Tag Archives: Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

https://orkutluv.com

Proyek PLTSa Mandek? Pemerintah Siap Lakukan Evaluasi

Pemerintah tengah mengevaluasi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang direncanakan beroperasi di 12 kota. Hingga saat ini, dari belasan proyek tersebut, hanya dua yang telah berjalan, yakni PLTSa Benowo di Surabaya, Jawa Timur, serta PLTSa Putri Cempo di Solo, Jawa Tengah.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan bahwa evaluasi ini bertujuan untuk mencari solusi atas berbagai kendala yang menghambat operasional proyek lainnya.

Proyek PLTSa Belum Maksimal Sejak Perpres 2018

Pembangunan PLTSa di 12 kota ini merupakan bagian dari percepatan pengolahan sampah berbasis energi yang telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 35 Tahun 2018. Regulasi tersebut mengatur percepatan pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah di beberapa daerah strategis, termasuk Jakarta, Tangerang Selatan, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, Palembang, dan Manado.

Namun, setelah tujuh tahun sejak Perpres tersebut diterbitkan, implementasi di lapangan belum sepenuhnya berjalan sesuai harapan. “Kita tahu belum semuanya berjalan. Kami ingin mengevaluasi dan mencari solusi atas tantangan yang masih dihadapi,” ungkap AHY dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (12/3/2025).

Presiden Perintahkan Pembentukan Satgas Percepatan

Dalam rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, pemerintah menegaskan komitmennya untuk mempercepat implementasi proyek PLTSa dan sistem pengelolaan sampah nasional. AHY menyampaikan bahwa presiden telah memerintahkan pembentukan satuan tugas (satgas) yang akan menangani percepatan pembangunan infrastruktur pengolahan sampah agar dapat berjalan lebih efektif dan terarah.

“Kami ingin pendekatan yang dilakukan lebih sistematis, tidak parsial, sehingga proyek ini bisa berjalan optimal, efisien, dan tidak berlarut-larut,” ujar AHY.

Satgas ini akan bekerja sama dengan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup, serta Kementerian Dalam Negeri. Koordinasi dengan pemerintah daerah juga menjadi faktor kunci dalam memastikan kelancaran implementasi proyek PLTSa ini.

Sinergi dengan Swasta untuk Percepatan Proyek

Dalam upaya mempercepat realisasi proyek ini, pemerintah juga membuka peluang kerja sama dengan sektor swasta. AHY menegaskan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan berbagai pihak yang dapat membantu mempercepat penyelesaian PLTSa di daerah-daerah yang masih tertunda.

“Perlu ada penganggaran yang jelas, eksekusi yang tepat, serta koordinasi yang baik. Kami juga membuka skema kerja sama dengan sektor swasta agar proyek ini bisa segera berjalan dan memberikan manfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Harapan ke Depan

Keberadaan PLTSa di berbagai kota diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan sampah perkotaan sekaligus mendukung transisi energi terbarukan. Dengan evaluasi yang dilakukan serta pembentukan satgas percepatan, pemerintah menargetkan agar proyek-proyek yang belum terealisasi dapat segera berjalan dan memberikan manfaat bagi lingkungan serta ketahanan energi nasional.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pengelolaan sampah di Indonesia dapat semakin modern dan efektif, tidak hanya mengurangi volume limbah, tetapi juga mengubahnya menjadi sumber energi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Soal Jakarta Kota Global, Pramono Bicara Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Jakarta terus bertransformasi menjadi kota global dengan berbagai upaya peningkatan infrastruktur dan teknologi ramah lingkungan. Salah satu isu yang menjadi perhatian adalah pengelolaan sampah. Untuk mendukung status Jakarta sebagai kota global, diperlukan inovasi yang berkelanjutan, salah satunya melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa). Pramono Anung, Sekretaris Kabinet, mengungkapkan bahwa PLTSa akan menjadi solusi penting dalam menangani masalah sampah di ibu kota sekaligus memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat.

PLTSa Sebagai Solusi Ramah Lingkungan

Pramono menekankan bahwa PLTSa tidak hanya bertujuan untuk mengelola sampah, tetapi juga menghasilkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan kapasitas sampah harian yang mencapai ribuan ton, Jakarta memiliki potensi besar untuk mengubah limbah menjadi sumber energi yang terbarukan. “Ini adalah langkah konkret Jakarta menuju kota global yang berkelanjutan. Sampah yang dulu menjadi masalah, kini dapat menjadi solusi energi hijau,” ujarnya.

Tantangan Pengelolaan Sampah di Jakarta

Jakarta saat ini menghadapi tantangan serius dalam hal pengelolaan sampah. Setiap harinya, TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bantar Gebang menerima ribuan ton sampah dari berbagai wilayah di Jakarta. Volume sampah yang sangat besar membuat lahan TPA semakin terbatas, sehingga diperlukan inovasi untuk mengurangi ketergantungan pada pembuangan sampah konvensional. PLTSa diharapkan dapat mengatasi masalah ini dengan mengubah sampah menjadi listrik melalui proses pembakaran yang ramah lingkungan.

Kerja Sama dengan Pihak Swasta

Pramono juga menekankan pentingnya kerja sama dengan pihak swasta dalam pembangunan PLTSa. Menurutnya, keterlibatan sektor swasta akan mempercepat pembangunan pembangkit listrik ini dan membantu pendanaan proyek besar tersebut. Pemerintah DKI Jakarta sudah menjalin kemitraan dengan beberapa perusahaan energi untuk merealisasikan proyek PLTSa ini, yang diharapkan akan mulai beroperasi pada akhir 2025.

Harapan Jakarta dengan PLTSa

Dengan hadirnya PLTSa, Jakarta tidak hanya akan memiliki solusi jangka panjang untuk pengelolaan sampah, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan. Ini juga akan mendukung tujuan Jakarta menjadi kota global yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.