Tag Archives: Lantik

DPR Lantik Tiga Anggota PAW, Anisah Syakur Gantikan Faisol Riza Sebagai Wamenperin

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia melaksanakan rapat paripurna untuk melantik tiga anggota baru melalui mekanisme Penggantian Antar Waktu (PAW). Pelantikan ini dipimpin oleh Ketua DPR Puan Maharani dan berlangsung di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta.

Pelantikan ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari Keputusan Presiden Nomor 156/P Tahun 2024, yang mengatur pengangkatan anggota baru untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Faisol Riza, Mohammad Irsyad Yusuf, dan Ach. Ghufron Shiradj. Faisol Riza kini menjabat sebagai Wakil Menteri Perindustrian, sehingga perlu digantikan untuk memastikan kelancaran fungsi DPR. Ini menunjukkan pentingnya kontinuitas dalam lembaga legislatif.

Tiga anggota baru yang dilantik adalah Anisah Syakur dari Dapil Jawa Timur II yang menggantikan Faisol Riza, Muhammad Hilman Mufidi menggantikan Mohammad Irsyad Yusuf, dan Muhammad Khozin menggantikan Ach. Ghufron Shiradj. Pelantikan ini diharapkan dapat memperkuat representasi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPR. Ini mencerminkan dinamika politik di dalam partai dan upaya untuk menjaga stabilitas organisasi.

Dalam prosesi pelantikan, Puan Maharani memandu pengucapan sumpah jabatan oleh ketiga anggota PAW. Ia menekankan pentingnya integritas dan komitmen dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat. Pernyataan ini menegaskan tanggung jawab moral dan hukum yang diemban oleh anggota DPR dalam mewakili aspirasi masyarakat. Ini menunjukkan bahwa sumpah jabatan bukan hanya formalitas, tetapi juga sebuah komitmen terhadap bangsa dan negara.

Fraksi PKB menyambut baik pelantikan ini dan berharap bahwa para anggota baru dapat memberikan kontribusi positif dalam pembahasan berbagai kebijakan strategis di DPR. Mereka diharapkan mampu membawa perspektif baru dan meningkatkan kinerja lembaga legislatif. Ini mencerminkan harapan tinggi dari partai terhadap kemampuan anggota baru dalam menjalankan tugas mereka.

Dengan pelantikan ini, semua pihak berharap agar anggota baru dapat segera beradaptasi dan berkontribusi secara efektif dalam proses legislasi. Diharapkan bahwa kehadiran mereka akan membawa perubahan positif bagi DPR dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Keberhasilan dalam menjalankan tugas sebagai wakil rakyat akan menjadi indikator penting bagi kinerja lembaga legislatif di masa mendatang.

Mendagri Tito Karnavian Resmi Lantik Fadjry Djufry Sebagai Pj Gubernur Sulsel

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melantik Prof. Fadjry Djufry sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel). Pelantikan ini dilakukan di Gedung Kemendagri, Jakarta, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat pemerintah serta tokoh masyarakat.

Fadjry Djufry dilantik untuk menggantikan Prof. Zudan Arif Fakrulloh, yang sebelumnya menjabat sebagai Pj Gubernur dan kini mendapatkan promosi sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia. Pergantian ini menunjukkan dinamika dalam struktur pemerintahan daerah dan pentingnya penempatan pemimpin yang tepat untuk menjaga kelangsungan pemerintahan yang efektif. Ini mencerminkan upaya pemerintah pusat dalam memastikan kepemimpinan yang stabil di daerah.

Dalam sambutannya, Mendagri Tito Karnavian berharap agar Fadjry dapat menjalankan tugasnya dengan baik selama masa jabatannya yang diperkirakan berlangsung antara dua hingga tiga bulan ke depan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyelesaikan isu-isu strategis di Sulsel, termasuk pengembangan ekonomi dan pelayanan publik. Ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat mengharapkan adanya sinergi antara pejabat baru dan masyarakat untuk mencapai tujuan pembangunan.

Prof. Fadjry Djufry merupakan sosok akademisi yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat serta pengalaman dalam bidang pemerintahan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Rektor Universitas Hasanuddin dan dikenal luas di kalangan akademisi serta masyarakat. Penunjukan Fadjry diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam kepemimpinan Sulsel, mengingat latar belakangnya yang mumpuni. Ini mencerminkan kepercayaan pemerintah terhadap kapasitas individu dalam memimpin daerah.

Sebagai Pj Gubernur, Fadjry akan menghadapi berbagai tantangan, termasuk pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan peningkatan kualitas layanan publik. Mendagri Tito menekankan perlunya fokus pada program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta memperkuat infrastruktur daerah. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan besar menanti di depan, namun dengan visi dan strategi yang tepat, diharapkan Sulsel dapat berkembang lebih baik.

Mendagri juga mengajak semua elemen masyarakat dan stakeholder untuk memberikan dukungan kepada Fadjry dalam menjalankan tugasnya. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan daerah. Ini mencerminkan pentingnya partisipasi aktif dari semua pihak dalam proses pembangunan.

Dengan dilantiknya Prof. Fadjry Djufry sebagai Pj Gubernur Sulsel, tahun 2025 diharapkan menjadi tahun awal perubahan positif bagi provinsi tersebut. Semua pihak kini diajak untuk mendukung kepemimpinan baru ini demi mencapai kemajuan bersama. Keberhasilan Fadjry dalam menjalankan tugasnya akan sangat menentukan arah pembangunan Sulawesi Selatan ke depan.