Tag Archives: Sejarah Indonesia

https://orkutluv.com

Usulan Hari NKRI: Mengingat Mosi Integral Natsir untuk Persatuan Bangsa

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani, memberikan respons positif terhadap usulan untuk menetapkan 3 April sebagai Hari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Usulan ini ia kaitkan dengan mosi integral yang diajukan oleh Mohammad Natsir pada 3 April 1950, saat menjabat sebagai pemimpin Partai Masyumi. Dalam mosi yang diajukan di parlemen Republik Indonesia Serikat (RIS), Natsir mengusulkan agar negara-negara bagian dalam RIS kembali bersatu untuk membentuk NKRI. Muzani menilai mosi tersebut sangat penting karena tujuan utamanya adalah memperkuat persatuan bangsa Indonesia.

Muzani menjelaskan bahwa mosi integral Natsir memiliki peran besar dalam menjaga kesatuan Indonesia. Saat itu, Natsir melihat adanya potensi ancaman terhadap persatuan bangsa jika sistem negara federal terus dipertahankan. Ia khawatir sistem federal akan menyebabkan perpecahan yang dapat merusak cita-cita nasional untuk mewujudkan negara yang bersatu dalam bentuk NKRI. Oleh karena itu, mosi Natsir menjadi dasar yang kuat untuk menyatukan kembali negara setelah masa transisi RIS.

Muzani juga menambahkan bahwa meskipun saat itu terdapat beragam pandangan politik dan ideologi, mosi Natsir diterima dengan cepat oleh berbagai fraksi di parlemen. Kesepakatan ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbedaan, seluruh pihak sepakat untuk menjaga persatuan Indonesia. Mosi tersebut kemudian menjadi langkah penting dalam proses penyatuan bangsa dan semakin memperkokoh eksistensi NKRI yang kita nikmati hingga kini.

AGSI Wonosobo Perkuat Peran Sejarah Lokal melalui Dukungan Bupati

Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Kabupaten Wonosobo melakukan kunjungan resmi ke Bupati Wonosobo, Afif Nur Hidayat, pada Kamis, 27 Maret 2025. Pertemuan yang berlangsung di Rumah Dinas Bupati ini bertujuan untuk mengenalkan AGSI kepada masyarakat sebagai organisasi profesi yang berperan dalam pengembangan sejarah, terutama sejarah lokal Wonosobo.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Afif Nur Hidayat menyatakan dukungannya terhadap keberadaan AGSI dan berharap organisasi ini mampu mengangkat serta melestarikan sejarah lokal yang masih kurang dikenal. Ia mendorong AGSI untuk lebih aktif dalam menggali sejarah dan budaya daerah serta mendokumentasikannya dalam bentuk buku agar bermanfaat bagi generasi mendatang. Menurutnya, penulisan sejarah lokal yang komprehensif akan memberikan kontribusi besar bagi masyarakat Wonosobo dan perkembangan ilmu sejarah secara umum.

Ketua AGSI Kabupaten Wonosobo, Yularti, menegaskan bahwa guru sejarah harus memiliki jiwa nasionalisme yang kuat serta memahami sejarah bangsanya. Ia percaya bahwa dengan pemikiran yang positif, para guru dapat memberikan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa. Yularti berharap AGSI dapat berkontribusi dalam pengembangan ilmu sejarah serta budaya lokal di Wonosobo dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah.

Ketua MGMP Sejarah SMA Provinsi Jawa Tengah, Rinto Budi Santoso, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, menilai keberadaan AGSI di Wonosobo sebagai langkah positif dalam memperkuat kegiatan sejarah di daerah. Ia yakin AGSI dapat menjadi wadah bagi para pecinta sejarah untuk terus berkarya dan mengembangkan penelitian sejarah lokal.

Sementara itu, Sekretaris AGSI Wonosobo, Sugiono, menjelaskan bahwa keanggotaan AGSI mencakup guru dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA/MA/SMK. Siapa pun yang mengajar sejarah atau mata pelajaran IPS dapat bergabung dalam organisasi ini untuk berkontribusi dalam pengembangan sejarah daerah.