Tag Archives: Pasar

https://orkutluv.com

Harga Beras Bisa Naik, Pemerintah Buka Peluang Kenaikan

Pemerintah memberikan sinyal untuk meninjau kembali kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras setelah menerima keluhan dari pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Pedagang mengungkapkan bahwa harga gabah yang terus meningkat membuat mereka kesulitan memperoleh margin keuntungan yang optimal.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima masukan langsung dari pedagang terkait harga gabah dan HET beras yang berlaku saat ini. Menurut Arief, keluhan tersebut berkaitan dengan harga gabah yang telah mencapai Rp6.500 per kilogram, sementara HET beras ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram.

“Sejumlah pedagang mengungkapkan bahwa harga gabah yang mencapai Rp6.500 per kilogram tidak memberikan margin keuntungan yang cukup. Kami mendengarkan masukan ini dan akan melakukan diskusi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan,” ujar Arief saat ditemui di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Rabu (5/3).

Meski demikian, Arief mengonfirmasi bahwa pemerintah masih mempertimbangkan perubahan pada HET beras, namun diskusi lebih lanjut dengan berbagai pihak masih diperlukan untuk mengambil langkah yang tepat. “Kita jalani dulu, nanti kita akan berdiskusi lebih lanjut tentang hal ini,” katanya.

Arief juga menjelaskan bahwa harga gabah sebenarnya bervariasi di pasaran, dengan harga yang sebelumnya berkisar antara Rp5.300 hingga Rp5.400 per kilogram, namun kini sudah mulai naik dan menyentuh angka di atas Rp6.500 per kilogram. Ia juga menyebutkan bahwa harga gabah akan terus mengalami fluktuasi tergantung pada kondisi pasar dan kualitas gabah itu sendiri.

Selain itu, Arief menambahkan bahwa faktor kualitas beras juga sangat mempengaruhi harga jual di pasaran. Salah satu faktor yang mempengaruhi harga adalah tingkat broken atau kadar butiran pecah dalam beras. Jika tingkat broken beras mencapai 30 persen, HET yang ditetapkan sebesar Rp12.500 masih dapat diterima.

“Jika beras memiliki broken hingga 30 persen, harga Rp12.500 per kilogram masih bisa diterima. Namun, kami akan terus berdiskusi lebih lanjut mengenai hal ini untuk menemukan solusi terbaik,” tambahnya.

Dalam beberapa pekan terakhir, harga gabah memang mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sehingga para pedagang berusaha agar pemerintah dapat menyesuaikan HET beras agar para pelaku usaha tetap dapat memperoleh keuntungan yang seimbang tanpa memberatkan konsumen.

Pemerintah akan terus memantau perkembangan harga gabah dan beras di pasaran, serta melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait untuk memastikan ketersediaan pangan yang stabil dan harga yang wajar di pasar.

IHSG Melemah, Sentimen Tarif AS dan Aksi Jual Asing Tekan Pasar

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat mengalami tekanan dan diperdagangkan di zona merah seiring meningkatnya kekhawatiran investor terhadap kebijakan tarif Amerika Serikat. IHSG dibuka melemah 73,27 poin atau 1,13 persen ke level 6.412,18, sementara indeks LQ45 turun 12,25 poin atau 1,67 persen ke posisi 719,14. Analis memperkirakan IHSG bergerak dalam kisaran 6.400 hingga 6.550 sepanjang sesi perdagangan.

Dari pasar global, kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait tarif impor kembali menjadi perhatian utama. Tarif sebesar 25 persen terhadap produk dari Meksiko dan Kanada dipastikan tetap berlaku mulai 4 Maret 2025 setelah sebelumnya direncanakan ditunda hingga April. Kondisi ini meningkatkan ketidakpastian perdagangan global dan menekan sentimen investor.

Dari kawasan Asia, Jepang melaporkan inflasi tahunan pada Februari 2025 sebesar 2,9 persen, turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 3,4 persen. Meskipun mengalami penurunan, inflasi tersebut masih melebihi target Bank Sentral Jepang (BOJ) yang berada di angka 2 persen, yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter ke depan.

Dari dalam negeri, IHSG melemah seiring dengan arus keluar modal asing yang mencapai Rp1,87 triliun pada perdagangan Kamis. Investor asing mencatat aksi jual bersih di pasar reguler, khususnya pada saham perbankan besar seperti BBRI, BBCA, dan BMRI, dengan total nilai mencapai Rp1,5 triliun. Aksi ambil untung terjadi setelah laporan kinerja perbankan menunjukkan pertumbuhan laba yang lebih lambat akibat kenaikan beban provisi pada segmen UMKM.

Di pasar regional, bursa saham Asia turut tertekan. Indeks Nikkei Jepang anjlok 1.140,88 poin atau 2,98 persen ke level 37.115,29. Indeks Shanghai melemah 23,09 poin atau 0,69 persen ke 3.364,97, sementara indeks Kuala Lumpur dan Strait Times masing-masing turun 0,54 persen dan 0,31 persen.