Tag Archives: Jepang

https://orkutluv.com

IHSG Melemah, Sentimen Tarif AS dan Aksi Jual Asing Tekan Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat mengalami tekanan dan diperdagangkan di zona merah seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif Amerika Serikat. IHSG dibuka melemah 73,27 poin atau 1,13 persen ke level 6.412,18, sementara indeks LQ45 turun 12,25 poin atau 1,67 persen ke posisi 719,14. Analis memperkirakan IHSG bergerak dalam kisaran 6.400 hingga 6.550 sepanjang sesi perdagangan.

Dari pasar global, kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor kembali menjadi perhatian utama. Tarif sebesar 25 persen terhadap produk dari Meksiko dan Kanada dipastikan tetap berlaku mulai 4 Maret 2025 setelah sebelumnya direncanakan ditunda hingga April. Kondisi ini meningkatkan ketidakpastian perdagangan global dan menekan sentimen investor.

Dari kawasan Asia, Jepang melaporkan inflasi tahunan pada Februari 2025 sebesar 2,9 persen, turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 3,4 persen. Meskipun mengalami penurunan, inflasi tersebut masih melebihi target Bank Sentral Jepang (BOJ) yang berada di angka 2 persen, yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter ke depan.

Dari dalam negeri, IHSG melemah seiring dengan arus keluar modal asing yang mencapai Rp1,87 triliun pada perdagangan Kamis. Investor asing mencatat aksi jual bersih di pasar reguler, khususnya pada saham perbankan besar seperti BBRI, BBCA, dan BMRI, dengan total nilai mencapai Rp1,5 triliun. Aksi ambil untung terjadi setelah laporan kinerja perbankan menunjukkan pertumbuhan laba yang lebih lambat akibat kenaikan beban provisi pada segmen UMKM.

Di pasar regional, bursa saham Asia turut tertekan. Indeks Nikkei Jepang anjlok 1.140,88 poin atau 2,98 persen ke level 37.115,29. Indeks Shanghai melemah 23,09 poin atau 0,69 persen ke 3.364,97, sementara indeks Kuala Lumpur dan Strait Times masing-masing turun 0,54 persen dan 0,31 persen.

Isu Jepang Minta TKI, KBRI Tokyo Beri Penjelasan Soal Populasi

Jepang, yang dikenal sebagai Negeri Sakura, kini tengah menghadapi tantangan besar terkait penurunan populasi yang semakin tajam. Kementerian Kesehatan Jepang baru-baru ini merilis data yang menunjukkan bahwa pada periode Januari hingga Juni 2024, 350.074 kelahiran tercatat, mengalami penurunan hampir enam persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan angka kelahiran terendah sejak 1969, saat Tokyo pertama kali mulai mencatatkan statistik kelahiran secara resmi.

Fenomena ini menjadi lebih mencolok ketika kita melihat tren di kalangan keluarga muda di Jepang. Banyak pasangan muda yang memilih untuk menunda memiliki anak atau bahkan memilih untuk tidak memiliki keturunan sama sekali. Selain itu, ada kecenderungan di kalangan anak muda Jepang yang lebih memilih untuk hidup mandiri dan menghindari pernikahan. Di samping angka kelahiran yang menurun, Jepang juga tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk tertua kedua di dunia.

Keizo Takemi, Menteri Kesehatan Jepang untuk periode 2023-2024, memperingatkan bahwa penurunan jumlah generasi muda akan semakin tajam pada tahun 2030-an. Dalam pandangannya, Jepang hanya memiliki waktu enam tahun ke depan untuk menghadapi krisis demografi ini. Hal ini kemudian memunculkan diskusi di media sosial bahwa Jepang mulai membuka lebih banyak peluang bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, sebagai solusi untuk mengatasi penurunan jumlah penduduk tersebut.

Muhammad Al Aula, Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, mengonfirmasi bahwa Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja asing. “Kebutuhan tenaga kerja asing di Jepang kini menjadi hal yang umum diketahui di Jepang”. Pada 26 Februari 2025. Al Aula menambahkan bahwa Indonesia menjadi salah satu mitra potensial yang dipilih Jepang untuk pengiriman tenaga kerja asing karena kualitas kerja yang baik dan kemampuan pekerjanya yang umumnya dapat beradaptasi dengan budaya dan nilai sosial Jepang.

Jumlah lapangan kerja yang tersedia di Jepang untuk pekerja Indonesia cukup bervariasi, dan Al Aula menegaskan bahwa permintaan terhadap tenaga kerja asing di negara tersebut diprediksi akan terus tinggi selama beberapa tahun ke depan.

Beberapa sektor strategis di Jepang yang menawarkan peluang bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam skema Specialized Skilled Worker (SSW) antara lain adalah:

  • Keperawatan
  • Industri manufaktur
  • Konstruksi
  • Pembuatan kapal dan mesin kapal
  • Perbaikan dan perawatan mobil
  • Industri penerbangan
  • Perhotelan
  • Pertanian dan perikanan
  • Transportasi mobil dan kereta api
  • Perhutanan dan perkayuan

Al Aula juga mengingatkan bahwa calon pekerja Indonesia yang berminat untuk bekerja di Jepang harus memahami dengan baik jenis pekerjaan yang akan dijalani dan isi dari kontrak kerja yang ada. Selain itu, menguasai bahasa Jepang menjadi kunci utama agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari di Jepang. Hal ini, menurutnya, akan membuka kesempatan lebih besar bagi calon pekerja untuk memulai karier mereka di Jepang.

Dengan demikian, kesempatan kerja di Jepang yang terbuka lebar bagi Indonesia bisa menjadi peluang besar bagi tenaga kerja asing, khususnya dalam menghadapi tantangan besar yang dihadapi oleh negara itu.

Pesan Perdamaian Kaisar Naruhito di Usia 65 Tahun: Refleksi 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II

Dalam perayaan ulang tahunnya yang ke-65, Kaisar Jepang Naruhito kembali menyampaikan pesan perdamaian yang mendalam. Berdasarkan pernyataan resmi dari Badan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang pada Minggu (23/2/2025), yang dikutip dari kantor berita AFP, momen ini juga menjadi ajang untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Dalam pidatonya, Kaisar menekankan pentingnya mengingat sejarah sebagai pijakan untuk menciptakan masa depan yang lebih damai.

“Saya berharap peringatan 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II tahun ini menjadi kesempatan bagi kita untuk merenungkan betapa berharganya perdamaian, serta memperkuat komitmen kita untuk terus menjaganya,” ujarnya. Naruhito menekankan perlunya mewariskan kisah tragis perang kepada generasi muda agar mereka tidak melupakan dampaknya.

Ia turut mengenang berbagai peristiwa kelam dalam sejarah Jepang, mulai dari pengeboman atom di Hiroshima dan Nagasaki, serangan udara di Tokyo dan kota-kota lain, hingga pertempuran sengit di Okinawa dan Iwo Jima. “Memahami masa lalu adalah kunci untuk menumbuhkan kecintaan terhadap perdamaian dan menghormati mereka yang telah gugur maupun yang menderita akibat perang,” tambahnya.

Di tengah tantangan global seperti konflik bersenjata, bencana alam, dan perubahan iklim, Kaisar menegaskan perlunya kerja sama internasional yang erat untuk menciptakan dunia yang lebih toleran dan menghargai keberagaman.

Selain perayaan ulang tahunnya, Jepang juga akan memperingati 80 tahun penyerahan diri dalam Perang Dunia II pada 15 Agustus 2025. Dalam konteks sejarah, Jepang pernah terlibat dalam pertempuran di China, Burma (kini Myanmar), dan upaya penyerangan terhadap India yang saat itu berada di bawah kekuasaan Inggris. Konflik ini berakhir pada Agustus 1945 setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Truk Terperosok Sinkhole di Jepang: Kabin Ditemukan di Pipa Limbah, Tim SAR Hadapi Tantangan Berat

Sebuah insiden mengerikan terjadi di Kota Yashio, Prefektur Saitama, Jepang, ketika sebuah truk terperosok ke dalam sinkhole atau lubang jalan yang tiba-tiba ambles saat jam sibuk pagi hari pada 28 Januari 2025. Setelah lebih dari dua minggu pencarian, tim pemadam kebakaran setempat akhirnya menemukan kabin truk di dalam pipa saluran pembuangan pada Rabu (12/2/2025). Diduga, jasad pengemudi berusia 74 tahun masih berada di dalam kabin tersebut.

Menurut Tomonori Nakazawa, petugas pemadam kebakaran yang menangani kasus ini, penemuan tersebut dikonfirmasi setelah tim ahli menganalisis gambar yang diambil menggunakan drone. “Dalam foto-foto tersebut terlihat jelas adanya kabin truk, dan kemungkinan besar ada seseorang di dalamnya,” ujarnya kepada AFP.

Namun, proses evakuasi menghadapi tantangan besar. Tingginya aliran air di dalam pipa serta keberadaan gas hidrogen sulfida yang beracun membuat tim penyelamat belum bisa memasuki area tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, Gubernur Saitama, Motohiro Ono, menjelaskan bahwa pihaknya tengah membangun pipa bypass sementara guna mengalihkan aliran air. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu hingga tiga bulan.

Selain itu, tim penyelamat juga harus menunggu penyelesaian jalur landai sepanjang 30 meter yang sedang dibangun agar alat berat bisa diturunkan ke dalam lubang. Akibat dari peristiwa ini, 1,2 juta warga setempat diminta untuk menghemat penggunaan air mandi dan mencuci demi mencegah kebocoran limbah yang dapat memperlambat proses penyelamatan. Namun, curah hujan yang tinggi menyebabkan air limbah tetap menggenang di bawah jalur landai, sehingga operasi evakuasi sempat dihentikan sementara.

Laporan Kyodo News menyebutkan bahwa upaya pencarian sempat dialihkan pada Minggu (9/2/2025) untuk lebih memfokuskan eksplorasi di area pipa tempat kabin truk ditemukan. Insiden ini menjadi perhatian besar di Jepang, mengingat 2.600 kasus sinkhole pernah tercatat pada 2022, mayoritas disebabkan oleh kebocoran pipa saluran pembuangan. Meskipun sebagian besar lubang tersebut hanya sedalam 50 cm, kasus di Kota Yashio ini jauh lebih serius.

Peristiwa serupa pernah terjadi di Kota Fukuoka pada 2016, ketika lubang raksasa selebar 30 meter dengan kedalaman 15 meter muncul di tengah jalan yang sibuk akibat proyek pembangunan kereta bawah tanah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, dan jalan berhasil diperbaiki dalam waktu satu minggu. Namun, dalam kasus di Yashio ini, proses penyelamatan masih penuh dengan tantangan, dan nasib sang pengemudi truk masih menunggu kepastian.Sebuah insiden mengerikan terjadi di Kota Yashio, Prefektur Saitama, Jepang, ketika sebuah truk terperosok ke dalam sinkhole atau lubang jalan yang tiba-tiba ambles saat jam sibuk pagi hari pada 28 Januari 2025. Setelah lebih dari dua minggu pencarian, tim pemadam kebakaran setempat akhirnya menemukan kabin truk di dalam pipa saluran pembuangan pada Rabu (12/2/2025). Diduga, jasad pengemudi berusia 74 tahun masih berada di dalam kabin tersebut.

Menurut Tomonori Nakazawa, petugas pemadam kebakaran yang menangani kasus ini, penemuan tersebut dikonfirmasi setelah tim ahli menganalisis gambar yang diambil menggunakan drone. “Dalam foto-foto tersebut terlihat jelas adanya kabin truk, dan kemungkinan besar ada seseorang di dalamnya,” ujarnya kepada AFP.

Namun, proses evakuasi menghadapi tantangan besar. Tingginya aliran air di dalam pipa serta keberadaan gas hidrogen sulfida yang beracun membuat tim penyelamat belum bisa memasuki area tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, Gubernur Saitama, Motohiro Ono, menjelaskan bahwa pihaknya tengah membangun pipa bypass sementara guna mengalihkan aliran air. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu hingga tiga bulan.

Selain itu, tim penyelamat juga harus menunggu penyelesaian jalur landai sepanjang 30 meter yang sedang dibangun agar alat berat bisa diturunkan ke dalam lubang. Akibat dari peristiwa ini, 1,2 juta warga setempat diminta untuk menghemat penggunaan air mandi dan mencuci demi mencegah kebocoran limbah yang dapat memperlambat proses penyelamatan. Namun, curah hujan yang tinggi menyebabkan air limbah tetap menggenang di bawah jalur landai, sehingga operasi evakuasi sempat dihentikan sementara.

Laporan Kyodo News menyebutkan bahwa upaya pencarian sempat dialihkan pada Minggu (9/2/2025) untuk lebih memfokuskan eksplorasi di area pipa tempat kabin truk ditemukan. Insiden ini menjadi perhatian besar di Jepang, mengingat 2.600 kasus sinkhole pernah tercatat pada 2022, mayoritas disebabkan oleh kebocoran pipa saluran pembuangan. Meskipun sebagian besar lubang tersebut hanya sedalam 50 cm, kasus di Kota Yashio ini jauh lebih serius.

Peristiwa serupa pernah terjadi di Kota Fukuoka pada 2016, ketika lubang raksasa selebar 30 meter dengan kedalaman 15 meter muncul di tengah jalan yang sibuk akibat proyek pembangunan kereta bawah tanah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, dan jalan berhasil diperbaiki dalam waktu satu minggu. Namun, dalam kasus di Yashio ini, proses penyelamatan masih penuh dengan tantangan, dan nasib sang pengemudi truk masih menunggu kepastian.

Menlu Jepang Takeshi Iwaya Bahas Strategi Penguatan Pertahanan dengan Donald Trump

Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, menyampaikan niatnya untuk memperkuat sistem pertahanan negaranya saat bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump. Pertemuan ini berlangsung di Washington, D.C., sebagai bagian dari upaya Jepang mempererat hubungan keamanan dengan Amerika Serikat.

Diskusi ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Asia-Pasifik, khususnya terkait aktivitas militer China. Iwaya menegaskan pentingnya kerja sama antara Jepang dan AS dalam menghadapi tantangan keamanan di kawasan tersebut. Hal ini mengindikasikan komitmen Jepang untuk memperkokoh aliansi strategis demi menjaga stabilitas regional.

Dalam kesempatan tersebut, Iwaya menyoroti rencana Jepang untuk memperkuat kemampuan pertahanannya melalui kolaborasi yang lebih erat dengan AS. Ia berharap dapat mengembangkan strategi yang lebih menyeluruh demi melindungi kepentingan kedua negara. Langkah ini mencerminkan kesadaran Jepang terhadap meningkatnya ancaman global dan pentingnya adaptasi terhadap perubahan geopolitik.

Presiden Trump, dalam pernyataannya, mendukung upaya Jepang untuk memperkuat pertahanannya. Ia menekankan pentingnya hubungan AS-Jepang dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk ancaman dari Korea Utara dan aktivitas China. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintahan Trump tetap berkomitmen mendukung sekutu-sekutunya dalam menjaga keamanan regional.

Sebagai bagian dari upayanya, Jepang telah meningkatkan anggaran pertahanan dan berinvestasi dalam pengembangan teknologi militer. Iwaya menegaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk memperkuat keamanan nasional Jepang. Pendekatan ini menggambarkan perubahan kebijakan Jepang yang kini lebih berorientasi pada penguatan pertahanan.

Melalui pertemuan ini, diharapkan hubungan kerja sama antara Jepang dan AS dapat semakin solid untuk menghadapi tantangan keamanan di kawasan Asia-Pasifik. Langkah-langkah nyata diharapkan dapat diimplementasikan demi meningkatkan efektivitas aliansi ini. Keberhasilan memperkuat pertahanan bersama akan menjadi elemen penting dalam menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut.

Menlu Jepang Takeshi Iwaya Curhat Kepada Donald Trump Tentang Penguatan Pertahanan

Menteri Luar Negeri Jepang, Takeshi Iwaya, mengungkapkan keinginannya untuk terus memperkuat pertahanan Jepang dalam pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump. Pertemuan ini berlangsung di Washington, D.C., dan menjadi bagian dari upaya Jepang untuk meningkatkan kerjasama keamanan dengan Amerika Serikat.

Pertemuan ini diadakan di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Asia-Pasifik, terutama terkait dengan aktivitas militer China. Iwaya menekankan pentingnya kolaborasi antara Jepang dan AS untuk menghadapi tantangan keamanan yang ada. Ini menunjukkan bahwa Jepang berkomitmen untuk memperkuat aliansi strategis dengan AS sebagai langkah proaktif dalam menjaga stabilitas regional.

Iwaya menyatakan bahwa Jepang ingin memperkuat kapasitas pertahanannya melalui kerjasama yang lebih erat dengan AS. Ia berharap dapat mengembangkan strategi pertahanan yang lebih komprehensif untuk melindungi kepentingan nasional kedua negara. Ini mencerminkan kesadaran akan ancaman yang semakin kompleks dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan dinamika geopolitik yang berubah.

Trump, dalam tanggapannya, menyatakan dukungannya terhadap upaya Jepang untuk meningkatkan pertahanan. Ia menggarisbawahi pentingnya aliansi AS-Jepang dalam menghadapi tantangan global, termasuk ancaman dari Korea Utara dan China. Ini menunjukkan bahwa pemerintah AS di bawah kepemimpinan Trump tetap berkomitmen untuk mendukung sekutu-sekutunya dalam menjaga keamanan regional.

Jepang telah melakukan berbagai langkah untuk memperkuat militernya, termasuk peningkatan anggaran pertahanan dan pengembangan teknologi militer baru. Iwaya menekankan bahwa Jepang akan terus berinvestasi dalam kemampuan pertahanan untuk memastikan keamanan nasional yang lebih baik. Ini mencerminkan perubahan paradigma di Jepang, yang sebelumnya memiliki kebijakan militer yang lebih defensif.

Dengan pertemuan ini, semua pihak berharap agar kerjasama antara Jepang dan AS dapat terus diperkuat demi menghadapi tantangan keamanan di kawasan Asia-Pasifik. Diharapkan bahwa langkah-langkah konkret akan diambil untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas aliansi ini. Keberhasilan dalam membangun pertahanan yang kuat akan menjadi kunci bagi stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut.

Peringatan Tsunami Dibatalkan Jepang Setelah Gempa M 6.8, Keamanan Warga Tetap Diperhatikan

Pada Senin malam, 13 Januari 2025, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencabut peringatan tsunami yang dikeluarkan sebelumnya setelah gempa bumi dengan kekuatan 6,8 magnitudo mengguncang lepas pantai barat daya negara tersebut. Gempa terjadi sekitar pukul 21.19 waktu setempat, memicu peringatan tsunami di Prefektur Miyazaki, yang terletak di Pulau Kyushu, serta di Prefektur Kochi di wilayah selatan Jepang.

Seiring dengan gelombang peringatan yang dikeluarkan, gelombang tsunami awal setinggi satu meter tercatat menghantam pantai dalam waktu kurang dari 30 menit setelah gempa terjadi. Meskipun peringatan tsunami akhirnya dicabut, pihak berwenang masih meminta agar warga di kawasan yang terdampak tetap waspada dan menjauhi pantai. Peringatan tersebut mencakup potensi bahaya dari longsoran tebing dan batuan yang dapat jatuh jika gempa dengan kekuatan serupa kembali terjadi.

“Gempa bumi dapat terjadi kapan saja. Kami mengingatkan warga untuk selalu siap dan memastikan bahwa persiapan menghadapi gempa dilakukan setiap hari,” ujar pihak berwenang dalam konferensi pers yang dilansir oleh CNN.

Jepang terletak di Cincin Api Pasifik, sebuah kawasan yang dikenal dengan aktivitas seismik yang tinggi, yang menjadikannya salah satu negara paling rawan gempa bumi di dunia. Pada musim panas lalu, badan meteorologi Jepang juga sempat mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan gempa megathrust setelah serangkaian gempa di wilayah barat Jepang yang berasal dari Laut Hyuga-nada, tempat gempa terbaru terjadi.

Bencana gempa dan tsunami terbesar yang tercatat di Jepang terjadi pada tahun 2011, ketika gempa berkekuatan 9,1 magnitudo mengguncang wilayah Tohoku, utara Tokyo. Tsunami yang mengikuti menyebabkan lebih dari 20.000 korban jiwa, menghancurkan ribuan rumah, membanjiri kota-kota besar, dan memicu bencana nuklir yang melanda kawasan tersebut.

Dengan posisi geografis yang rawan gempa, Jepang terus memperkuat sistem peringatan dan kesiapsiagaan bencana untuk mengurangi dampak bencana seismik di masa depan. Meskipun ancaman tsunami saat ini telah mereda, pihak berwenang mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kewaspadaan dan mengikuti petunjuk keselamatan.