Author Archives: Minori

https://orkutluv.com

Jokowi Yakini Prabowo Presiden Terkuat, Apa Dasarnya?

Pada acara peringatan ulang tahun ke-17 Partai Gerindra yang berlangsung di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025), Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), melontarkan pujian kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurut Jokowi, Prabowo saat ini merupakan pemimpin dengan dukungan politik terkuat secara global.

Pernyataan ini didasarkan pada tingginya tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Prabowo dalam 100 hari pertamanya sebagai presiden. Data menunjukkan bahwa sekitar 80,9 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja pemerintah, sementara lebih dari 80 persen anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) turut mendukung kebijakan yang dijalankan.

Dukungan Politik yang Kuat

Dalam pidatonya, Jokowi menekankan bahwa kondisi politik saat ini sangat menguntungkan bagi pemerintahan Prabowo. “Dukungan dari rakyat sangat besar, begitu juga dari parlemen. Ini adalah modal kuat untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik,” ujar Jokowi di hadapan para hadirin.

Ia juga sempat berseloroh bahwa tidak banyak pihak yang berani mengkritik Prabowo. “Sejauh ini saya belum melihat ada yang berani mengkritik beliau. Lucunya, kalau ada sesuatu yang dikritik, saya yang sering kena,” candanya, yang langsung disambut gelak tawa para tamu undangan.

Hadirnya Para Tokoh Politik

Acara peringatan ini turut dihadiri berbagai tokoh politik nasional, di antaranya:

  • Bahlil Lahadalia – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Ketua Umum Partai Golkar
  • Zulkifli Hasan – Menteri Koordinator Bidang Pangan dan Ketua Umum PAN
  • Muhaimin Iskandar – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Ketua Umum PKB
  • Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah serta Ketua Umum Partai Demokrat

Selain itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut hadir bersama sang ayah, Jokowi. Namun, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak tampak di lokasi dan diwakili oleh Dolly Dondokambey serta Said Abdullah.

Gerindra Rayakan 17 Tahun Perjalanan Politik

Sejak didirikan pada 6 Februari 2008, Partai Gerindra telah berkembang pesat di panggung politik Indonesia. Peringatan hari jadi ke-17 ini menjadi momen bersejarah bagi partai yang kini dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Dengan dukungan politik yang semakin kuat, banyak pihak menantikan arah kepemimpinan Prabowo ke depan. Apakah Prabowo mampu memenuhi ekspektasi rakyat dan membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih pesat? Waktu yang akan menjawabnya.

Pegawai Terdampak! Menteri PU Buka Suara soal Kebijakan Penghematan Anggaran

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menegaskan bahwa kabar mengenai pemutusan hubungan kerja massal di lingkungan kementeriannya tidak benar. Ia menjelaskan bahwa keterlambatan dalam perpanjangan kontrak sejumlah pegawai bukan berarti mereka dirumahkan, melainkan bagian dari proses administrasi tahunan yang mengalami sedikit hambatan.

“Bukan dirumahkan, tetapi memang kontraknya telah habis. Para petugas OP (operasi dan pemeliharaan) ini kami kontrak tahunan, dan seperti biasa, setiap tahun dilakukan pembaruan. Tahun ini hanya ada sedikit keterlambatan,” jelas Dody melalui akun Instagram resmi Kementerian PU, Kamis (13/2/2025).

Efisiensi Anggaran Jadi Penyebab Keterlambatan

Pada umumnya, pembaruan kontrak pegawai OP rampung sejak November setiap tahunnya. Namun, pada tahun ini, proses tersebut tertunda karena adanya penyesuaian anggaran yang harus dirundingkan lebih dulu dengan Kementerian Keuangan serta Komisi V DPR.

Dody menegaskan bahwa tidak ada pemutusan kontrak secara sepihak, dan pegawai OP tetap akan melanjutkan tugasnya setelah seluruh proses administrasi selesai.

“Kami baru bisa menyalurkan hak-hak pegawai OP setelah anggaran tersedia secara efektif. Kami mohon maaf atas keterlambatan ini, namun prosesnya sudah hampir selesai,” imbuhnya.

Pemotongan Anggaran Kementerian PU Dikurangi

Kementerian PU sempat terkena pemotongan anggaran cukup besar, mencapai Rp81 triliun, yang membuat anggaran tersisa hanya Rp24,83 triliun. Pemangkasan ini berdampak pada berbagai program kerja kementerian, termasuk perpanjangan kontrak pegawai OP.

Namun, setelah dilakukan rapat evaluasi anggaran bersama Komisi V DPR pada Kamis (13/2/2025), pemerintah akhirnya mengurangi jumlah pemotongan menjadi Rp60,47 triliun. Dengan perubahan ini, anggaran Kementerian PU kini bertambah menjadi Rp50,48 triliun, sehingga memberi ruang fiskal lebih luas untuk menjalankan program-program kementerian.

Dengan adanya tambahan anggaran ini, proses perpanjangan kontrak pegawai OP akan segera diselesaikan, sehingga operasional kementerian tetap berjalan optimal.

Pegawai Dipastikan Kembali Bekerja

Meskipun sempat tertunda, Dody memastikan bahwa seluruh pegawai OP akan tetap bekerja dan mendapatkan haknya sesuai aturan yang berlaku. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah termakan isu yang tidak akurat, terutama yang berkembang di media sosial.

“Kami berkomitmen menjaga kesejahteraan petugas OP dan memastikan seluruh program tetap berjalan seperti biasa,” pungkasnya.

Dengan klarifikasi ini, masyarakat diharapkan mendapatkan pemahaman yang lebih jelas terkait kebijakan anggaran Kementerian PU serta status pegawai OP yang masih tetap bekerja dan tidak mengalami pemutusan hubungan kerja. 🚧

Strategi Prabowo: Kolaborasi dengan 4 Perusahaan Turki untuk Meningkatkan Pertahanan Nasional

Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini mengungkapkan bahwa Indonesia telah menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah perusahaan besar Turki untuk memperkuat sektor pertahanan. Dalam kunjungan resminya ke Istana Kepresidenan Bogor pada Rabu (12/2), Prabowo menyatakan bahwa kerjasama ini melibatkan beberapa perusahaan ternama Turki seperti Roketsan, Aselsan, Havelsan, dan Baykar.

Menurut Prabowo, Indonesia tidak hanya menjalin hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan ini, tetapi juga berkomitmen untuk memperdalam kerjasama dalam pengembangan teknologi pertahanan. Ia menegaskan bahwa Indonesia berencana untuk ikut serta dalam program-program yang tengah digalakkan bersama Turki, yang berfokus pada kemajuan industri pertahanan.

Dukungan Turki dan Harapan untuk Kerja Sama yang Lebih Erat

Prabowo juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Recep Tayyip Erdoğan, yang telah memberikan dukungan langsung dalam membangun hubungan dengan perusahaan-perusahaan pertahanan terkemuka di Turki. Prabowo mengungkapkan bahwa pada kunjungannya ke Istanbul pada Desember lalu, ia berkesempatan untuk bertemu langsung dengan para pemimpin industri pertahanan Turki, yang tentu saja memperkuat kerja sama bilateral antara kedua negara.

“Kerja sama dalam bidang industri pertahanan akan berkembang pesat berkat bantuan dari Presiden Erdogan. Ini akan membuka peluang yang sangat baik bagi Indonesia dan Turki untuk terus maju bersama,” ujar Prabowo.

Rencana Joint Production dan Penguatan Ekonomi Bilateral

Lebih lanjut, Prabowo juga menyampaikan niat Indonesia untuk terlibat dalam joint production atau produksi bersama dengan industri pertahanan Turki. Hal ini bertujuan untuk mempercepat transfer teknologi dan memperkuat kapasitas produksi dalam negeri. Ia berharap melalui kemitraan ini, Indonesia dapat memperkuat kemampuan industrinya, khususnya di sektor pertahanan yang semakin strategis.

Selain itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya penguatan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Turki. “Kami ingin hubungan perdagangan kedua negara semakin kokoh dan berkembang pesat dalam waktu dekat,” ujarnya optimis. Untuk itu, Prabowo mendorong penyelesaian negosiasi mengenai Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi kedua belah pihak, termasuk mempermudah perdagangan antar negara.

Pengurangan Hambatan Perdagangan

Salah satu isu yang juga disoroti oleh Prabowo adalah tingginya biaya masuk bagi barang-barang Indonesia yang masuk ke Turki. Prabowo berharap agar perjanjian CEPA dapat menurunkan hambatan-hambatan perdagangan tersebut, sehingga barang-barang Indonesia dapat lebih mudah masuk ke pasar Turki dan sebaliknya.

“Dengan adanya kerjasama yang lebih baik di bidang perdagangan, kita berharap dapat saling menguntungkan dan mendorong peningkatan ekonomi kedua negara,” kata Prabowo.

Melalui langkah-langkah strategis ini, Indonesia dan Turki semakin memperkuat hubungan mereka, tidak hanya di sektor pertahanan tetapi juga di bidang ekonomi, yang diharapkan dapat membawa dampak positif bagi kedua negara di masa depan.

Pelindo: Arus Peti Kemas Ekspor 2024 Meningkat 1028%, Pencapaian Gemilang!

PT Pelindo Terminal Petikemas mencatatkan angka yang menggembirakan di sektor logistik pada tahun 2024, dengan arus peti kemas internasional mengalami lonjakan sebesar 10,28%. Total volume peti kemas internasional yang tercatat pada 2024 mencapai 3.995.525 TEUs, sementara pada tahun sebelumnya, volume tersebut hanya mencapai 3.623.006 TEUs. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat baik, terutama dalam hal arus ekspor dan impor.

Menurut Widyaswendra, Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, pertumbuhan signifikan tercatat baik pada arus ekspor maupun impor. Pada sektor ekspor, volume peti kemas tercatat meningkat sebesar 10,58%, mencapai 2.060.679 TEUs pada 2024, dibandingkan dengan 1.863.442 TEUs pada 2023. Sementara itu, peti kemas impor juga mengalami peningkatan 9,96%, dari 1.748.736 TEUs pada tahun 2023 menjadi 1.922.855 TEUs pada 2024.

Tak hanya itu, peti kemas untuk transhipment juga menunjukkan angka yang positif. Pada tahun 2023, peti kemas transhipment tercatat sebanyak 10.827 TEUs, sementara di 2024 meningkat menjadi 11.990 TEUs. Widyaswendra menyebutkan bahwa hampir seluruh terminal yang dikelola oleh PT Pelindo Terminal Petikemas menunjukkan peningkatan, termasuk Terminal Petikemas (TPK) Semarang dan Terminal Petikemas Surabaya (TPS).

Di TPK Semarang, misalnya, terjadi peningkatan signifikan sebesar 13% dari 678.428 TEUs pada 2023 menjadi 766.913 TEUs di 2024. Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ini adalah peningkatan jumlah kunjungan kapal dari sejumlah perusahaan pelayaran, seperti SITC yang meningkat 158%, Wan Hai sebesar 142%, dan Evergreen yang meningkat 122%. Sementara itu, di TPS Surabaya, volume peti kemas internasional mengalami kenaikan 9,65%, dari 1.375.927 TEUs pada 2023 menjadi 1.508.743 TEUs pada 2024, didorong oleh peningkatan jumlah kunjungan kapal.

Peningkatan volume peti kemas internasional ini juga tercermin dari data ekspor Indonesia yang terus mencatatkan angka positif, meskipun terdapat tantangan global. Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) melaporkan bahwa nilai ekspor Indonesia pada 2024 diperkirakan tumbuh sekitar 3%, meski ada tantangan dalam perekonomian global.

Toto Dirgantoro, Sekretaris Jenderal GPEI, menilai pertumbuhan volume peti kemas cenderung lebih tinggi daripada nilai ekspor secara nasional. Ia berharap pada 2025, dengan proyeksi pertumbuhan ekspor yang lebih tinggi, volume peti kemas ekspor Indonesia akan semakin meningkat.

Sementara itu, pelayaran internasional di Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan. Keishin Watanabe, President Director PT Ocean Network Express Indonesia, mengungkapkan bahwa volume ekspor yang dilayani oleh perusahaan pelayaran tersebut mengalami kenaikan sekitar 5-10% pada 2024, seiring dengan pertumbuhan sektor perdagangan Indonesia.

Dengan segala pencapaian tersebut, PT Pelindo Terminal Petikemas tetap optimis bahwa sektor logistik Indonesia akan terus berkembang. Apalagi dengan adanya upaya pengembangan pelabuhan untuk menjadi hub internasional, yang dapat mengurangi ketergantungan pada pelabuhan-pelabuhan luar negeri seperti Singapura dan Tanjung Pelepas di Malaysia.

Kurs Rupiah Melemah, Dolar AS Kembali Perkasa di Rp16.341

Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan hari ini, Kamis (6/2/2025). Berdasarkan data pasar spot Bloomberg, rupiah ditutup turun 0,30% ke level Rp16.340 per dolar AS pada pukul 15.00 WIB.

Di sisi lain, indeks dolar AS justru menguat 0,36% ke level 107,96, menunjukkan dominasi mata uang Negeri Paman Sam di tengah tekanan ekonomi global.

Pergerakan Mata Uang Asia

Tidak hanya rupiah, sejumlah mata uang Asia juga mengalami pelemahan terhadap dolar AS:

  • Yen Jepang melemah 0,02%
  • Dolar Hong Kong menguat tipis 0,01%
  • Dolar Singapura turun 0,34%
  • Dolar Taiwan stagnan
  • Won Korea Selatan turun 0,49%
  • Yuan China melemah 0,23%
  • Peso Filipina turun 0,19%
  • Rupee India melemah 0,13%
  • Ringgit Malaysia turun 0,30%
  • Baht Thailand mengalami pelemahan paling signifikan, yakni 0,72%

Kondisi ini menunjukkan bahwa mayoritas mata uang Asia mengalami tekanan dari penguatan dolar AS yang semakin solid.

Faktor Penyebab Pelemahan Rupiah

Pelemahan rupiah kali ini dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dan domestik.

  1. Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga Bank Indonesia
    • Bloomberg melaporkan bahwa Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) pada 19 Februari 2025.
    • Langkah ini diambil guna menopang pertumbuhan ekonomi yang masih tertahan.
    • Namun, hal ini juga berdampak pada melemahnya daya tarik rupiah di mata investor asing.
  2. Arus Keluar Dana Asing dari Ekuitas Domestik
    • Pergerakan rupiah terbilang lebih lambat dibandingkan mata uang Asia lainnya karena terjadi outflow atau keluarnya dana asing dari pasar saham domestik.
    • Investor cenderung menarik modal mereka akibat ketidakpastian global.
  3. Kenaikan Yield Obligasi AS
    • Mayoritas mata uang Asia, termasuk rupiah, tertekan akibat kenaikan imbal hasil obligasi AS yang membuat dolar semakin menguat.
    • Investor kini tengah menanti data klaim pengangguran AS, yang bisa menjadi indikasi apakah The Fed akan memangkas suku bunga tahun ini atau tidak.
  4. Ketegangan Perdagangan AS-China
    • Perang dagang antara AS dan China kembali memanas setelah Washington memberlakukan tarif perdagangan baru terhadap Beijing.
    • Sentimen negatif ini turut memengaruhi pasar keuangan global, termasuk nilai tukar rupiah.

Prediksi Pergerakan Rupiah

Menurut pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi, rupiah diprediksi akan tetap bergerak fluktuatif dalam perdagangan Jumat (7/2/2025).

Ia memperkirakan rupiah akan bergerak dalam rentang Rp16.310 – Rp16.400 per dolar AS, dengan kemungkinan masih mengalami tekanan akibat faktor eksternal yang belum mereda.

Kesimpulan

Pelemahan rupiah hari ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan dipengaruhi oleh kombinasi berbagai faktor global dan domestik. Ekspektasi pemangkasan suku bunga BI, keluarnya modal asing, kenaikan yield obligasi AS, serta ketegangan perdagangan AS-China menjadi faktor utama yang membuat rupiah tertekan.

Investor kini menanti perkembangan lebih lanjut dari kebijakan moneter global dan pergerakan pasar untuk menentukan langkah berikutnya dalam menghadapi dinamika nilai tukar rupiah.

Kemendikti Siap Bayar Tukin Dosen 2025, Tinggal Tunggu Perpres!

Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) memastikan bahwa tunjangan kinerja (tukin) untuk dosen tahun 2025 akan segera dibayarkan. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikti Saintek, Togar M. Simatupang, yang mengungkapkan bahwa pihak kementerian telah mengajukan permohonan tambahan anggaran ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Pengajuan ini dilakukan dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR pada 23 Januari 2025.

“Ketua Banggar DPR RI telah menyampaikan bahwa anggaran yang diperlukan mencapai Rp 2,5 triliun. Saat ini kami tengah menunggu penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) untuk kelanjutan proses ini,” ungkap Togar, dalam keterangannya kepada Kompas.com pada Jumat (31/1/2025).

Togar menjelaskan, Kemendikti Saintek telah menyiapkan tiga opsi pemberian tunjangan kinerja untuk dosen Aparatur Sipil Negara (ASN). Opsi pertama adalah untuk dosen di Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN-Satker) dan Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN BLU) yang belum menerima remunerasi. Untuk opsi ini, pemerintah memerlukan anggaran sebesar Rp 2,8 triliun.

Opsi kedua adalah untuk dosen PTN Satker dan BLU yang sudah menerima remunerasi, namun masih di bawah jumlah tukin yang seharusnya diterima. Pemerintah membutuhkan anggaran sebesar Rp 3,6 triliun untuk opsi ini.

Sementara itu, opsi ketiga adalah memberikan tukin kepada semua dosen ASN yang berjumlah 81.000 orang, dengan total anggaran yang diperlukan mencapai Rp 8,2 triliun.

“Kami mengajukan tiga opsi ini karena kami menyadari pentingnya tukin sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi dosen, sekaligus memperhatikan kondisi fiskal negara,” jelas Togar lebih lanjut.

Kemendikti Saintek juga telah mengeluarkan surat edaran kepada pimpinan perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia pada 28 Januari 2025. Dalam surat tersebut, dijelaskan bahwa sejak tahun 2020 hingga 2024, pemerintah sebelumnya, yaitu Kemendikbud Ristek, tidak mengajukan alokasi anggaran tukin ke Kemenkeu. Meskipun demikian, pada 1 Oktober 2024, peraturan menteri yang mengatur pemberian tukin untuk dosen telah dikeluarkan oleh Nadiem Makarim yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Namun, seiring dengan perubahan nomenklatur dari Kemendikbud Ristek menjadi Kemendikti Saintek, pengajuan anggaran tukin dan penerbitan Perpres mengalami keterlambatan. Meski demikian, dengan adanya langkah-langkah yang sudah diambil, diharapkan pembayaran tukin dapat segera terlaksana pada tahun 2025.

Pemberian tunjangan kinerja ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dosen dan memotivasi mereka dalam menjalankan tugas pengajaran serta penelitian di perguruan tinggi. Pemerintah berharap dengan adanya tunjangan kinerja yang tepat waktu, kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dapat semakin meningkat.

Laut Natuna Utara Punya Potensi Besar, Ini Peran Diplomasi dalam Pemanfaatannya

Laut Natuna Utara (LNU) adalah kawasan yang memiliki kedudukan sangat penting bagi Indonesia, baik dari segi geopolitik, ekonomi, maupun sumber daya alam. Tidak hanya strategis karena letaknya yang berada di jantung jalur pelayaran internasional, tetapi juga kaya akan cadangan energi fosil, potensi perikanan, dan pariwisata yang luar biasa.

Pada 2011, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa Blok Natuna D-Alpha menyimpan cadangan gas alam terbesar di Asia Pasifik, bahkan di dunia, dengan volume mencapai 222 triliun kaki kubik. Gas alam ini diperkirakan dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan. Dari sisi ekonomi, jika dihitung secara finansial, potensi gas di Natuna dapat mencapai Rp 6.000 triliun. Selain gas, kawasan ini juga memiliki cadangan minyak bumi yang diperkirakan mencapai 14 juta barel.

Tak hanya itu, kawasan LNU juga memiliki potensi besar dalam sektor perikanan. Berdasarkan kajian Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2017, potensi sumber daya ikan di wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia (WPP-RI) nomor 711, yang mencakup Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut Cina Selatan, diperkirakan mencapai 767.126 ton per tahun. Namun, potensi ekonomi yang tinggi ini justru mengundang persaingan antarnegara, yang menyebabkan klaim tumpang tindih dan praktik penangkapan ikan ilegal.

Pada 2009, China mengklaim hampir 90 persen wilayah Laut Cina Selatan, termasuk LNU, dengan batas wilayah yang disebut “nine dash line”. Klaim ini bertentangan dengan hukum internasional yang mengatur Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia. Selain China, Vietnam juga mengklaim bagian dari LNU yang berbatasan dengan ZEE Indonesia. Bahkan, pada 2021, China melakukan riset ilmiah di kawasan LNU yang memicu ketegangan dengan Indonesia.

Praktik ilegal fishing juga menjadi ancaman nyata di LNU. Kapal-kapal ikan asing, terutama dari Vietnam, Malaysia, dan Filipina, sering kali melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Indonesia. Setiap tahunnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia berhasil menangkap ratusan kapal ilegal fishing, dengan jumlah kapal asal Vietnam menjadi yang terbanyak.

Untuk mengatasi tantangan ini, Indonesia mengembangkan dua strategi utama: soft power dan hard power. Strategi soft power dilaksanakan melalui diplomasi internasional, salah satunya melalui pertemuan ASEAN Defence Ministers Meeting Plus (ADMM Plus) yang melibatkan China. Sementara itu, hard power digunakan untuk memperkuat pertahanan negara, termasuk rencana pembangunan pangkalan militer di Natuna, meskipun saat ini rencana tersebut belum terwujud.

Selain itu, Indonesia juga harus memanfaatkan potensi ekonomi LNU secara optimal. Pengelolaan cadangan gas alam dan potensi perikanan di kawasan ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan domestik sekaligus meningkatkan ekspor. Dengan cadangan gas alam yang besar dan kebutuhan yang terus meningkat, LNU dapat menjadi kunci keberlanjutan energi Indonesia dalam beberapa dekade mendatang.

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat, konsumsi ikan nasional Indonesia pada 2024 diperkirakan mencapai 17,65 juta ton, sementara produksi ikan domestik hanya 10,25 juta ton. Oleh karena itu, pengembangan sektor perikanan di LNU menjadi sangat krusial untuk menutupi kesenjangan tersebut.

Seiring dengan langkah-langkah strategis yang telah dijalankan, Indonesia juga berupaya melibatkan teknologi dan investasi asing dalam mengoptimalkan potensi LNU. Pemetaan lapangan yang dilakukan oleh Bappenas pada Oktober 2024 menunjukkan komitmen Indonesia untuk menjadikan Natuna sebagai prioritas pembangunan nasional.

Namun, penting bagi Indonesia untuk berhati-hati dalam mengelola sumber daya di kawasan LNU agar tidak memicu ketegangan lebih lanjut dengan negara-negara tetangga yang memiliki klaim atas wilayah tersebut.

Dengan segala potensi yang dimiliki, Laut Natuna Utara tidak hanya menjadi kawasan vital bagi Indonesia, tetapi juga akan menjadi kunci masa depan dalam pembangunan ekonomi dan diplomasi Indonesia di kancah internasional.

Bunga Sedap Malam Kalah Pamor di Imlek Tahun Ini, Ada Apa?

Pasar Bunga Rawa Belong, yang dikenal sebagai pasar bunga terbesar di Asia Tenggara, tampak ramai dengan pengunjung. Namun, meskipun suasana pasar terlihat sibuk, para pedagang justru merasakan penurunan penjualan yang signifikan, terutama menjelang perayaan Imlek 2025. Pasar yang sudah berdiri sejak era kolonial ini sering kali dipadati pengunjung yang berburu bunga untuk berbagai perayaan, mulai dari Imlek, Valentine, hingga pernikahan. Namun, tahun ini, pedagang bunga di sini menghadapi tantangan besar, khususnya dalam penjualan bunga sedap malam yang menjadi komoditas utama menjelang Imlek.

Bunga sedap malam, yang sering digunakan untuk sembahyang dalam perayaan Imlek, menjadi incaran utama bagi warga keturunan Tionghoa. Namun, ketika Kompas.com mengunjungi Pasar Rawa Belong pada Selasa, 28 Januari 2025, banyak pedagang yang masih memiliki stok bunga sedap malam. Padahal, hari itu adalah hari terakhir bagi mereka untuk menjual bunga tersebut sebelum Imlek yang jatuh pada 29 Januari.

Gafar, salah satu pedagang bunga sedap malam di Pasar Rawa Belong, mengungkapkan penurunan penjualan yang cukup drastis. “Tahun ini penjualannya anjlok sekitar 60 persen. Tahun lalu, saya bisa menjual 700.000 tangkai dalam dua hari, tapi tahun ini setengahnya pun tidak,” ujar Gafar. Ia menduga, suasana perayaan Imlek kali ini tidak semeriah tahun sebelumnya karena perbedaan shio yang dirayakan. Tahun lalu, shio yang berlaku adalah Naga Kayu, yang dianggap lebih menguntungkan, sementara tahun ini adalah Shio Ular Kayu, yang dianggap kurang membawa keberuntungan.

Kondisi ini memaksa Gafar untuk mengurangi jumlah pekerja di lapaknya. Jika tahun lalu ia mempekerjakan 30 orang, tahun ini hanya 15 pekerja yang terlibat. Gafar juga merencanakan untuk menjual sisa bunga yang tidak terjual dengan harga miring, bahkan mungkin dijual ke pedagang bunga di sekitar makam yang juga membutuhkan bunga sedap malam untuk ziarah.

Hal serupa dialami oleh Agung, pedagang lainnya di Pasar Rawa Belong. Agung mengungkapkan bahwa omzetnya tahun ini jauh menurun dibandingkan tahun lalu. “Biasanya saya bisa mendapat omzet sekitar Rp 20 juta, tapi tahun ini hanya sekitar Rp 9 juta. Bahkan, saya harus menurunkan harga bunga sedap malam untuk bisa laku,” ujar Agung. Bunga dengan kualitas terbaik yang biasanya dijual Rp 2 juta, kali ini dijual dengan harga Rp 1,2 juta agar tetap terjual.

Fenomena penurunan penjualan ini tidak hanya terjadi di Pasar Rawa Belong. Banyak pedagang di pasar-pasar besar, seperti Pasar Tanah Abang, merasakan dampak serupa akibat pandemi Covid-19 yang telah mengubah pola belanja masyarakat. Banyak konsumen yang kini lebih memilih berbelanja secara online, mengurangi kunjungan langsung ke pasar tradisional.

Meskipun begitu, para pedagang seperti Gafar dan Agung tetap bertahan meskipun tantangan yang mereka hadapi cukup besar. Mereka berharap sisa bunga yang ada dapat terjual, dan situasi pasar akan membaik di masa mendatang. Pasar Bunga Rawa Belong, meskipun tengah menghadapi masa sulit, tetap menjadi salah satu ikon penting bagi para pencinta bunga dan perayaan besar di Jakarta.

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) Raih Marketing Sales Rp 2,1 Triliun di 2024, Fokus pada Pengembangan CBD PIK 2

PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), yang merupakan bagian dari Agung Sedayu Group dan Salim Group, mencatatkan pencapaian luar biasa dengan marketing sales mencapai Rp 2,1 triliun sepanjang tahun 2024. Kontribusi terbesar berasal dari pra-penjualan kavling komersial yang mencapai Rp 1,5 triliun, dengan peningkatan 78 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat hanya Rp 835 miliar. Selain itu, pra-penjualan residensial turut menyumbang Rp 318 miliar, dan produk komersial lainnya berkontribusi Rp 308 miliar.

Steven Kusumo, Presiden Direktur CBDK, mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut didorong oleh salah satu proyek unggulan mereka, yaitu pengembangan Central Business District (CBD) di PIK 2. CBD PIK 2 diharapkan akan menjadi pusat bisnis utama di kawasan PIK 2. Proyek ini mencakup berbagai fasilitas modern, termasuk Menara Syariah, hotel, area ritel, community plaza, dan kawasan hijau yang akan memperkaya pengalaman para pengunjung dan pengguna.

Dalam keterangan resminya pada Selasa (28/1/2025), Steven menambahkan bahwa dana yang diperoleh melalui penawaran saham perdana CBDK sebesar Rp 2,3 triliun akan digunakan untuk mempercepat pembangunan Nusantara International Convention and Exhibition (NICE), yang dikelola oleh PT Industri Pameran Nusantara (IPN). Konvensi internasional ini direncanakan untuk mulai beroperasi secara parsial pada September 2025 dan akan menjadi bagian penting dari sektor MICE (Meetings, Incentives, Conventions, Exhibitions) di kawasan CBD PIK 2.

Selain itu, proyek CBD PIK 2 juga akan terhubung dengan tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (KATARAJA) yang sepanjang 39 kilometer dan diperkirakan mulai beroperasi pada awal 2025. Infrastruktur ini diharapkan dapat memperlancar akses menuju kawasan tersebut, sekaligus memperkuat posisi CBD PIK 2 sebagai pusat bisnis internasional dan destinasi global yang menarik.

Steven Kusumo menutup keterangannya dengan optimisme tinggi, mengungkapkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus berinovasi dan memastikan pembangunan kawasan yang berkualitas, guna memenuhi kebutuhan hunian, bisnis, dan rekreasi bagi masyarakat dan pelaku usaha. “Kami siap membangun masa depan yang lebih berkualitas dengan mengembangkan kawasan yang menyatukan berbagai fungsi untuk kepentingan masyarakat luas,” ujarnya.

Prabowo Ungkap Alasan Indonesia Dukung Malaysia di ASEAN 2025

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan dukungan penuh Indonesia terhadap kepemimpinan Malaysia di ASEAN pada 2025. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers setelah pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, di Kuala Lumpur, Senin (27/1/2025).

“Kami mendukung Malaysia menjadi ketua ASEAN pada tahun ini,” ujar Prabowo, seperti dikutip dari YouTube Bernama TV. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga menegaskan kesiapan Indonesia untuk menerima kunjungan Anwar Ibrahim beserta delegasinya guna menghadiri konsultasi tahunan pada 2025.

“Kami siap menerima kunjungan Perdana Menteri Malaysia dan para pemimpin lainnya untuk konsultasi tahunan yang akan diadakan tahun ini,” imbuhnya.

Malaysia Resmi Menjabat Ketua ASEAN 2025

Malaysia secara resmi memulai masa jabatannya sebagai Ketua ASEAN pada 1 Januari 2025. Jabatan ini diserahkan secara simbolis oleh Perdana Menteri Laos, Sonexay Siphandone, kepada Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dalam upacara penutupan KTT ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos, pada Oktober 2024.

Sebagai Ketua ASEAN, Malaysia mengusung tema “Inklusivitas dan Keberlanjutan” yang akan menjadi panduan dalam menyelesaikan berbagai tantangan regional. Fokus utama meliputi isu pertikaian di Laut China Selatan, konflik internal di Myanmar, serta kerja sama dalam bidang kecerdasan buatan (AI), energi baru terbarukan, pariwisata, dan perawatan kesehatan.

Agenda dan Inisiatif Malaysia selama Keketuaan ASEAN

Sepanjang tahun 2025, Malaysia akan menjadi tuan rumah lebih dari 300 pertemuan dan program utama. Salah satu acara penting adalah KTT ASEAN-Gulf Cooperation Council (GCC) Plus China yang akan digelar pada Mei 2025. Selain itu, Malaysia juga dijadwalkan menyelenggarakan pertemuan para pemimpin ASEAN dengan mitra strategis di akhir tahun.

Kepemimpinan Malaysia kali ini menjadi yang kelima sejak ASEAN berdiri pada 1967. Sebelumnya, Malaysia pernah menjabat sebagai Ketua ASEAN pada 1977, 1997, 2005, dan 2015.

Pentingnya Kolaborasi Regional

Dukungan dari Indonesia menunjukkan kuatnya semangat solidaritas dan kerja sama antarnegara anggota ASEAN. Kepemimpinan Malaysia diharapkan dapat membawa solusi untuk berbagai tantangan kawasan sekaligus memperkuat posisi ASEAN di kancah global.

Dengan tema yang diusung, Malaysia diharapkan mampu mendorong dialog konstruktif dan memajukan inisiatif yang bermanfaat bagi masyarakat ASEAN, termasuk peningkatan kerja sama di sektor strategis.