PT Timah terus berupaya memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional demi memperkuat daya saing perusahaan di pasar global. Inovasi ini tidak hanya bertujuan mempercepat proses penambangan tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan.
Sekretaris Perusahaan PT Timah, Rendi Kurniawan, menyatakan bahwa berbagai terobosan dilakukan guna mengoptimalkan proses penambangan yang kian kompleks seiring menurunnya cadangan timah. Salah satu inovasi utama adalah pengembangan Kapal Produksi Timah (KPT) yang memanfaatkan teknologi bore hole mining. Teknologi ini dirancang untuk mengekstraksi timah langsung dari lapisan bawah tanah tanpa perlu mengupas permukaan, sehingga lebih ramah lingkungan.
Keunggulan utama KPT terletak pada desainnya yang minimalis dan mobilitas tinggi, memungkinkan kapal beroperasi di perairan dangkal mulai dari jarak 2 mil. “Dengan fleksibilitas ini, KPT diharapkan mampu menjangkau cadangan timah yang tersebar di berbagai lokasi dan mengatasi tantangan penurunan cadangan timah,” jelas Rendi. Selain itu, desain yang lebih sederhana dari Kapal Isap Produksi (KIP) yang digunakan saat ini juga mendukung efisiensi operasional.
Selain KPT, PT Timah turut memodifikasi Ponton Isap Produksi (PIP) dengan sistem mekanisasi untuk menggantikan proses manual yang selama ini digunakan. Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi kerja, meminimalkan risiko kecelakaan, dan menjadikan proses penambangan lebih aman serta ramah lingkungan. PIP dirancang untuk menambang di perairan lebih dalam, sehingga mampu memaksimalkan pemanfaatan cadangan timah di area yang sulit dijangkau.
Selain inovasi pada alat tambang, PT Timah juga menerapkan konsep smart mining dengan memanfaatkan digitalisasi untuk memantau dan mengelola proses penambangan secara real-time. Salah satu teknologi yang diterapkan adalah Computerized Maintenance Management System (CMMS), sebuah sistem pemeliharaan peralatan tambang yang terkomputerisasi guna memastikan setiap alat beroperasi secara optimal.
Tak hanya itu, perusahaan juga menambahkan alat densitymeter pada Kapal Isap Produksi untuk meningkatkan efektivitas proses penambangan. Alat ini berfungsi memantau kepadatan material yang disedot, sehingga proses pemisahan timah dari material lain menjadi lebih efisien.
“Inovasi dan digitalisasi yang kami terapkan merupakan bukti komitmen PT Timah untuk terus meningkatkan kinerja produksi secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi, kami tidak hanya mempercepat proses penambangan tetapi juga memastikan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab,” pungkas Rendi.