Kepolisian Daerah (Polda) Lampung menegaskan bahwa pengamanan dalam Operasi Ketupat Krakatau 2025 akan difokuskan pada kelancaran arus mudik serta titik-titik rawan tindak kejahatan. Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, menyatakan bahwa upaya ini bertujuan untuk memastikan keselamatan para pemudik dan mencegah gangguan keamanan seperti pencurian kendaraan bermotor, pembegalan, serta tindak kejahatan lain yang kerap terjadi di jalur mudik. Untuk mendukung pengamanan, kepolisian akan meningkatkan patroli, menerapkan sistem filterisasi kendaraan, serta mengoptimalkan tiket online bagi pengguna kapal ferry guna mengurangi antrean panjang di pelabuhan.

Selain itu, Polda Lampung juga akan melakukan penertiban terhadap praktik calo tiket dan aksi premanisme di berbagai titik strategis, seperti pelabuhan, terminal, serta rest area. Langkah ini diambil demi memastikan kenyamanan para pemudik yang akan melintasi wilayah Lampung, baik menuju Pulau Jawa maupun sebaliknya. Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, menambahkan bahwa pihaknya telah mendirikan sebanyak 81 pos pengamanan yang tersebar di berbagai daerah. Dari jumlah tersebut, terdapat 20 pos pelayanan, 60 pos pengamanan, serta 1 pos terpadu di Pelabuhan Bakauheni.

Pos-pos pengamanan ini didirikan di lokasi-lokasi yang dinilai rawan kecelakaan, kemacetan, dan kriminalitas guna memberikan rasa aman bagi masyarakat. Sementara itu, pos pelayanan disiapkan untuk memberikan layanan kesehatan serta tempat istirahat bagi pemudik yang mengalami kelelahan saat perjalanan. Dalam pelaksanaan Mudik Lebaran 2025, Polda Lampung mengerahkan 3.979 personel gabungan yang terdiri dari unsur Polri, TNI, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Kesehatan, serta Basarnas. Seluruh personel ini akan disebar di berbagai titik strategis untuk memastikan perjalanan mudik berjalan aman dan lancar.