Tag Archives: Kemiskinan

https://orkutluv.com

Pemprov Kalbar Fokus Penguatan Sumber Daya Alam untuk Peningkatan PAD dan Kesejahteraan Masyarakat

Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam, khususnya sektor pertambangan, sebagai upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berkelanjutan. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan, dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kabupaten Sambas. Menurut Norsan, langkah ini menjadi strategi penting untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran di Kalbar.

Pada kesempatan itu, Norsan menyoroti ketimpangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalbar dibandingkan provinsi-provinsi lain di Kalimantan. Ia mencatat bahwa APBD Kalimantan Timur sudah mencapai Rp24 triliun, Kalimantan Selatan sekitar Rp14 triliun, sementara Kalbar masih berada di angka Rp5,8 triliun. Ia menjelaskan, salah satu penyebab rendahnya PAD Kalbar adalah belum maksimalnya pemanfaatan sektor pertambangan yang sebagian besar masih dikuasai oleh kegiatan ilegal. Kalbar kaya akan sumber daya alam seperti bauksit, silika, dan emas yang seharusnya bisa mendongkrak pendapatan daerah.

Norsan berharap, ke depan, sektor pertambangan ini dapat dikelola secara legal melalui sistem tambang rakyat sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PAD. Peningkatan PAD ini diharapkan dapat memperkuat program-program pengentasan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja baru. Saat ini, angka kemiskinan di Kalbar tercatat 6,32 persen dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,86 persen, sementara di Kabupaten Sambas angkanya sedikit lebih tinggi.

Pemprov Kalbar juga mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) melalui perbaikan di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di tingkat desa. Norsan optimistis, dengan pembenahan di tiga sektor tersebut, IPM Kalbar akan meningkat, serta membuka peluang untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.

“Kehilangan Dunia, Paus Fransiskus Meninggal di Usia 88 Tahun”

Kabar duka datang dari Vatikan, di mana Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik, meninggal dunia di usia 88 tahun. Pengumuman tersebut disampaikan melalui pernyataan video yang dikeluarkan oleh Vatikan pada Senin pagi waktu setempat. Paus Fransiskus sebelumnya dirawat di rumah sakit akibat pneumonia ganda yang cukup parah, yang akhirnya mengakhiri hidupnya. Dengan rasa berat hati, Kardinal Kevin Farrell mengumumkan, “Pada pukul 07.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa.” Berita ini tentu mengejutkan umat Katolik di seluruh dunia, mengingat peran besar Paus Fransiskus dalam kepemimpinan gereja.

Sepanjang masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus dikenal sebagai sosok yang penuh kasih, rendah hati, dan sangat peduli dengan kondisi kaum miskin. Ia secara terbuka menentang kemewahan yang biasa menghiasi posisi kepausan. Berbeda dengan para pendahulunya, Paus Fransiskus memilih tinggal jauh dari Istana Apostolik yang megah, dan memilih hidup dalam lingkungan komunitas. Keputusan ini berfokus pada kesejahteraan mentalnya serta kedekatannya dengan umat. Ia juga lebih memilih transportasi umum dan berjalan kaki, yang menginspirasi banyak orang dengan sikap kesederhanaannya.

Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Argentina, Paus Fransiskus terpilih menjadi Paus pada 13 Maret 2013. Sejak itu, ia menjadi simbol perdamaian dan sumber semangat bagi banyak orang di seluruh dunia. Kepemimpinan Paus Fransiskus, yang sangat menekankan pada kerendahan hati, perdamaian, serta perhatian terhadap isu-isu sosial seperti kemiskinan dan perubahan iklim, membuatnya dihormati dan dicintai oleh banyak kalangan. Meskipun kini ia telah meninggal, warisan dan ajarannya akan tetap hidup dalam setiap langkah umat Katolik di seluruh dunia.