Tag Archives: The Fed

https://orkutluv.com

Kurs Rupiah Menguat Tipis, Sikap The Fed dan Tarif Trump Jadi Sorotan

Penguatan nilai tukar rupiah baru-baru ini dipengaruhi oleh pernyataan Federal Reserve (The Fed) yang menunjukkan sikap hati-hati dalam menurunkan suku bunga lebih lanjut dalam waktu dekat.

Menurut pengamat mata uang, Ibrahim Assuabi, Ketua The Fed Jerome Powell semakin mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga. Dalam keterangannya di hadapan Komite Perbankan Senat pada Selasa (11/2), Powell menegaskan bahwa The Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, mengingat penurunan 1 persen yang sudah dilakukan pada 2024 serta ketahanan ekonomi AS yang masih kuat.

Sementara itu, investor masih mencerna dampak kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Presiden AS Donald Trump. Kebijakan ini diperkirakan dapat memicu inflasi dan menekan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa bulan ke depan. Lebih lanjut, ada indikasi bahwa Trump berencana menerapkan lebih banyak tarif tambahan ke berbagai sektor.

Sejalan dengan hal tersebut, analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai bahwa pidato Powell tidak membawa kejutan baru bagi pasar. Meski pernyataannya bersifat hawkish, prospek pemangkasan suku bunga The Fed tetap berada di kisaran 35 basis poin hingga akhir tahun, sehingga dolar AS mengalami koreksi dan rupiah mendapatkan momentum penguatan.

Namun, penguatan rupiah diperkirakan tidak akan signifikan karena kebijakan tarif Trump yang mencapai 25 persen pada baja dan aluminium berisiko memicu tindakan balasan dari mitra dagang AS.

Pada penutupan perdagangan Rabu di Jakarta, rupiah menguat 8 poin atau sekitar 0,05 persen menjadi Rp16.376 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.384 per dolar AS. Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga menunjukkan penguatan ke level Rp16.364 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.380 per dolar AS.

Mata Uang Rupiah Menguat Setelah Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Pada 11 November 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan signifikan setelah The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan terbaru mereka. Keputusan tersebut memberikan dampak langsung pada pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Para pelaku pasar menganggap kebijakan tersebut sebagai langkah yang dapat meredakan tekanan inflasi global dan memperlancar arus modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Rupiah ditutup menguat sekitar 0,5% terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini, mencapai level Rp 15.350 per dolar AS. Penguatan ini terjadi setelah The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga sebanyak 0,25 persen untuk pertama kalinya dalam hampir setahun. Kebijakan ini memberikan sentimen positif terhadap pasar valuta asing, dengan investor yang mencari peluang di negara-negara dengan imbal hasil lebih tinggi, seperti Indonesia.

Pemangkasan suku bunga oleh The Fed dianggap sebagai langkah untuk mengantisipasi potensi pelemahan ekonomi global dan mendorong pertumbuhan. Langkah ini membuat dolar AS cenderung melemah, sementara mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah, memperoleh keuntungan. Di sisi lain, keputusan tersebut juga diperkirakan akan menurunkan biaya pinjaman global dan meningkatkan likuiditas di pasar, yang akhirnya menguntungkan ekonomi Indonesia, terutama sektor ekspor dan investasi.

Para analis memprediksi bahwa penguatan rupiah dapat berlanjut dalam beberapa pekan ke depan, tergantung pada respons kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia. Jika Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau tidak melakukan perubahan signifikan, maka rupiah berpotensi terus menguat. Namun, volatilitas global dan ketidakpastian ekonomi tetap menjadi faktor yang perlu diwaspadai oleh para pelaku pasar.