Serangkaian serangan udara oleh Israel menghantam beberapa area di Jalur Gaza sejak pagi hari Rabu (23/4). Setidaknya 17 orang tewas dalam serangan terbaru ini. Tim penyelamat menemukan tubuh beberapa korban yang terbakar di kompleks sekolah yang kini digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi.
Operasi militer Israel di Gaza dimulai sejak 18 Maret, setelah gencatan senjata dengan Hamas berakhir, yang hanya bertahan selama dua bulan sejak Januari lalu.Gencatan senjata tersebut sempat meredakan pertempuran sengit di wilayah Palestina itu.
“Sejak pagi hari, setidaknya 17 orang telah tewas,” ujar juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmoud Bassal, seperti yang dilaporkan oleh AFP dan Al Arabiya pada Rabu (23/4/2025).
Bassal menyebutkan bahwa 11 dari korban, termasuk wanita dan anak-anak, meninggal akibat serangan udara yang menargetkan gedung sekolah di kawasan Al-Tuffah, Gaza City, yang digunakan untuk menampung pengungsi. Serangan itu memicu kebakaran besar, dan beberapa tubuh ditemukan dalam keadaan terbakar.
Sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023, puluhan ribu warga Gaza telah mengungsi ke kamp-kamp pengungsi, beberapa di antaranya berada di kompleks sekolah. Organisasi bantuan kemanusiaan memperkirakan sebagian besar dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya sekali sejak perang dimulai.
Bassal juga menyatakan bahwa mereka telah menerima sejumlah panggilan darurat dari berbagai kawasan di Gaza, namun kekurangan perlengkapan untuk melakukan penyelamatan atau evakuasi jenazah korban.
Pada Selasa (22/4), militer Israel mengklaim telah menargetkan sekitar 40 unit “kendaraan teknik”, yang disebut digunakan untuk “tujuan teror”. Bassal mengatakan bahwa serangan tersebut menghancurkan alat berat yang diperlukan untuk membersihkan puing-puing serta mengevakuasi korban dari reruntuhan.
Di tempat lain di Gaza, dilaporkan adanya korban tambahan. Seorang anak meninggal dunia akibat serangan udara yang menghantam rumah di utara Jabalia, sementara satu korban lain tewas dalam serangan terpisah di Khan Younis. Empat orang lainnya juga tewas akibat penembakan di wilayah timur Gaza City. Beberapa orang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat serangan tersebut.
Pihak militer Israel belum memberikan pernyataan mengenai laporan serangan mematikan ini.