Pada 15 Desember 2024, Angkatan Darat Malaysia mengumumkan pembatalan rencana mereka untuk menyewa helikopter tempur Black Hawk. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat sebelumnya Malaysia telah merencanakan untuk menambah armada helikopter tempur mereka untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara negara. Pembatalan ini menjadi sorotan publik, dengan berbagai spekulasi mengenai alasan di balik keputusan tersebut.
Salah satu alasan utama di balik pembatalan ini adalah faktor keuangan dan pengelolaan anggaran militer. Pemerintah Malaysia diketahui sedang mengalami penyesuaian anggaran untuk beberapa sektor penting, termasuk pertahanan. Menyewa helikopter Black Hawk, yang memiliki biaya operasional dan pemeliharaan tinggi, dianggap tidak sesuai dengan prioritas anggaran saat ini. Hal ini menyebabkan pihak militer Malaysia harus meninjau kembali keputusan mereka untuk menyewa helikopter tersebut.
Selain faktor keuangan, ada pula isu teknis yang turut memengaruhi keputusan ini. Beberapa laporan menyebutkan bahwa helikopter Black Hawk yang dipertimbangkan tidak sepenuhnya kompatibel dengan kebutuhan spesifik militer Malaysia. Meskipun helikopter ini terkenal dengan ketangguhannya dalam misi tempur, pihak militer Malaysia memutuskan untuk mencari alternatif yang lebih sesuai dengan medan dan kebutuhan operasional mereka.
Setelah pembatalan ini, Angkatan Darat Malaysia mengonfirmasi bahwa mereka tengah mengevaluasi berbagai alternatif untuk memperkuat kemampuan pertahanan udara mereka. Beberapa opsi sedang dipertimbangkan, termasuk peningkatan jumlah helikopter yang lebih terjangkau serta memperbaharui armada helikopter yang sudah ada. Evaluasi ini bertujuan untuk menemukan solusi terbaik yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan pertahanan Malaysia.
Pembatalan kontrak ini juga berdampak pada hubungan militer antara Malaysia dan Amerika Serikat, yang merupakan produsen utama helikopter Black Hawk. Meski begitu, pejabat Malaysia menegaskan bahwa hubungan bilateral kedua negara tetap baik dan bahwa negara mereka akan terus bekerja sama dalam berbagai sektor pertahanan lainnya. Di sisi lain, Amerika Serikat mengakui keputusan Malaysia dan menyatakan siap menawarkan solusi lain sesuai dengan kebutuhan negara tersebut.
Keputusan Angkatan Darat Malaysia untuk membatalkan penyewaan helikopter Black Hawk mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan anggaran pertahanan negara. Dengan evaluasi yang sedang dilakukan, Malaysia berupaya mencari solusi yang lebih efisien dan efektif untuk memperkuat kemampuan pertahanan udara mereka di masa depan.