Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato yang tegas dalam acara Musrenbangnas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 di Jakarta pada Senin (30/12). Dalam pidatonya, Prabowo merespons pihak-pihak yang sering mencibir pemerintahannya, yang baru berjalan sekitar dua bulan. Ia menekankan pentingnya mentalitas positif bagi bangsa dan bangsa Indonesia agar tidak terjebak dalam pemikiran negatif terhadap perkembangan negara.
Presiden Prabowo mengkritik beberapa pihak yang meskipun memiliki latar belakang pendidikan tinggi, malah cenderung merendahkan prestasi bangsa sendiri. “Punya gelar profesor, sekolah di mana-mana yang terkenal, tapi mentalnya masih mental rendah diri, apa yang dilakukan bangsa sendiri selalu jelek, belum kita bekerja sudah mulai nyinyir,” ujar Prabowo. Ia menyatakan bahwa di Indonesia, masih ada segelintir orang yang merasa ragu terhadap kemampuan bangsa dan meragukan apa yang bisa dicapai oleh Indonesia.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus berusaha untuk membangun sebuah pemerintahan yang bersih, transparan, dan bebas dari korupsi. Ia meminta kepada jajaran pemerintah untuk lebih giat dalam menghentikan kebocoran anggaran yang merugikan masyarakat. “Aparat pemerintah sangat menentukan kebocoran-kebocoran untuk dihentikan, penyelundupan dari luar ke dalam membahayakan kedaulatan Indonesia,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga memberikan arahan mengenai pelaksanaan RPJMN 2025-2029 kepada seluruh jajaran pemerintahan pusat dan daerah. Musrenbangnas yang digelar di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas ini dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi, baik secara langsung maupun melalui video konferensi. Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, para menteri Kabinet Merah Putih, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala BIN M. Herindra, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga hadir dalam acara tersebut.
Prabowo berharap agar seluruh jajaran pemerintahan dapat bekerja keras untuk memastikan keberhasilan program-program pembangunan jangka panjang, serta memperkuat fondasi ekonomi dan sosial Indonesia. Sebagai pemimpin, ia menekankan bahwa untuk maju, bangsa Indonesia harus mempercayai kemampuan dan potensi yang dimiliki serta terus membangun sikap optimis dan kerja keras.