https://orkutluv.com

Tragedi Pembunuhan di Daan Mogot: Dendam di Tempat Kerja yang Berujung Maut

Kasus mengerikan terjadi di kawasan Daan Mogot, Tangerang, setelah penemuan jasad seorang pria yang dibuang dalam karung. Polisi dari Polda Metro Jaya berhasil mengungkap pelaku pembunuhan, yang ternyata memiliki hubungan profesional dengan korban. Pembunuhan ini diduga dipicu oleh konflik yang terjadi di lingkungan kerja mereka, yang akhirnya berujung pada tragedi mengerikan yang mengguncang masyarakat.

Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, menyatakan bahwa korban dan pelaku bekerja bersama di sebuah usaha konveksi. Meski detail mengenai konflik tersebut belum terungkap sepenuhnya, permasalahan yang berkembang di tempat kerja diduga menjadi penyebab utama pembunuhan. Kasus ini menyoroti pentingnya menyelesaikan masalah di tempat kerja dengan cara yang tepat, karena ketegangan yang berlarut-larut bisa berakibat fatal.

Pada Selasa, 22 April 2025, jasad korban ditemukan di kilometer 21 Jalan Daan Mogot. Bau busuk yang berasal dari karung mencuri perhatian warga sekitar, yang kemudian memeriksa dan menemukan tubuh korban dengan luka-luka serius akibat kekerasan menggunakan benda tumpul dan tajam. Pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan yang mengarah pada penangkapan pelaku, yang kini tengah menjalani proses hukum.

Kasus ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa konflik yang tidak diselesaikan dengan baik di tempat kerja dapat berujung pada dampak tragis. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya komunikasi yang sehat di lingkungan kerja diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan.

Serangan Udara Israel di Gaza Guncang Wilayah, 17 Tewas dan Beberapa Jasad Ditemukan Hangus

Serangkaian serangan udara oleh Israel menghantam beberapa area di Jalur Gaza sejak pagi hari Rabu (23/4). Setidaknya 17 orang tewas dalam serangan terbaru ini. Tim penyelamat menemukan tubuh beberapa korban yang terbakar di kompleks sekolah yang kini digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi.

Operasi militer Israel di Gaza dimulai sejak 18 Maret, setelah gencatan senjata dengan Hamas berakhir, yang hanya bertahan selama dua bulan sejak Januari lalu.Gencatan senjata tersebut sempat meredakan pertempuran sengit di wilayah Palestina itu.

“Sejak pagi hari, setidaknya 17 orang telah tewas,” ujar juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmoud Bassal, seperti yang dilaporkan oleh AFP dan Al Arabiya pada Rabu (23/4/2025).

Bassal menyebutkan bahwa 11 dari korban, termasuk wanita dan anak-anak, meninggal akibat serangan udara yang menargetkan gedung sekolah di kawasan Al-Tuffah, Gaza City, yang digunakan untuk menampung pengungsi. Serangan itu memicu kebakaran besar, dan beberapa tubuh ditemukan dalam keadaan terbakar.

Sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023, puluhan ribu warga Gaza telah mengungsi ke kamp-kamp pengungsi, beberapa di antaranya berada di kompleks sekolah. Organisasi bantuan kemanusiaan memperkirakan sebagian besar dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya sekali sejak perang dimulai.

Bassal juga menyatakan bahwa mereka telah menerima sejumlah panggilan darurat dari berbagai kawasan di Gaza, namun kekurangan perlengkapan untuk melakukan penyelamatan atau evakuasi jenazah korban.

Pada Selasa (22/4), militer Israel mengklaim telah menargetkan sekitar 40 unit “kendaraan teknik”, yang disebut digunakan untuk “tujuan teror”. Bassal mengatakan bahwa serangan tersebut menghancurkan alat berat yang diperlukan untuk membersihkan puing-puing serta mengevakuasi korban dari reruntuhan.

Di tempat lain di Gaza, dilaporkan adanya korban tambahan. Seorang anak meninggal dunia akibat serangan udara yang menghantam rumah di utara Jabalia, sementara satu korban lain tewas dalam serangan terpisah di Khan Younis. Empat orang lainnya juga tewas akibat penembakan di wilayah timur Gaza City. Beberapa orang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan tersebut.

Pihak militer Israel belum memberikan pernyataan mengenai laporan serangan mematikan ini.




Uang di Bawah Kasur: Jejak Suap Hakim Ali Muhtarom yang Terungkap

Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengonfirmasi bahwa mereka telah menyita uang tunai dari tersangka Ali Muhtarom, seorang anggota majelis hakim yang terlibat dalam kasus dugaan suap terkait vonis bebas dalam perkara korupsi ekspor crude palm oil (CPO). Uang dalam bentuk 3.600 lembar pecahan 100 dolar AS itu ditemukan tersimpan di bawah kasur rumahnya yang berada di Jepara, Jawa Tengah. Temuan tersebut bermula dari komunikasi Ali dengan pihak keluarga saat dirinya diperiksa, yang akhirnya mengarahkan penyidik untuk menemukan koper berisi uang, disembunyikan dalam karung di kamar rumahnya.

Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, menyatakan bahwa penggeledahan dilakukan pada 13 April 2025, dan nilai dari uang yang disita tersebut setara dengan kurang lebih Rp5,5 miliar. Meski begitu, Kejagung masih mendalami apakah uang tersebut merupakan bagian dari aliran suap yang belum digunakan atau berasal dari sumber lain. Dalam video penggeledahan yang dirilis Kejagung, tampak koper berisi uang itu disembunyikan rapi dalam dua plastik besar.

Ali Muhtarom merupakan satu dari delapan tersangka dalam kasus ini. Ia diduga menerima suap senilai Rp6,5 miliar yang berasal dari Muhammad Arif Nuryanta, mantan Wakil Ketua PN Jakarta Pusat, yang sebelumnya telah menerima Rp60 miliar dari perwakilan Wilmar Group. Uang tersebut dimaksudkan untuk mempengaruhi majelis hakim agar memutuskan vonis lepas bagi korporasi besar seperti PT Wilmar Group, PT Permata Hijau Group, dan PT Musim Mas Group. Selain Ali, dua hakim lainnya, Djuyamto dan Agam Syarif Baharudin, juga disebut turut menerima bagian dari dana suap tersebut.

Penemuan Jasad dalam Karung Gegerkan Warga Daan Mogot

Suasana di kawasan Jalan Daan Mogot, Tangerang, menjadi heboh pada Selasa pagi, 22 April 2025, setelah ditemukan jasad pria dalam karung. Kejadian ini bermula ketika warga di sekitar Km 21 mencium bau menyengat sekitar pukul 08.15 WIB. Penasaran dengan bau tak biasa tersebut, mereka mendekat dan menemukan karung besar yang mencurigakan. Ketika karung dibuka, mereka terkejut melihat tubuh seorang pria yang sudah tak bernyawa di dalamnya.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, mengungkapkan bahwa jasad tersebut belum diketahui identitasnya. Namun, dari penampilan fisik korban, pria itu diperkirakan berusia antara 30 hingga 40 tahun. Tim kepolisian yang menerima laporan segera datang ke lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Selanjutnya, jenazah dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk diautopsi guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya luka terbuka di bagian kepala dan tangan, yang menandakan kemungkinan adanya tindak kekerasan sebelum korban meninggal. Polisi kini tengah menyelidiki lebih dalam mengenai kasus ini, termasuk mencoba mencari tahu motif di balik kejadian tersebut serta identitas pelaku. Selain itu, rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian juga sedang diperiksa untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.

Kombes Zain mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga untuk segera melapor kepada Satreskrim Polres Metro Tangerang Kota. Kasus ini terus diselidiki secara serius karena diduga terkait dengan tindak kriminal berat.

Kemenkop Dorong Pengolahan Susu Koperasi untuk Program Makan Bergizi Gratis

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop) terus berupaya memperluas keberadaan tempat pengolahan susu milik koperasi guna mendukung kelancaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menyampaikan hal ini saat meresmikan Rumah Susu milik Koperasi Konsumen Kujang Sauyunan Berdikari di Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rumah Susu ini dirancang untuk melayani dapur-dapur dalam program MBG yang bertujuan memberikan asupan gizi bagi masyarakat, terutama anak-anak.

Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes) menjadi langkah strategis untuk mendirikan unit pengolahan susu di 80 ribu koperasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Ferry menyatakan bahwa unit pengolahan susu dapat menjadi salah satu usaha yang bisa digeluti oleh koperasi-koperasi tersebut. Hal ini akan mendukung terciptanya rantai pasok susu nasional yang berkelanjutan, meningkatkan gizi masyarakat, serta menggerakkan sektor koperasi dan peternakan rakyat.

Ferry mengapresiasi Koperasi Kujang Sauyunan Berdikari yang telah berhasil membangun konsep Rumah Susu ini, yang tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan nilai tambah susu dari peternak lokal, tetapi juga mengembangkan ekosistem yang mendukung keberlanjutan program MBG. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, juga menekankan pentingnya susu sebagai bagian dari program MBG, khususnya di daerah dengan peternakan sapi perah.

Ketua Koperasi Kujang Sauyunan Berdikari, Muchlido Apriliast, menambahkan bahwa konsep Rumah Susu ini dapat direplikasi di daerah lain, bahkan di daerah yang tidak memiliki potensi peternakan sapi perah, guna mendukung kesejahteraan peternak lokal dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Wacana Sentralisasi UU ASN Tuai Sorotan DPR, Dinilai Tak Sejalan dengan Otonomi Daerah

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Zulfikar Arse Sadikin, menyoroti wacana revisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN), terutama terkait pengaturan mengenai pengangkatan, pemberhentian, dan pemindahan pejabat struktural ASN tingkat Eselon II ke atas. Menurutnya, perubahan ini berfokus pada norma yang menyangkut posisi pejabat tinggi pratama dan madya di tingkat daerah, yang diusulkan agar kewenangannya kembali berada di tangan pemerintah pusat, tepatnya Presiden.

Zulfikar mengungkapkan pandangannya dalam diskusi Forum Legislasi bertajuk “RUU ASN Menjadi Harapan untuk Kesejahteraan ASN” di Kompleks Parlemen, Jakarta. Ia mengkritisi usulan tersebut karena bertentangan dengan semangat otonomi daerah yang selama ini dijunjung dalam sistem ketatanegaraan Indonesia. Menurutnya, kewenangan pengelolaan ASN seharusnya tetap berada di masing-masing daerah, sesuai dengan mandat konstitusi pada Pasal 18 UUD 1945 yang menekankan pelaksanaan otonomi seluas-luasnya.

Lebih lanjut, Zulfikar menyampaikan bahwa Komisi II DPR meminta Badan Keahlian Dewan (BKD) untuk melakukan kajian ulang terhadap rencana perubahan UU ASN tersebut. Ia menekankan pentingnya dilakukan public hearing serta kajian mendalam dari aspek filosofis, yuridis, dan sosiologis, agar landasan revisi memiliki kekuatan argumentatif yang solid. Sementara itu, Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda menegaskan bahwa pembahasan RUU ASN merupakan tugas yang diberikan oleh Badan Legislasi DPR RI, bukan semata-mata berdasarkan prioritas internal komisi.

Kaki Bocah Bogor Terjepit Ban Sepeda, Damkar Berhasil Menyelamatkan

Seorang anak di Sukadamai, Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, mengalami kecelakaan saat kakinya terjepit di antara jari-jari roda sepeda. Warga setempat kemudian menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar) untuk meminta bantuan.

Melalui akun Instagram @damkarkotabogor_official pada Selasa (22/4/2025), kejadian ini dilaporkan terjadi pada Senin malam (21/4). Anak tersebut sebelumnya sedang dibonceng menggunakan sepeda, dengan posisi duduk di bagian belakang.

“Anak itu sedang dibonceng di sepeda, duduk di belakang,” tulis akun tersebut dalam penjelasannya.

Kemudian, kaki anak itu terjepit di celah antara penyangga boncengan dan roda sepeda, hingga akhirnya masuk ke jari-jari roda.

“Kakinya terperangkap di celah antara penyangga boncengan dan roda, hingga akhirnya terjepit di jari-jari roda sepeda,” ujarnya.

“Begitu mendapat laporan dari warga, petugas Damkar segera menuju ke tempat kejadian.” Setibanya di sana, petugas segera melakukan evakuasi terhadap kaki anak tersebut.

Proses evakuasi memakan waktu sekitar 30 menit, dan akhirnya kaki anak tersebut berhasil dikeluarkan dari roda sepeda.

“Petugas berhasil mengevakuasi korban dengan peralatan penyelamatan. Kondisinya selamat setelah dievakuasi,” jelasnya.

Dengan perubahan ini, informasi tetap disampaikan dengan cara yang berbeda dari sumber aslinya.

Pemprov Kalbar Fokus Penguatan Sumber Daya Alam untuk Peningkatan PAD dan Kesejahteraan Masyarakat

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam, khususnya sektor pertambangan, sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan, dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kabupaten Sambas. Menurut Norsan, langkah ini menjadi strategi penting untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Kalbar.

Pada kesempatan itu, Norsan menyoroti ketimpangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalbar dibandingkan provinsi-provinsi lain di Kalimantan. Ia mencatat bahwa APBD Kalimantan Timur sudah mencapai Rp24 triliun, Kalimantan Selatan sekitar Rp14 triliun, sementara Kalbar masih berada di angka Rp5,8 triliun. Ia menjelaskan, salah satu penyebab rendahnya PAD Kalbar adalah belum maksimalnya pemanfaatan sektor pertambangan yang sebagian besar masih dikuasai oleh kegiatan ilegal. Kalbar kaya akan sumber daya alam seperti bauksit, silika, dan emas yang seharusnya bisa mendongkrak pendapatan daerah.

Norsan berharap, ke depan, sektor pertambangan ini dapat dikelola secara legal melalui sistem tambang rakyat sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PAD. Peningkatan PAD ini diharapkan dapat memperkuat program-program pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja baru. Saat ini, angka kemiskinan di Kalbar tercatat 6,32 persen dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,86 persen, sementara di Kabupaten Sambas angkanya sedikit lebih tinggi.

Pemprov Kalbar juga mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui perbaikan di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di tingkat desa. Norsan optimistis, dengan pembenahan di tiga sektor tersebut, IPM Kalbar akan meningkat, serta membuka peluang untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.

“Kehilangan Dunia, Paus Fransiskus Meninggal di Usia 88 Tahun”

Kabar duka datang dari Vatikan, di mana Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, meninggal dunia di usia 88 tahun. Pengumuman tersebut disampaikan melalui pernyataan video yang dikeluarkan oleh Vatikan pada Senin pagi waktu setempat. Paus Fransiskus sebelumnya dirawat di rumah sakit akibat pneumonia ganda yang cukup parah, yang akhirnya mengakhiri hidupnya. Dengan rasa berat hati, Kardinal Kevin Farrell mengumumkan, “Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa.” Berita ini tentu mengejutkan umat Katolik di seluruh dunia, mengingat peran besar Paus Fransiskus dalam kepemimpinan gereja.

Sepanjang masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang penuh kasih, rendah hati, dan sangat peduli dengan kondisi kaum miskin. Ia secara terbuka menentang kemewahan yang biasa menghiasi posisi kepausan. Berbeda dengan para pendahulunya, Paus Fransiskus memilih tinggal jauh dari Istana Apostolik yang megah, dan memilih hidup dalam lingkungan komunitas. Keputusan ini berfokus pada kesejahteraan mentalnya serta kedekatannya dengan umat. Ia juga lebih memilih transportasi umum dan berjalan kaki, yang menginspirasi banyak orang dengan sikap kesederhanaannya.

Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Argentina, Paus Fransiskus terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013. Sejak itu, ia menjadi simbol perdamaian dan sumber semangat bagi banyak orang di seluruh dunia. Kepemimpinan Paus Fransiskus, yang sangat menekankan pada kerendahan hati, perdamaian, serta perhatian terhadap isu-isu sosial seperti kemiskinan dan perubahan iklim, membuatnya dihormati dan dicintai oleh banyak kalangan. Meskipun kini ia telah meninggal, warisan dan ajarannya akan tetap hidup dalam setiap langkah umat Katolik di seluruh dunia.

Deddy Sitorus Soroti Ketimpangan Penggunaan Tanah untuk Investasi dan Hak Rakyat

Anggota Komisi II DPR RI, Deddy Sitorus, meminta agar Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dapat menyeimbangkan penggunaan tanah untuk investasi dengan hak masyarakat atas tanah adat atau tanah ulayat. Menurutnya, selama ini, pemberian hak atas tanah ulayat sering kali tidak sebanding dengan ekspansi investasi, seperti yang terjadi pada kebun sawit. Ketimpangan ini, kata Deddy, perlu diperbaiki untuk menghindari masalah hukum yang tumpang tindih dan menjamin hak rakyat tetap terjaga.

Deddy menekankan bahwa kepastian hukum adalah kunci untuk menarik investor. Tanpa adanya kepastian tersebut, investor akan enggan masuk, yang pada akhirnya justru merugikan masyarakat. Ia juga mengingatkan bahwa ketidakpastian regulasi dan keberadaan mafia serta makelar tanah semakin memperburuk situasi ini. Untuk itu, ia mengusulkan agar Kementerian ATR/BPN mendorong pemerintah daerah untuk mengajukan tanah ulayat dan tanah adat demi terciptanya kepastian hukum yang jelas.

Ia mengingatkan bahwa pemerintah daerah seringkali kurang peduli terhadap masalah tanah ulayat, sehingga diperlukan dorongan dari pemerintah pusat untuk mempercepat proses pengajuan hak atas tanah tersebut. Menurut Deddy, keseimbangan ini sangat penting untuk menghindari potensi masalah sosial yang lebih besar di masa depan, mengingat luasan tanah untuk rakyat yang semakin sempit di tengah populasi yang terus berkembang.

Deddy juga meminta agar mekanisme anggaran dari pinjaman Bank Dunia untuk program Integrated Land Administration and Spatial Planning (ILASP) lebih diperjelas. Ia khawatir bahwa jika masalah pertanahan tidak diselesaikan dengan baik, pinjaman tersebut justru tidak akan mendatangkan investasi yang diharapkan, bahkan bisa menambah beban negara.