Tag Archives: Partai Golkar

https://orkutluv.com

RUU Perampasan Aset Masih Terganjal Restu Politik di Parlemen

Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, mengungkapkan bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perampasan Aset sudah diserahkan pemerintah ke parlemen. Kini, kelanjutan dari pembahasan RUU tersebut sangat bergantung pada keputusan politik dari masing-masing partai di DPR. Bamsoet, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar, menyatakan bahwa pembahasan lebih lanjut terkait RUU ini akan dilakukan sesuai dengan sikap resmi partai-partai politik. Namun, ia menambahkan bahwa ia belum dapat memastikan sikap politik Partai Golkar dalam menanggapi RUU tersebut karena keputusan tersebut merupakan kewenangan ketua umum partai.

Sebelumnya, Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, menegaskan bahwa RUU Perampasan Aset memerlukan komunikasi yang lebih intens dengan partai-partai politik. Ia menjelaskan bahwa untuk kelancaran proses legislasi, diperlukan kesepakatan awal antara pemerintah dan seluruh kekuatan politik yang ada. RUU ini, yang sebelumnya telah diajukan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, kini mendapat perhatian penuh dari Presiden Prabowo Subianto.

Meski telah dibahas di berbagai kementerian dan lembaga, pengajuan kembali RUU ini ke parlemen masih tertunda. Pemerintah menunggu tercapainya kesepakatan antara partai-partai politik agar proses legislasi ini dapat dilanjutkan. RUU yang dirancang untuk memiskinkan pelaku korupsi ini diharapkan bisa segera disahkan, namun realisasinya masih bergantung pada keputusan politik yang akan diambil oleh para pemangku kepentingan.

Bahlil Kritik Tajam: Jangan Salahkan Orang Lain Saat Terjerat Kasus Hukum

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, memberikan kritik tajam kepada pihak-pihak yang menyalahkan orang lain ketika tersandung kasus hukum. Ia menegaskan bahwa dalam dunia politik, semua pihak harus bersikap adil dan objektif.

“Dalam berpartai, kita harus fair. Jangan sakitnya di kepala, tapi garuknya di perut. Apakah Golkar menyalahkan pihak lain? Tidak ada,” ujar Bahlil saat jumpa pers refleksi akhir tahun Partai Golkar di kantor pusat partai, Jakarta, Selasa (31/12).

Prihatin atas Kasus Kader Golkar

Dalam kesempatan tersebut, Bahlil juga mengungkapkan keprihatinannya atas kasus yang menjerat salah satu kader Golkar, Rohidin Mersyah, yang menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelang pemungutan suara Pilkada serentak November lalu.

Menurut Bahlil, secara matematis, Rohidin sebenarnya memiliki peluang besar untuk menang di Pilkada Bengkulu. Namun, akibat tersandung persoalan hukum, harapan itu pupus.

“Kami sangat prihatin dengan situasi ini. Rohidin adalah kader yang kami sayangi. Tetapi, karena ini adalah persoalan hukum, kami menghormati proses yang ada. Apakah Golkar menyalahkan pihak lain? Tidak ada,” tegas Bahlil.

Tanggapan Sindiran ke Partai Lain

Saat ditanya apakah pernyataannya ditujukan kepada kasus hukum yang melibatkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Bahlil tidak secara langsung membenarkan. Namun, ia juga tidak membantah.

“Kalau ada yang merasa tersindir dengan pernyataan saya, itu terserah mereka. Saya tidak bisa melarang orang untuk merasa,” ujarnya santai.

Bahlil menjelaskan bahwa tujuannya adalah memberikan otokritik dan menekankan pentingnya berpikir objektif dalam menghadapi persoalan hukum.

“Kami di Golkar tidak pernah menyalahkan partai lain, mantan presiden, atau ketua umum partai lain. Tidak ada itu. Kami selalu menghargai proses hukum yang ada,” jelasnya.

Ajakan untuk Bersikap Objektif

Bahlil mengajak semua pihak untuk berpikir lebih objektif dan menghormati proses hukum tanpa saling menyalahkan. Menurutnya, Partai Golkar selalu berkomitmen untuk menjalani setiap proses hukum dengan penuh penghormatan.

“Maksud saya, mari kita berpikir objektif dan menghargai proses yang ada. Golkar akan selalu menghormati proses hukum apa pun yang terjadi,” tutupnya.