang terjadi,” tutupnya.

Prabowo Soroti Vonis Ringan Hakim, Serukan Hukuman Tegas bagi Koruptor

Dalam pidatonya pada Musrenbangnas RPJMN 2025-2029 yang digelar di Jakarta pada Senin (30/12), Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap para koruptor, khususnya mereka yang menyebabkan kerugian negara hingga ratusan triliun rupiah. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap vonis yang dianggap terlalu ringan diberikan kepada pelaku korupsi besar, yang menurutnya tidak sebanding dengan dampak kerugian yang ditimbulkan.

Prabowo menegaskan bahwa masyarakat Indonesia kini semakin cerdas dan mampu melihat ketidakadilan dalam proses hukum, terutama terkait dengan korupsi yang merugikan negara dalam jumlah fantastis. “Rakyat di pinggir jalan ngerti, ngerampok triliunan eh ratusan triliun vonisnya sekian tahun,” ujar Prabowo dengan nada kecewa. Ia bahkan menambahkan sindiran mengenai kondisi narapidana koruptor yang bisa menikmati fasilitas seperti pendingin ruangan dan televisi di dalam penjara, yang menurutnya tidak sesuai dengan besarnya kerugian yang ditimbulkan.

Presiden yang juga seorang mantan jenderal itu meminta agar pihak yang berwenang, seperti Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, memberikan perhatian lebih dalam menangani kasus-kasus korupsi besar. Ia menilai bahwa hukuman yang lebih berat perlu diberikan kepada pelaku yang merampok kekayaan negara dengan jumlah yang sangat besar. “Menteri pemasyarakatan, tolong diperhatikan, jangan sampai koruptor di penjara hidup nyaman dengan fasilitas mewah,” tegas Prabowo.

Prabowo juga menyinggung Jaksa Agung dan menantang apakah mereka akan melakukan banding terhadap vonis ringan yang telah diberikan. “Jaksa Agung, naik banding enggak? Vonisnya harus lebih berat, seperti 50 tahun, supaya memberi efek jera,” ujarnya.

Pernyataan ini menunjukkan komitmen Prabowo untuk memperkuat sistem hukum di Indonesia, khususnya dalam hal pemberantasan korupsi, yang merupakan salah satu fokus utama pemerintahannya. Dengan tegas, ia mengingatkan bahwa keadilan harus ditegakkan, dan para pelaku yang merugikan negara dalam jumlah besar harus menerima hukuman yang setimpal.

Presiden Prabowo: “Belum Bekerja Sudah Dicap Negatif, Mentalitas Rendah Harus Ditinggalkan!”

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato yang tegas dalam acara Musrenbangnas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 di Jakarta pada Senin (30/12). Dalam pidatonya, Prabowo merespons pihak-pihak yang sering mencibir pemerintahannya, yang baru berjalan sekitar dua bulan. Ia menekankan pentingnya mentalitas positif bagi bangsa dan bangsa Indonesia agar tidak terjebak dalam pemikiran negatif terhadap perkembangan negara.

Presiden Prabowo mengkritik beberapa pihak yang meskipun memiliki latar belakang pendidikan tinggi, malah cenderung merendahkan prestasi bangsa sendiri. “Punya gelar profesor, sekolah di mana-mana yang terkenal, tapi mentalnya masih mental rendah diri, apa yang dilakukan bangsa sendiri selalu jelek, belum kita bekerja sudah mulai nyinyir,” ujar Prabowo. Ia menyatakan bahwa di Indonesia, masih ada segelintir orang yang merasa ragu terhadap kemampuan bangsa dan meragukan apa yang bisa dicapai oleh Indonesia.

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus berusaha untuk membangun sebuah pemerintahan yang bersih, transparan, dan bebas dari korupsi. Ia meminta kepada jajaran pemerintah untuk lebih giat dalam menghentikan kebocoran anggaran yang merugikan masyarakat. “Aparat pemerintah sangat menentukan kebocoran-kebocoran untuk dihentikan, penyelundupan dari luar ke dalam membahayakan kedaulatan Indonesia,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga memberikan arahan mengenai pelaksanaan RPJMN 2025-2029 kepada seluruh jajaran pemerintahan pusat dan daerah. Musrenbangnas yang digelar di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas ini dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, baik secara langsung maupun melalui video konferensi. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala BIN M. Herindra, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga hadir dalam acara tersebut.

Prabowo berharap agar seluruh jajaran pemerintahan dapat bekerja keras untuk memastikan keberhasilan program-program pembangunan jangka panjang, serta memperkuat fondasi ekonomi dan sosial Indonesia. Sebagai pemimpin, ia menekankan bahwa untuk maju, bangsa Indonesia harus mempercayai kemampuan dan potensi yang dimiliki serta terus membangun sikap optimis dan kerja keras.

Partai PAN Minta Dukungan Untuk Prabowo Subianto Dalam Kepemimpinan

Pada tanggal 29 Desember 2024, Partai Amanat Nasional (PAN) mengeluarkan pernyataan resmi yang meminta seluruh pihak untuk memberikan kesempatan dan dukungan kepada Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia. Permintaan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PAN, Saleh Partaonan Daulay, dalam rangka memperkuat stabilitas politik dan mendukung program-program pemerintah yang sedang berjalan.

Dalam pernyataannya, Saleh menekankan bahwa dukungan dari berbagai elemen masyarakat dan partai politik sangat penting untuk kelancaran pemerintahan Prabowo. Ia menyatakan bahwa stabilitas politik akan membantu pemerintah dalam melaksanakan program-program pembangunan yang telah direncanakan. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan politik bukan hanya sekadar formalitas, tetapi juga merupakan kunci untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.

Dukungan PAN kepada Prabowo bukanlah hal baru. Sejak awal, partai ini telah berkomitmen untuk mendukung kepemimpinan Prabowo dan bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. Saleh menjelaskan bahwa pengalaman dan visi Prabowo dalam memimpin negara sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada. Ini mencerminkan kepercayaan PAN terhadap kemampuan Prabowo dalam mengelola pemerintahan.

Pernyataan dukungan ini juga muncul di tengah berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah, termasuk isu ekonomi dan sosial yang kompleks. Dengan adanya dukungan dari PAN dan partai-partai koalisi lainnya, diharapkan pemerintah dapat lebih fokus dalam merumuskan kebijakan yang pro-rakyat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini menunjukkan bahwa kerjasama antar partai politik sangat penting dalam menciptakan solusi terhadap masalah-masalah yang ada.

Saleh juga berharap agar semua pihak dapat bersatu demi kemajuan bangsa. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Dengan adanya dukungan yang kuat, diharapkan pemerintahan Prabowo dapat berjalan dengan lancar dan membawa perubahan positif bagi Indonesia.

Dengan permintaan dukungan dari PAN kepada Prabowo Subianto, terlihat adanya harapan untuk menciptakan stabilitas politik di Indonesia. Dukungan tersebut diharapkan dapat memperkuat posisi pemerintah dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Semua pihak kini diharapkan dapat bersatu demi kemajuan bangsa dan mewujudkan visi pembangunan nasional yang lebih baik ke depannya.

Pesan Natal Presiden Prabowo: Bangun Kehidupan Rukun dan Peduli Terhadap Sesama

Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Sabtu malam (28/12/2024) dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Presiden Prabowo Subianto yang menyampaikan pidato penuh makna. Dalam kesempatan tersebut, Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjadikan momen Natal sebagai waktu untuk refleksi, mempererat persatuan, dan menjaga kedamaian di tengah keberagaman bangsa.

Presiden menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, baik dari segi agama, suku, adat, dan budaya. Namun, meskipun memiliki perbedaan, bangsa Indonesia tetap satu jiwa dengan semangat persatuan. “Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragam, bangsa yang penuh perbedaan, bangsa yang berbhinneka tapi satu jiwa, satu kehendak, satu keinginan, yaitu untuk hidup rukun sebagai satu keluarga besar,” ujar Presiden Prabowo dalam pidatonya yang disampaikan kepada seluruh umat yang hadir dan masyarakat yang mengikuti acara ini.

Lebih lanjut, Presiden mengingatkan bahwa Indonesia patut bersyukur atas kedamaian yang terus terjaga di Tanah Air meskipun dunia saat ini dilanda banyak ketegangan dan konflik. “Di ruangan ini dan di mana-mana yang melihat acara ini pasti banyak perbedaan. Berbeda agama, suku, adat, dan daerah. Namun, nyatanya, kita semua merasa sejuk, aman, damai, dan rukun. Inilah kehebatan Bangsa Indonesia,” tegasnya, mengingatkan pentingnya semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi kekuatan utama Indonesia.

Presiden juga mengajak umat Kristiani yang merayakan Natal untuk tidak hanya bersuka cita, tetapi juga untuk selalu mengingat saudara-saudara yang sedang menghadapi berbagai tantangan hidup. “Kita merayakan Natal ini dengan penuh sukacita, tetapi mari kita selalu ingat saudara-saudara kita yang hidupnya masih penuh tantangan. Kita harus terus berjuang bersama untuk membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambahnya.

Dalam penutup pidatonya, Presiden Prabowo mengungkapkan harapannya agar perayaan Natal kali ini dapat mempererat tali persaudaraan antarumat beragama dan mendorong terciptanya kedamaian yang berkelanjutan. “Selamat Natal bagi saudara-saudara sekalian. Semoga damai Natal membawa berkah, kedamaian, dan semangat baru untuk terus merajut persatuan dalam keberagaman,” ujarnya.

Perayaan Natal Nasional 2024 berlangsung dengan penuh kehangatan dan kekeluargaan, dihadiri oleh pejabat negara, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta umat Kristiani dari berbagai lapisan. Acara ini mencerminkan betapa pentingnya menjaga keharmonisan dalam keberagaman demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Natal Nasional 2024: Mengusung Semangat Kesederhanaan dan Harapan Baru yang Lebih Baik

Jakarta – Natal Nasional 2024 mengusung tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem,” yang sarat makna dan relevan bagi umat Kristiani. Tema ini, dipilih oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), mengajak umat untuk terus bersemangat, memiliki harapan baru yang lebih baik, serta menjalani hidup dengan kesederhanaan. Thomas Djiwandono, Ketua Umum Perayaan Natal Nasional 2024, menjelaskan bahwa Betlehem, sebagai tempat kelahiran Yesus Kristus yang sederhana, menginspirasi harapan baru yang lebih baik. “Tema ini diharapkan dapat menjadi refleksi bagi umat Kristiani atas nilai-nilai pengharapan, kesederhanaan, dan inklusivitas,” ujar Thomas dalam siaran pers yang diterima pada Minggu (29/12/2024).

Perayaan Natal Nasional 2024 diadakan di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu (28/12/2024). Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming, Menteri Agama Nasaruddin Umar, anggota Kabinet Merah Putih, Ketua Umum PGI, tokoh agama, tokoh masyarakat, anak-anak panti asuhan, penyandang disabilitas, serta 11.000 undangan dari kalangan Katolik dan Protestan.

Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa tema Natal 2024 menyampaikan pesan tentang kesetiaan dan kesiapan dalam mengikuti panggilan Tuhan, yang sejalan dengan upaya Kementerian Agama untuk mendorong umat mengamalkan ajaran agamanya. “Semakin lekat umat dengan ajaran agamanya, maka dunia akan semakin damai dan rukun. Sebaliknya, semakin besar jarak antara umat dan ajaran agamanya, semakin banyak risiko kerusakan, baik pada manusia maupun alam,” ujar Nasaruddin.

Sebagai ungkapan syukur dan komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kerukunan antar-umat beragama, panitia Natal Nasional juga menyelenggarakan berbagai kegiatan bakti sosial dan ekologis, serta seminar. Kegiatan bakti sosial dilakukan di lima wilayah mulai Sabtu (16/11/2024) hingga Senin (23/12/2024). Di antara kegiatan tersebut adalah pemberian 427 paket sembako kepada korban letusan Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), serta penyerahan alat bantu bagi penyandang disabilitas dan lansia di dua lokasi.

Selain itu, bantuan sosial juga disalurkan ke Kota Manado, Sulawesi Utara, berupa 300 paket sembako dan 24 alat bantu untuk penyandang disabilitas dan lansia. Di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, disalurkan 150 paket sembako dan 6 alat bantu disabilitas kepada masyarakat terdampak bencana. Di Kabupaten Timika dan Keuskupan Agats, Kabupaten Asmat, Papua, panitia menyerahkan 4.400 paket nutrisi makanan tambahan. Panitia juga memberikan 50 kitab suci kepada Keuskupan Agats dan 7 alat bantu disabilitas kepada Rumah Sakit LB Moerdani di Timika.

Pada Minggu (15/12/2024), panitia mengadakan aksi ekologi lintas agama, pemerintah, dan masyarakat melalui Gerakan Peduli Muara Gembong di Bekasi, Jawa Barat. Kegiatan ini melibatkan aksi bersih pantai, penanaman mangrove, pemberian bantuan kepada nelayan, dan tukar sampah dengan sembako.

Perayaan Natal Nasional 2024 tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, tetapi juga sebagai sarana memperkuat persaudaraan, kerukunan, dan kepedulian sosial di tengah masyarakat Indonesia.

Presiden Prabowo Kumpulkan Ketua Umum Partai Pendukung Di Kertanegara

Pada tanggal 28 Desember 2024, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengadakan pertemuan penting dengan ketua umum partai-partai pendukung pemerintah di kediamannya di Kertanegara, Jakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh politik kunci dari berbagai partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk memperkuat kerjasama politik menjelang tahun politik yang semakin dekat.

Dalam situasi politik yang dinamis, koordinasi antar partai menjadi sangat penting untuk menjaga stabilitas pemerintahan. Pertemuan ini memberikan kesempatan bagi Prabowo dan para ketua umum untuk mendiskusikan strategi dan langkah-langkah yang perlu diambil dalam menghadapi tantangan politik ke depan. Dengan adanya sinergi antar partai, diharapkan dapat tercipta kesatuan visi dan misi dalam menjalankan program-program pemerintah.

Di antara peserta yang hadir, terdapat Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, serta Ketua Fraksi DPP Partai NasDem Viktor Laiskodat. Kehadiran berbagai tokoh ini menunjukkan komitmen mereka untuk mendukung kepemimpinan Prabowo dan memperkuat posisi koalisi dalam menghadapi pemilu mendatang. Diskusi yang berlangsung selama dua jam ini juga mencakup isu-isu strategis yang menjadi perhatian bersama.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah isu penting dibahas, termasuk persiapan menghadapi pemilihan umum 2024 dan penguatan program-program sosial yang mendukung masyarakat. Prabowo menekankan perlunya semua partai untuk bekerja sama dalam menyampaikan pesan positif kepada publik agar dukungan terhadap pemerintah tetap solid. Selain itu, pembahasan mengenai pengelolaan sumber daya alam dan peningkatan kesejahteraan masyarakat juga menjadi fokus utama.

Reaksi publik terhadap pertemuan ini bervariasi. Banyak pengamat politik melihatnya sebagai langkah positif untuk menjaga stabilitas pemerintahan menjelang tahun politik. Namun, ada juga kritik yang menyebutkan bahwa pertemuan semacam ini harus diikuti dengan tindakan nyata di lapangan agar tidak hanya menjadi ajang formalitas semata. Pengamat berharap agar hasil dari pertemuan ini dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Pertemuan antara Presiden Prabowo dan ketua umum partai pendukung di Kertanegara menandai langkah strategis dalam mempersiapkan diri menghadapi pemilu 2024. Dengan adanya koordinasi yang baik antar partai, diharapkan koalisi dapat tampil solid dan efektif dalam menjalankan program-program pemerintah serta meraih dukungan publik. Semua pihak kini menantikan langkah-langkah konkret yang akan diambil setelah pertemuan ini untuk memastikan keberhasilan dalam menghadapi tantangan politik ke depan.

Menkum Supratman: Mahfud MD Pernah Usulkan Pengampunan untuk Koruptor Saat Menjabat Menteri Kehakiman

Jakarta – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Supratman, menyatakan bahwa wacana pemberian pengampunan kepada para koruptor sebenarnya sudah pernah muncul sebelumnya. Ia mengungkapkan bahwa ide tersebut pertama kali dicetuskan oleh Mahfud MD ketika ia menjabat sebagai Menteri Kehakiman. Menurut Supratman, Mahfud pernah mengusulkan gagasan serupa dengan tujuan untuk memperbaiki sistem hukum di Indonesia.

“Ini bukanlah pertama kalinya wacana memberikan pengampunan kepada koruptor muncul. Bahkan, Pak Mahfud pernah mengusulkan hal serupa saat menjabat sebagai Menteri Kehakiman, dengan menyarankan berbagai pendekatan tertentu,” ujar Supratman di kantor Kemenkumham, Jakarta, Jumat (27/12/2024).

Supratman kemudian mengutip pernyataan Mahfud yang menyarankan Indonesia untuk meniru negara-negara seperti Latvia dan Afrika Selatan, yang memberikan pengampunan kepada para koruptor. Meski demikian, Supratman menjelaskan bahwa pada waktu itu gagasan tersebut tidak dapat diterapkan karena kurangnya keberanian dari pihak-pihak terkait.

“Pada saat itu, Prof. Mahfud mengatakan tidak ada yang berani mengambil langkah tersebut,” kata Supratman.

Meskipun begitu, Supratman menilai bahwa pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang kemungkinan memberikan pengampunan kepada koruptor sudah dipertimbangkan secara matang, khususnya terkait dengan dampak dari kebijakan tersebut. Ia juga menambahkan bahwa meskipun wacana ini telah dibahas, hingga saat ini belum ada peraturan resmi yang mengatur implementasi kebijakan tersebut.

“Dalam sistem hukum pidana Indonesia, amnesti atau pengampunan sudah menjadi bagian yang diakui dan diatur sebagai salah satu mekanisme hukum. Apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo bisa menjadi semangat baru, dan kita akan lanjutkan pembahasan tentang mekanisme lebih lanjut jika kebijakan ini diputuskan,” tambahnya.

Prabowo Berikan Peluang bagi Koruptor untuk Bertobat

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan niatnya untuk memberikan kesempatan kepada para pelaku korupsi yang ingin bertobat dan mengembalikan uang negara yang telah mereka curi. Dalam pidatonya di Universitas Al-Azhar, Mesir, Prabowo menyebutkan bahwa jika koruptor bersedia mengembalikan uang yang telah mereka ambil, mereka mungkin akan diberikan pengampunan.

“Saya memberikan kesempatan kepada koruptor yang ingin bertobat, dengan syarat mereka mengembalikan uang yang telah mereka curi dari rakyat,” ungkap Prabowo dalam pidatonya pada Kamis (19/12/2024), yang juga disaksikan melalui video oleh Sekretariat Presiden.

Prabowo menambahkan bahwa pengembalian uang tersebut bisa dilakukan secara tertutup, tanpa perlu diumumkan, selama uang tersebut benar-benar kembali ke negara.

Prabowo Tegaskan Pentingnya Kepatuhan Terhadap Hukum

Prabowo juga menyampaikan pesan agar pihak-pihak yang telah menerima fasilitas dari negara memenuhi kewajiban hukum mereka. Ia menekankan bahwa jika mereka mematuhi hukum dan memenuhi kewajiban tersebut, maka masalah yang terjadi di masa lalu tidak akan dipersoalkan lebih lanjut.

“Untuk mereka yang telah memperoleh fasilitas dari negara, penuhi kewajiban yang menjadi tanggung jawabmu. Jika kalian patuh pada hukum, kita akan fokus pada masa depan dan tidak lagi mempermasalahkan masa lalu,” tegas Prabowo.

Tantangan dalam Implementasi Kebijakan

Meski niat Presiden Prabowo untuk memberikan kesempatan bagi koruptor yang bertobat mendapat dukungan dari beberapa pihak, banyak yang meragukan efektivitas kebijakan ini. Penerapan kebijakan semacam ini memerlukan regulasi yang jelas agar tidak menimbulkan keraguan atau penyalahgunaan. Kebijakan ini diperkirakan akan menjadi bahan diskusi panjang di kalangan para ahli hukum dan pembuat kebijakan di Indonesia.

Menkum Supratman Ungkap Mahfud MD Pernah Usulkan Wacana Maafkan Koruptor Saat Menjadi Menteri Kehakiman

Jakarta – Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM), Supratman, mengungkapkan bahwa wacana untuk memberikan pengampunan kepada para koruptor sebenarnya bukan hal baru. Menurutnya, ide tersebut pertama kali diusulkan oleh Mahfud MD ketika ia menjabat sebagai Menteri Kehakiman. Supratman menyatakan bahwa Mahfud pernah mengemukakan gagasan serupa dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi hukum di Indonesia.

“Ini bukan pertama kalinya wacana memaafkan koruptor muncul. Bahkan, Pak Mahfud juga pernah mengusulkan hal yang sama saat menjabat sebagai Menteri Kehakiman, dengan menawarkan beberapa pendekatan tertentu,” ujar Supratman di kantor Kementerian Hukum, Jakarta, Jumat (27/12/2024).

Supratman mengutip Mahfud yang mengatakan bahwa Indonesia bisa mengikuti contoh dari negara-negara seperti Latvia dan Afrika Selatan dalam hal memberikan pengampunan kepada koruptor. Namun, menurut Supratman, pada masa itu gagasan tersebut tidak bisa terealisasi karena kurangnya keberanian dari pihak terkait untuk mengambil langkah tersebut.

“Menurut Prof. Mahfud, waktu itu tidak ada yang berani untuk mengambil langkah tersebut,” kata Supratman.

Meskipun demikian, Supratman meyakini bahwa apa yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto mengenai pengampunan koruptor sudah dipertimbangkan dengan matang, terutama terkait dengan dampaknya. Ia juga menambahkan bahwa meskipun wacana tersebut sudah dibicarakan, hingga kini belum ada aturan resmi yang mengatur kebijakan tersebut.

“Sebagaimana kita ketahui, dalam hukum pidana di Indonesia, amnesti atau pengampunan itu sudah dikenal. Apa yang disampaikan Presiden Prabowo ini bisa menjadi semangat baru, dan kita akan bahas mekanismenya lebih lanjut apabila kebijakan tersebut diputuskan,” tambahnya.

Presiden Prabowo Beri Kesempatan Koruptor untuk Bertobat

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencananya untuk memberikan kesempatan kepada para koruptor untuk bertobat dan mengembalikan uang negara yang telah dicuri. Dalam sebuah pidato di Universitas Al-Azhar Mesir, Prabowo menyatakan bahwa jika para koruptor bersedia mengembalikan uang yang telah mereka curi, mereka mungkin akan diampuni.

“Saya memberikan kesempatan kepada koruptor yang ingin bertobat, dengan syarat mereka mengembalikan uang yang telah mereka ambil dari rakyat,” ujar Prabowo dalam pidatonya pada Kamis (19/12/2024), yang juga disaksikan melalui video oleh Sekretariat Presiden.

Prabowo menambahkan, bahwa pengembalian uang tersebut bisa dilakukan secara diam-diam, tanpa perlu diumumkan, asalkan uang tersebut kembali ke negara.

Prabowo Menekankan Pentingnya Taat Hukum

Selain itu, Prabowo juga menyampaikan pesan kepada mereka yang telah menerima fasilitas dari negara, agar membayar kewajiban mereka sesuai hukum. Ia menegaskan bahwa jika mereka taat pada hukum dan memenuhi kewajibannya, masalah-masalah di masa lalu tidak akan dipersoalkan lagi.

“Kepada mereka yang telah menerima fasilitas dari negara, bayarlah kewajibanmu. Jika kalian taat pada hukum, kita akan fokus pada masa depan tanpa mengungkit hal-hal yang telah terjadi,” tegas Prabowo.

Tantangan Implementasi Kebijakan

Meskipun niat baik Presiden Prabowo untuk memberi kesempatan kepada koruptor yang bertobat diapresiasi oleh beberapa pihak, banyak yang meragukan efektivitas langkah tersebut. Pasalnya, penerapan kebijakan semacam ini membutuhkan regulasi yang jelas agar tidak menimbulkan keraguan atau penyalahgunaan. Kebijakan semacam ini akan menjadi bahan diskusi panjang di kalangan hukum dan pemerintahan Indonesia.