Kericuhan Demo Tolak RUU TNI di DPR, 4 Polisi Terluka Akibat Ledakan Petasan

Demonstrasi menolak RUU TNI yang digelar di depan Gedung DPR/MPR berlangsung ricuh. Empat anggota kepolisian mengalami luka akibat terkena ledakan petasan.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengungkapkan bahwa petasan peluncur tersebut ditembakkan ke arah aparat kepolisian yang tengah berbuka puasa. Kejadian ini berlangsung pada Kamis (20/3) petang.

“Sesaat setelah waktu Maghrib, ketika personel masih berbuka puasa, petasan peluncur ditembakkan dari arah pagar yang telah dirusak oleh massa,” jelas Kombes Susatyo saat dikonfirmasi pada Jumat (21/3/2025).

Keempat anggota polisi yang mengalami luka bakar akibat ledakan petasan langsung mendapatkan perawatan medis. Saat ini, mereka dalam kondisi stabil dan menjalani rawat jalan.

Mahasiswa UI Jadi Korban

Tak hanya aparat kepolisian, tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) juga mengalami luka-luka saat mengikuti aksi tersebut. Ketiganya dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami insiden di depan Gedung DPR RI.

Koordinator Bidang Sosial Politik Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum UI, Muhammad Bagir Shadr, mengungkapkan bahwa ketiga mahasiswa tersebut dirawat di rumah sakit yang berbeda.

“Muhammad Aidan mengalami luka di kepala dan telah mendapat jahitan. Rafi Raditya mengalami memar akibat pukulan di tubuhnya dan luka di kepala, meski tidak memerlukan tindakan medis serius. Sementara Ghifari Rizqi Pramono mengalami cedera pada engsel kakinya setelah terinjak-injak,” ujar Bagir pada Jumat (21/3).

Ketiga mahasiswa tersebut kini sudah diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit setelah mendapatkan perawatan.

Massa Jebol Pagar DPR

Aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak Kamis (20/3) siang hingga malam hari diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, buruh, dan aktivis dari berbagai organisasi.

Mereka menuntut agar RUU TNI yang telah disahkan dibatalkan. Massa aksi juga menegaskan penolakan terhadap keputusan DPR yang mengesahkan aturan tersebut.

Pada pukul 19.09 WIB, massa berhasil merobohkan pagar depan Gedung DPR RI dan berusaha memasuki area gedung. Aparat kepolisian yang berjaga segera menghalau massa dan meminta mereka keluar dari kawasan gedung legislatif tersebut.

Ketegangan pun tak terhindarkan. Dari luar pagar, sejumlah petasan dinyalakan dan diarahkan ke barisan polisi. Sebagai respons, pihak kepolisian menyemprotkan air dari water cannon untuk membubarkan massa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *