Tag Archives: Global

https://orkutluv.com

Angka Pi: Misteri di Balik Perayaan Global yang Tiap Tahun Dirayakan

Setiap tahun, pada tanggal 14 Maret, para penggemar matematika di seluruh dunia memperingati salah satu bilangan yang paling terkenal dan menarik dalam dunia ilmu pengetahuan, yaitu pi. Pi, yang sering disimbolkan dengan huruf Yunani π, dikenal luas sebagai angka yang digunakan untuk menghitung keliling lingkaran berdasarkan panjang diameternya. Meskipun sering disederhanakan menjadi 3,14, pi sebenarnya adalah bilangan irasional yang memiliki deret angka desimal yang tak terhingga dan tak berulang.

Kenapa Pi Begitu Spesial?

Dalam dunia matematika, banyak bilangan penting yang memiliki makna mendalam, seperti e dan rasio emas (golden ratio). Namun, pi tetap menjadi simbol yang paling sering dirayakan dan dikenal oleh banyak orang. Apa yang membuatnya begitu istimewa? Pi adalah konstanta yang berlaku untuk semua lingkaran, menjadikannya dasar bagi banyak teori dalam geometri dan fisika. Meski begitu, pi juga muncul dalam fenomena yang jauh dari konsep lingkaran, seperti dalam perhitungan probabilitas.

Sejarah Pi yang Panjang

Sejak zaman kuno, manusia sudah menyadari hubungan antara keliling lingkaran dan diameternya, yang selalu berada dalam rasio yang hampir sama, sekitar tiga kali diameter lingkaran. Pengukuran pertama pi tercatat oleh bangsa Babilonia sekitar 4.000 tahun lalu, yang memperkirakan nilai pi sekitar 3,125. Sementara itu, bangsa Mesir dalam Papirus Rhind (sekitar 1650 SM) menggunakan metode lain dan menghasilkan nilai pi sebesar 3,16049. Archimedes dari Syracuse lebih lanjut mengembangkan metode untuk mendapatkan perkiraan pi yang lebih akurat, dengan menemukan bahwa pi berada di antara 3 1/7 dan 3 10/71.

Pada abad ke-18, Johann Lambert membuktikan bahwa pi adalah bilangan irasional, yang berarti ia tidak dapat dinyatakan sebagai pecahan sederhana.

Pi dalam Kehidupan Modern

Keberadaan pi yang sangat esensial dalam dunia matematika dan sains telah membuatnya menjadi salah satu angka paling populer yang digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari fisika untuk memahami bentuk orbit planet, hingga dalam geometri untuk menghitung berbagai parameter bangun datar dan tiga dimensi. Namun, pi juga memiliki daya tarik estetika. Deretan angka desimal pi yang tak berujung membuat banyak orang penasaran dan bahkan berlomba-lomba untuk menghafalnya hingga sejauh mungkin.

Pi juga memiliki keterkaitan dengan beberapa fenomena yang tidak terduga. Misalnya, probabilitas bahwa dua angka acak tidak memiliki faktor persekutuan dapat dihitung menggunakan rumus yang melibatkan pi, yaitu 6/π².

Pi Day: Perayaan Global yang Menyenangkan

Pi Day pertama kali dirayakan pada 14 Maret 1988, berkat inisiatif seorang fisikawan bernama Larry Shaw dari Exploratorium di San Francisco. Tanggal 14 Maret (3/14) dipilih karena memiliki kesamaan dengan tiga angka pertama pi, yaitu 3.14. Sejak saat itu, Pi Day telah menjadi tradisi yang dirayakan di seluruh dunia. Perayaan ini biasanya melibatkan berbagai kegiatan seperti kuis matematika, tantangan menghafal angka pi, dan yang tak kalah seru, memasak serta menikmati pai berbentuk lingkaran, sebagai simbol pi itu sendiri.

Penutup

Pi lebih dari sekadar angka dalam matematika. Ia merupakan simbol dari ketekunan manusia dalam mengeksplorasi keajaiban dunia angka dan alam semesta. Perayaan Pi Day tidak hanya menghormati kontribusi pi dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memperlihatkan betapa matematika telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari, bahkan dalam hal-hal sederhana seperti makanan. Dengan setiap angka pi yang terungkap, kita semakin dekat dengan keajaiban dunia matematika yang tak berujung.

Mesin Terbakar di Udara, American Airlines Lakukan Evakuasi Darurat!

Sebuah insiden darurat terjadi di Bandara Internasional Denver (DEN) pada Kamis (13/3/2025), ketika salah satu mesin pesawat American Airlines mengalami kebakaran setelah mendarat. Akibat kejadian ini, para penumpang terpaksa dievakuasi menggunakan perosotan darurat, sebagaimana dikonfirmasi oleh Administrasi Penerbangan Federal (FAA).

Mesin Terbakar Usai Pendaratan Darurat

Pesawat yang mengalami insiden ini adalah American Airlines Penerbangan 1006, yang berangkat dari Colorado Springs menuju Dallas. Namun, di tengah penerbangan, awak kabin mendeteksi getaran tidak normal pada mesin, sehingga pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke Denver demi keamanan.

Pesawat berjenis Boeing 737-800 itu akhirnya berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Denver pada pukul 17:15 waktu setempat. Namun, situasi berubah menjadi darurat setelah pesawat berhenti di gerbang bandara. Salah satu mesinnya tiba-tiba terbakar, memicu kepulan asap tebal di sekitar pesawat.

Evakuasi Dramatis dan Respons Cepat Tim Penyelamat

Rekaman yang beredar di media sosial memperlihatkan momen dramatis saat para penumpang berdiri di sayap pesawat sebelum akhirnya dievakuasi. Asap hitam terlihat keluar dari mesin yang terbakar, sementara tim penyelamat segera dikerahkan untuk menangani situasi.

Dalam pernyataan resminya, American Airlines mengonfirmasi bahwa seluruh 172 penumpang dan 6 awak pesawat berhasil dievakuasi dengan selamat.

“Setelah mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Denver dan mencapai gerbang, Penerbangan 1006 mengalami masalah pada salah satu mesinnya,” ungkap perwakilan maskapai.

“Seluruh penumpang dan kru telah dievakuasi dengan aman ke terminal. Kami mengapresiasi kerja cepat kru kami, tim bandara di Denver, serta tim penyelamat yang bertindak sigap dalam situasi darurat ini,” tambahnya.

FAA dan Boeing Mulai Investigasi

Pihak FAA memastikan bahwa investigasi akan segera dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran mesin yang terjadi setelah pesawat mendarat.

Sementara itu, Boeing, sebagai produsen pesawat, belum memberikan komentar lebih lanjut dan menyerahkan tanggapan kepada pihak American Airlines serta tim penyelidik.

Keselamatan Penerbangan Jadi Sorotan

Kejadian ini kembali menyoroti pentingnya prosedur keselamatan dalam penerbangan, terutama terkait pemeliharaan mesin dan kesiapan awak kabin dalam menghadapi situasi darurat.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, insiden kebakaran mesin ini menjadi peringatan bagi industri penerbangan untuk terus meningkatkan standar keamanan bagi para penumpang.

Bagaimana menurut Anda? Apakah insiden ini membuat Anda lebih waspada saat bepergian dengan pesawat? ✈🔥

Konflik Memanas! Israel Hujani Suriah dengan 17 Serangan Udara

Situasi di Suriah semakin memanas setelah Israel kembali melancarkan serangan udara di Provinsi Daraa, Suriah selatan, pada Senin (10/3/2025) malam. Serangan ini dilaporkan oleh media pemerintah Suriah dan menambah panjang daftar aksi militer Israel sejak lengsernya Presiden Bashar Al-Assad pada Desember lalu.

Menurut laporan dari kantor berita SANA, pesawat tempur Israel menargetkan beberapa titik strategis di sekitar Kota Jbab dan Izraa, yang terletak di bagian utara Daraa.

“Pesawat tempur Israel melancarkan beberapa serangan di sekitar Kota Jbab dan Izraa di wilayah utara Daraa,” demikian pernyataan SANA dalam laporannya.

Sejak tergulingnya Assad, Israel semakin sering melakukan serangan udara di berbagai wilayah Suriah. Sasaran utama serangan ini adalah fasilitas dan persenjataan yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan pemerintah, yang kini telah runtuh.

Serangan Israel untuk Mencegah Penyebaran Senjata

Dikutip dari AFP, Israel menyatakan bahwa serangan udara yang mereka lakukan bertujuan untuk mencegah senjata serta aset militer jatuh ke tangan kelompok-kelompok yang dianggap sebagai ancaman.

Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan bahwa pada Senin malam, jet tempur Israel melakukan 17 serangan udara di Daraa. Serangan tersebut menghantam sejumlah lokasi yang sebelumnya menjadi pos pertahanan tentara Suriah, termasuk pos pengamatan dan kendaraan lapis baja seperti tank.

Netanyahu: Israel Tak Akan Toleransi Ancaman di Perbatasan

Dalam pernyataan sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa wilayah selatan Suriah harus sepenuhnya didemiliterisasi. Ia juga menyampaikan bahwa Israel tidak akan menerima kehadiran pasukan bersenjata baru di dekat perbatasan negaranya, terutama yang dipimpin oleh kelompok-kelompok yang dianggap berpotensi mengancam keamanan Israel.

Ketegangan di kawasan ini diperkirakan akan terus meningkat, terutama setelah perubahan besar dalam pemerintahan Suriah. Dengan serangan terbaru ini, hubungan antara Israel dan pihak-pihak yang kini menguasai Suriah kian memburuk, meningkatkan risiko konflik lebih luas di kawasan Timur Tengah.

Harapan Damai? Israel & Hamas Mulai Negosiasi Gencatan Senjata Baru

Setelah mengalami kebuntuan sejak berakhirnya gencatan senjata pada 1 Maret lalu, Israel dan kelompok Hamas dikabarkan akan kembali melakukan perundingan untuk membahas tahap kedua dari kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sinyal Positif dari Hamas

Juru bicara Hamas, Abdel Latif Al-Qanoua, menyatakan bahwa terdapat perkembangan positif terkait dimulainya negosiasi baru antara kedua belah pihak.

“Indikatornya positif terkait dimulainya negosiasi untuk tahap kedua,” ujar Al-Qanoua dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP pada Sabtu (8/3).

Al-Qanoua juga menyebut bahwa mediator dari Mesir dan Qatar sedang mengupayakan agar kesepakatan gencatan senjata tahap kedua dapat segera terlaksana.

Sementara itu, sejumlah pejabat Hamas dilaporkan telah mengadakan pertemuan dengan kepala badan intelijen Mesir, Hassan Mahmoud Rashad, di Kairo.

“Delegasi menekankan perlunya kepatuhan terhadap seluruh ketentuan perjanjian, segera memulai negosiasi tahap kedua, membuka perbatasan, serta mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza tanpa hambatan atau persyaratan apa pun,” demikian pernyataan Hamas yang dikutip dari Al Jazeera.

Delegasi Israel Akan Bertolak ke Doha

Dari pihak Israel, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa delegasi Israel akan dikirim ke Doha, Qatar, pada Senin (10/3) untuk mengikuti perundingan yang dimediasi oleh Amerika Serikat.

“Israel menerima undangan dari mediator yang didukung AS dan akan mengirim delegasi ke Doha pada Senin dalam upaya untuk memajukan negosiasi,” demikian pernyataan dari kantor Netanyahu.

Perbedaan Pandangan Soal Gencatan Senjata

Tahap pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah berlangsung sejak 19 Januari dan berakhir pada 1 Maret. Namun, negosiasi untuk tahap kedua sempat terhenti lantaran adanya perbedaan sikap antara kedua pihak.

Israel menginginkan perpanjangan fase pertama gencatan senjata yang semula direncanakan hanya berlangsung selama 42 hari. Usulan perpanjangan ini diajukan oleh Steve Witkoff, utusan khusus Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, yang menyarankan agar gencatan senjata diperpanjang selama 50 hari hingga Ramadan dan perayaan Paskah Yahudi.

Namun, Hamas menolak usulan tersebut karena menganggap Israel hanya ingin warganya dibebaskan tanpa benar-benar menghentikan agresi militernya.

Hamas menegaskan bahwa mereka hanya akan menyetujui kelanjutan gencatan senjata jika ada kesepakatan mengenai penghentian perang secara permanen.

Dinamika Pertukaran Tawanan

Selama fase pertama gencatan senjata, Hamas telah membebaskan 25 sandera dalam keadaan hidup serta delapan jenazah. Sebagai gantinya, Israel telah melepaskan sekitar 1.800 warga Palestina yang ditahan di berbagai penjara.

Dengan kembalinya perundingan untuk tahap kedua, dunia menanti apakah kesepakatan baru dapat segera tercapai guna mengakhiri konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.

Isu Jepang Minta TKI, KBRI Tokyo Beri Penjelasan Soal Populasi

Jepang, yang dikenal sebagai Negeri Sakura, kini tengah menghadapi tantangan besar terkait penurunan populasi yang semakin tajam. Kementerian Kesehatan Jepang baru-baru ini merilis data yang menunjukkan bahwa pada periode Januari hingga Juni 2024, 350.074 kelahiran tercatat, mengalami penurunan hampir enam persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Ini merupakan angka kelahiran terendah sejak 1969, saat Tokyo pertama kali mulai mencatatkan statistik kelahiran secara resmi.

Fenomena ini menjadi lebih mencolok ketika kita melihat tren di kalangan keluarga muda di Jepang. Banyak pasangan muda yang memilih untuk menunda memiliki anak atau bahkan memilih untuk tidak memiliki keturunan sama sekali. Selain itu, ada kecenderungan di kalangan anak muda Jepang yang lebih memilih untuk hidup mandiri dan menghindari pernikahan. Di samping angka kelahiran yang menurun, Jepang juga tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk tertua kedua di dunia.

Keizo Takemi, Menteri Kesehatan Jepang untuk periode 2023-2024, memperingatkan bahwa penurunan jumlah generasi muda akan semakin tajam pada tahun 2030-an. Dalam pandangannya, Jepang hanya memiliki waktu enam tahun ke depan untuk menghadapi krisis demografi ini. Hal ini kemudian memunculkan diskusi di media sosial bahwa Jepang mulai membuka lebih banyak peluang bagi tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, sebagai solusi untuk mengatasi penurunan jumlah penduduk tersebut.

Muhammad Al Aula, Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, mengonfirmasi bahwa Jepang sangat membutuhkan tenaga kerja asing. “Kebutuhan tenaga kerja asing di Jepang kini menjadi hal yang umum diketahui di Jepang”. Pada 26 Februari 2025. Al Aula menambahkan bahwa Indonesia menjadi salah satu mitra potensial yang dipilih Jepang untuk pengiriman tenaga kerja asing karena kualitas kerja yang baik dan kemampuan pekerjanya yang umumnya dapat beradaptasi dengan budaya dan nilai sosial Jepang.

Jumlah lapangan kerja yang tersedia di Jepang untuk pekerja Indonesia cukup bervariasi, dan Al Aula menegaskan bahwa permintaan terhadap tenaga kerja asing di negara tersebut diprediksi akan terus tinggi selama beberapa tahun ke depan.

Beberapa sektor strategis di Jepang yang menawarkan peluang bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam skema Specialized Skilled Worker (SSW) antara lain adalah:

  • Keperawatan
  • Industri manufaktur
  • Konstruksi
  • Pembuatan kapal dan mesin kapal
  • Perbaikan dan perawatan mobil
  • Industri penerbangan
  • Perhotelan
  • Pertanian dan perikanan
  • Transportasi mobil dan kereta api
  • Perhutanan dan perkayuan

Al Aula juga mengingatkan bahwa calon pekerja Indonesia yang berminat untuk bekerja di Jepang harus memahami dengan baik jenis pekerjaan yang akan dijalani dan isi dari kontrak kerja yang ada. Selain itu, menguasai bahasa Jepang menjadi kunci utama agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja dan kehidupan sehari-hari di Jepang. Hal ini, menurutnya, akan membuka kesempatan lebih besar bagi calon pekerja untuk memulai karier mereka di Jepang.

Dengan demikian, kesempatan kerja di Jepang yang terbuka lebar bagi Indonesia bisa menjadi peluang besar bagi tenaga kerja asing, khususnya dalam menghadapi tantangan besar yang dihadapi oleh negara itu.

Ekonomi Global Terancam Lesu Akibat Kebijakan Tarif Trump

Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengenakan tarif timbal balik terhadap semua mitra dagangnya memicu kekhawatiran luas. Keputusan ini, yang dikeluarkan pada Kamis (13/2), diyakini dapat memicu perang dagang global dan mempengaruhi prospek ekonomi dunia, yang telah stabil dalam beberapa tahun terakhir.

Trump menandatangani memorandum yang memerintahkan pemerintahannya untuk menentukan tarif timbal balik setara terhadap setiap negara mitra dagang. Langkah ini dinilai bertujuan untuk menciptakan kesetaraan dalam perdagangan internasional, namun justru menimbulkan dampak negatif bagi bisnis global. Sejumlah ahli ekonomi dan organisasi perdagangan memperingatkan potensi gangguan besar pada ekonomi AS dan negara mitra, serta ancaman terhadap kestabilan pasar global.

Menghancurkan Aturan Perdagangan Dunia

Sejumlah ekonom, termasuk Gary Clyde Hufbauer, seorang peneliti senior di Peterson Institute for International Economics, menyebut langkah Trump sebagai perubahan mendalam dalam sistem perdagangan internasional. Hufbauer menjelaskan bahwa dalam kerangka Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), konsep “timbal balik” biasanya merujuk pada keseimbangan konsesi yang diberikan dan diterima oleh masing-masing negara. Namun, Trump telah mendefinisikan ulang istilah ini, menetapkan tarif berdasarkan negara per negara, bukan dalam konteks kesepakatan yang lebih besar.

Dengan cara ini, tarif yang dikenakan AS diperkirakan akan lebih tinggi rata-rata sekitar 10 hingga 15 persen. Hufbauer menambahkan, meskipun tarif ini bisa meningkatkan pendapatan bagi pemerintah AS, namun dampaknya terhadap ekonomi domestik bisa sangat merugikan, termasuk penurunan pertumbuhan PDB.

Ketidakpastian Mengganggu Rantai Pasokan dan Konsumsi

Dalam pernyataannya, Federasi Ritel Nasional (NRF) yang mewakili sektor ritel AS, memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat mengganggu rantai pasokan secara signifikan. David French, wakil presiden eksekutif NRF, menyatakan bahwa langkah ini berisiko meningkatkan harga barang bagi konsumen AS dan mengurangi daya beli rumah tangga. Selain itu, dengan semakin turunnya indeks sentimen konsumen di AS, ketidakpastian yang ditimbulkan dari kebijakan perdagangan ini menjadi masalah besar bagi ekonomi domestik.

Uni Eropa juga mengkritik kebijakan tarif ini, menyebutkan bahwa tarif baru akan merugikan ekonomi AS itu sendiri dengan meningkatkan harga barang-barang yang dikonsumsi oleh masyarakat. Menurut Komisi Eropa, tarif adalah bentuk pajak yang membebani konsumen, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan inflasi.

Ancaman Terhadap Ekonomi Global

Ekonom internasional pun memperingatkan bahwa kebijakan tarif Trump berisiko mengguncang ekonomi global. Luis de Guindos, Wakil Presiden Bank Sentral Eropa, menjelaskan bahwa perang dagang yang melibatkan tarif tinggi dapat menurunkan pertumbuhan ekonomi global secara drastis. Ia menyebutkan bahwa tarif yang lebih tinggi, jika disertai dengan tindakan balasan dari negara lain, akan menciptakan “lingkaran setan” yang merugikan pasar dunia.

Studi oleh Peterson Institute juga mengungkapkan bahwa kebijakan tarif Trump terhadap negara-negara seperti Kanada, Meksiko, dan Tiongkok berpotensi membebani rumah tangga AS dengan kenaikan pajak lebih dari USD 1.200 per tahun. Selain itu, negara-negara berkembang seperti India, Brasil, Vietnam, serta negara-negara Asia Tenggara dan Afrika lainnya kemungkinan akan merasakan dampak yang lebih berat. Mereka yang menghadapi perbedaan tarif yang besar terhadap barang-barang AS akan tertekan dengan biaya yang meningkat akibat kebijakan ini.

Konsekuensi yang Lebih Luas

Meskipun kebijakan tarif ini berfokus pada negara mitra dagang besar seperti Tiongkok dan Kanada, dampaknya diprediksi akan terasa lebih luas. Bagi AS sendiri, kebijakan ini dapat mengganggu kestabilan ekonomi domestik, memicu inflasi, dan mengurangi daya beli masyarakat. Sementara itu, negara-negara berkembang yang selama ini bergantung pada ekspor ke pasar AS akan merasakan dampak berat dari kebijakan ini.

Kebijakan Trump ini berpotensi memperburuk ketegangan dagang internasional, dan memicu persaingan tarif antar negara yang tak terhindarkan. Dalam jangka panjang, kekhawatiran ini akan mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi global, yang sudah rapuh akibat ketidakpastian pasar global dan geopolitik.

Dengan langkah yang penuh risiko ini, AS harus mempertimbangkan dengan hati-hati konsekuensi yang lebih besar yang dapat terjadi terhadap perdagangan global, kestabilan ekonomi, dan hubungan antar negara.

AS Resmi Tinggalkan WHO, Keputusan Kontroversial Trump

Pada Senin (20/1/2025), Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan keputusan yang mengejutkan: penarikan keanggotaan AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Keputusan ini menjadi babak baru dalam hubungan AS dengan badan internasional yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan tanggapan global terhadap berbagai krisis kesehatan, termasuk pandemi.

Langkah Trump ini disorot oleh banyak pakar kesehatan masyarakat yang memperingatkan bahwa keputusan tersebut dapat melemahkan peran AS sebagai pemimpin dalam upaya kesehatan global dan memperburuk respons terhadap pandemi di masa depan. Kritik terhadap WHO oleh Trump sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2020, saat ia mengecam cara organisasi itu menangani pandemi Covid-19. Pada waktu itu, Trump bahkan mengancam akan menghentikan pendanaan AS untuk WHO, namun ancaman itu baru terlaksana setelah kekalahannya dalam pemilu 2020.

Melalui perintah eksekutif yang ditandatanganinya, Trump menjelaskan bahwa keputusannya didorong oleh sejumlah alasan. Di antaranya adalah “kesalahan organisasi dalam menangani pandemi Covid-19 yang berasal dari Wuhan, China, serta kegagalan WHO dalam melakukan reformasi yang sangat diperlukan.” Selain itu, Trump juga mengkritik ketidakmampuan WHO dalam menjaga independensinya dari pengaruh politik dan merasa bahwa AS sudah membayar lebih banyak dibandingkan negara-negara lain untuk mendanai WHO.

Menurut laporan The New York Times, keputusan untuk keluar dari WHO akan memberikan dampak signifikan bagi AS, termasuk berkurangnya akses Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS terhadap data global yang disediakan oleh organisasi tersebut. Sebagai contoh, pada tahun 2020, saat China pertama kali merilis urutan genetik virus Covid-19, informasi tersebut pertama kali dibagikan oleh WHO kepada negara-negara anggota. Tanpa akses tersebut, AS bisa kehilangan sumber informasi penting yang berhubungan dengan kesehatan global.

Keputusan ini juga mengarah pada perdebatan yang lebih luas mengenai perjanjian pandemi yang sedang dipertimbangkan oleh WHO. Perjanjian tersebut bertujuan untuk memperkuat kesiapsiagaan terhadap pandemi, mengatur kebijakan yang mengikat secara hukum mengenai pengawasan patogen, serta berbagi data wabah dengan cepat. Namun, beberapa anggota parlemen dari Partai Republik AS menganggap perjanjian ini dapat mengancam kedaulatan negara mereka.

Lawrence O. Gostin, seorang pakar hukum kesehatan masyarakat di Universitas Georgetown, menyebut langkah Trump ini sebagai “kerugian besar” untuk kesehatan masyarakat global dan “akan lebih merugikan” kepentingan serta keamanan nasional AS. WHO, yang didirikan pada tahun 1948 dengan dukungan besar dari AS, bertugas untuk mengatasi tantangan kesehatan global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dunia. Sebagai badan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), WHO berperan penting dalam memberikan bantuan kepada wilayah yang terdampak konflik, serta melacak dan mengendalikan epidemi seperti Zika, Ebola, dan Covid-19.

Penarikan diri AS dari WHO ini menunjukkan ketegangan antara prioritas nasional dan kerjasama internasional, serta menambah tantangan bagi dunia dalam menghadapi krisis kesehatan yang semakin kompleks. Sementara WHO terus berupaya mengoordinasikan respons global terhadap penyakit dan wabah, langkah ini memunculkan pertanyaan besar tentang masa depan kerjasama internasional dalam bidang kesehatan.

Peringatan Tsunami Dibatalkan Jepang Setelah Gempa M 6.8, Keamanan Warga Tetap Diperhatikan

Pada Senin malam, 13 Januari 2025, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mencabut peringatan tsunami yang dikeluarkan sebelumnya setelah gempa bumi dengan kekuatan 6,8 magnitudo mengguncang lepas pantai barat daya negara tersebut. Gempa terjadi sekitar pukul 21.19 waktu setempat, memicu peringatan tsunami di Prefektur Miyazaki, yang terletak di Pulau Kyushu, serta di Prefektur Kochi di wilayah selatan Jepang.

Seiring dengan gelombang peringatan yang dikeluarkan, gelombang tsunami awal setinggi satu meter tercatat menghantam pantai dalam waktu kurang dari 30 menit setelah gempa terjadi. Meskipun peringatan tsunami akhirnya dicabut, pihak berwenang masih meminta agar warga di kawasan yang terdampak tetap waspada dan menjauhi pantai. Peringatan tersebut mencakup potensi bahaya dari longsoran tebing dan batuan yang dapat jatuh jika gempa dengan kekuatan serupa kembali terjadi.

“Gempa bumi dapat terjadi kapan saja. Kami mengingatkan warga untuk selalu siap dan memastikan bahwa persiapan menghadapi gempa dilakukan setiap hari,” ujar pihak berwenang dalam konferensi pers yang dilansir oleh CNN.

Jepang terletak di Cincin Api Pasifik, sebuah kawasan yang dikenal dengan aktivitas seismik yang tinggi, yang menjadikannya salah satu negara paling rawan gempa bumi di dunia. Pada musim panas lalu, badan meteorologi Jepang juga sempat mengeluarkan peringatan terkait kemungkinan gempa megathrust setelah serangkaian gempa di wilayah barat Jepang yang berasal dari Laut Hyuga-nada, tempat gempa terbaru terjadi.

Bencana gempa dan tsunami terbesar yang tercatat di Jepang terjadi pada tahun 2011, ketika gempa berkekuatan 9,1 magnitudo mengguncang wilayah Tohoku, utara Tokyo. Tsunami yang mengikuti menyebabkan lebih dari 20.000 korban jiwa, menghancurkan ribuan rumah, membanjiri kota-kota besar, dan memicu bencana nuklir yang melanda kawasan tersebut.

Dengan posisi geografis yang rawan gempa, Jepang terus memperkuat sistem peringatan dan kesiapsiagaan bencana untuk mengurangi dampak bencana seismik di masa depan. Meskipun ancaman tsunami saat ini telah mereda, pihak berwenang mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kewaspadaan dan mengikuti petunjuk keselamatan.

Bursa Saham Memerah: IHSG Ambruk ke 7.016, 383 Saham Tergelincir

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin (13/1) sore. IHSG turun sebanyak 71,98 poin atau setara dengan 1,02 persen, mengakhiri sesi di level 7.016. Pelemahan ini menunjukkan adanya tekanan yang cukup signifikan dibandingkan sesi sebelumnya.

Berdasarkan data RTI Infokom, total nilai transaksi di pasar saham mencapai Rp11,81 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 16,55 miliar lembar saham. Pada penutupan perdagangan, sebanyak 234 saham berhasil menguat, sementara 383 saham mengalami koreksi, dan 186 saham lainnya tidak mengalami perubahan atau stagnan.

Sebanyak 10 dari 11 indeks sektoral terpantau melemah, dengan sektor industri mencatatkan pelemahan terbesar sebesar 1,35 persen. Di sisi lain, sektor bahan baku menjadi satu-satunya sektor yang berhasil mencatatkan penguatan, meskipun hanya sebesar 0,46 persen.

Tidak hanya IHSG, bursa saham di kawasan Asia juga menunjukkan tren negatif. Indeks Nikkei 225 di Jepang terkoreksi 1,05 persen, indeks Hang Seng Composite di Hong Kong turun 1,00 persen, indeks Shanghai Composite di China melemah 0,25 persen, dan indeks Straits Times di Singapura berkurang 0,63 persen.

Tren pelemahan ini ternyata juga merambah ke bursa saham Eropa. Indeks FTSE 100 di Inggris terpantau turun 0,32 persen, sedangkan indeks DAX di Jerman merosot 0,64 persen.

Bursa saham Amerika Serikat pun tidak lepas dari tekanan. Indeks NASDAQ Composite anjlok hingga 1,63 persen, diikuti Dow Jones yang turun 1,63 persen, dan indeks S&P 500 yang terkoreksi 1,54 persen.

Pelemahan IHSG dan bursa global ini mencerminkan ketidakpastian di pasar keuangan. Faktor-faktor eksternal, termasuk sentimen global dan isu makroekonomi, turut memengaruhi dinamika perdagangan di berbagai bursa saham. Investor kini masih menantikan data ekonomi terbaru yang dapat memberikan arah lebih jelas terhadap pergerakan pasar ke depan.

Dengan kondisi ini, pelaku pasar diimbau untuk tetap berhati-hati dan memperhatikan strategi portofolio mereka di tengah gejolak pasar yang sedang berlangsung.

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Terpaut Rp16.285 per Dolar AS di Penutupan

Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah hingga menyentuh posisi Rp16.285 per dolar AS pada Senin (13/1) sore. Pelemahan ini setara dengan penurunan sebesar 93 poin atau 0,57 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dari Bank Indonesia (BI), rupiah berada di level Rp16.281 per dolar AS. Koreksi ini menunjukkan adanya tekanan signifikan terhadap mata uang Garuda di tengah dinamika pasar global.

Pergerakan mata uang di kawasan Asia pada perdagangan hari ini terlihat bervariasi. Yen Jepang mencatatkan penguatan sebesar 0,13 persen, sementara baht Thailand melemah 0,27 persen. Yuan China mengalami penguatan tipis sebesar 0,01 persen, sedangkan peso Filipina melemah cukup tajam hingga 0,58 persen. Won Korea Selatan tercatat menguat 0,19 persen, namun dolar Singapura mengalami pelemahan 0,13 persen. Di sisi lain, dolar Hong Kong hampir tidak berubah, menguat tipis sebesar 0,01 persen.

Tren serupa juga terlihat pada mata uang utama negara-negara maju. Euro Eropa dan poundsterling Inggris masing-masing terkoreksi 0,21 persen dan 0,57 persen. Namun, franc Swiss berhasil menguat tipis sebesar 0,03 persen. Sementara itu, dolar Australia dan dolar Kanada juga mencatatkan penguatan kecil, masing-masing sebesar 0,02 persen dan 0,01 persen.

Lukman Leong, analis mata uang dari Doo Financial Futures, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah terjadi akibat data ekonomi Amerika Serikat yang lebih baik dari ekspektasi pasar.

“Mata uang global, termasuk rupiah, cenderung melemah terhadap dolar AS setelah rilis data pekerjaan AS Non-Farm Payroll (NFP) yang lebih kuat dari perkiraan. Namun, pelemahan rupiah sedikit tertahan oleh data perdagangan China yang ternyata cukup positif,” ungkap Lukman.

Menurutnya, penguatan dolar AS ini dipicu oleh meningkatnya kepercayaan terhadap perekonomian Amerika Serikat, yang mendorong arus modal global ke aset berdenominasi dolar. Kondisi ini menjadi tantangan bagi mata uang negara berkembang, termasuk Indonesia, yang tengah menghadapi tekanan eksternal di pasar keuangan global.