Tag Archives: Lingkungan Hidup

Kapolda Riau Dorong Mahasiswa UMRI Peduli Lingkungan dan Isu Global

Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan, melakukan kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) dan menyampaikan sejumlah isu penting di hadapan ratusan mahasiswa. Dalam kegiatan yang berlangsung di Auditorium Rektorat UMRI pada Sabtu, 19 April 2025, beliau hadir sebagai pembicara utama dalam agenda Baitul Arqam serta pembekalan bagi calon wisudawan angkatan ke-28.

Dalam sambutannya, Irjen Herry Heryawan mengangkat topik hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok yang tengah memanas. Ia menekankan bahwa konflik perdagangan tersebut berdampak luas, mulai dari sektor ekonomi hingga keamanan global.

“Kondisi dunia saat ini menghadirkan banyak tantangan besar. Ketegangan antara dua kekuatan ekonomi dunia berdampak signifikan terhadap stabilitas ekonomi negara lain, termasuk Indonesia,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kebijakan tarif dari kedua negara tersebut menyebabkan beberapa produk Indonesia kesulitan menembus pasar global, yang pada akhirnya mempengaruhi tingkat pengangguran di dalam negeri. Dampak sosial seperti meningkatnya angka kejahatan pun turut menjadi perhatian.

“Lonjakan pengangguran bisa memicu berbagai masalah sosial. Kalian sebagai generasi muda perlu memahami dan menyikapi persoalan ini secara strategis,” ujar Irjen Herry.

Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

Irjen Herry mendorong mahasiswa agar tak hanya pasif menghadapi dinamika global. Menurutnya, generasi muda harus memiliki kemampuan berpikir kritis dan menjadi agen perubahan dalam membangun masa depan bangsa.

“Jadilah pelopor perubahan. Jangan mudah terpengaruh arus informasi yang belum tentu benar. Gunakan pengetahuan dan logika dalam menilai situasi,” pesannya.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga menekankan pentingnya isu keamanan global yang harus dipahami secara mendalam oleh para calon lulusan, terutama dalam membangun jejaring dan solidaritas lintas sektor.

Pengenalan Konsep Green Policing

Dalam rangka merealisasikan visinya, Irjen Herry Heryawan mengenalkan konsep Green Policing, yaitu pendekatan inovatif yang mengintegrasikan pelestarian lingkungan ke dalam peran dan tanggung jawab kepolisian.

“Polisi tak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga wajib melindungi lingkungan hidup demi kepentingan masyarakat luas,” ungkap lulusan Akpol 1996 ini.

Green Policing hadir sebagai solusi terhadap beragam tantangan lingkungan seperti kebakaran hutan, perubahan iklim, dan krisis ekologis lainnya. Pendekatan ini menuntut aparat kepolisian untuk bertindak prediktif, responsif, dan adil dalam menghadapi isu lingkungan.

Lebih lanjut, Green Policing juga menyentuh aspek sosial seperti pengawasan atas dampak pembangunan, aktivitas industri, dan potensi penyimpangan harga pangan. Ia juga menyoroti pentingnya rekayasa sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga lingkungan secara berkelanjutan.

“Green Policing bukan hanya reaktif terhadap pelanggaran, tapi juga proaktif dalam membentuk budaya yang ramah lingkungan,” tambahnya.

Melalui pendekatan ini, Polda Riau berupaya memperkuat legitimasi dan relevansi institusi kepolisian dalam menghadapi isu-isu kontemporer yang berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat.

Klawas Waterpark, Warisan Hijau MIND ID dari Lahan Tambang ke Destinasi Wisata

Klawas Waterpark menjadi simbol nyata komitmen MIND ID dalam menjalankan tanggung jawab pasca-tambang dengan membangun fasilitas publik di atas lahan bekas tambang. Taman air seluas 3.200 meter persegi ini berdiri di atas bekas area stockpile batu bara dan kini menjelma menjadi destinasi wisata unggulan bagi masyarakat Tanjung Enim dan sekitarnya. Pembangunan tahap kedua Klawas Waterpark oleh PT Bukit Asam diresmikan sebagai bagian dari upaya menciptakan manfaat lingkungan dan sosial yang berkelanjutan.

Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menegaskan bahwa pemulihan lingkungan pasca-tambang adalah kewajiban moral dan hukum bagi industri pertambangan. Klawas Waterpark bukan hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga menciptakan lebih dari 58 ribu kunjungan sepanjang 2024, serta membuka peluang kerja dan usaha bagi pelaku UMK lokal. Selain itu, fasilitas ini melengkapi berbagai ruang publik lainnya yang dikembangkan oleh Bukit Asam, seperti Museum Batu Bara, Taman Sriwijaya, dan Botanical Garden.

Hingga saat ini, Grup MIND ID yang terdiri dari perusahaan-perusahaan tambang nasional telah melakukan reklamasi lebih dari 7.200 hektare lahan bekas tambang dan menanam lebih dari enam juta pohon. Sebagian lahan itu diubah menjadi area pendidikan, taman wisata, dan tempat usaha masyarakat. Dengan tetap berpegang pada prinsip pembangunan berkelanjutan, MIND ID ingin meninggalkan warisan berharga bagi generasi mendatang berupa lingkungan sehat, pendidikan, kebudayaan, dan kesejahteraan yang layak.