Tag Archives: Keuangan Syariah

https://orkutluv.com

Bank Muamalat Catat Pertumbuhan Signifikan dan Perkuat Transformasi Bisnis

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sebelum pajak sebesar 45 persen secara tahunan pada 2024. Dalam laporan keuangan audited bank only, laba sebelum pajak bank ini mencapai Rp20,4 miliar per 31 Desember 2024. Direktur Utama Bank Muamalat, Imam Teguh Saptono, mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut merupakan bukti keberhasilan transformasi yang terus dilakukan oleh perusahaan. Total pembiayaan bank ini mencapai Rp16,8 triliun dengan pertumbuhan signifikan pada pembiayaan sewa yang meningkat 225 persen, dari Rp1,9 miliar pada 2023 menjadi Rp6,2 miliar di akhir 2024.

Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Muamalat juga mengalami peningkatan, mencapai Rp41,7 triliun, dengan pertumbuhan tabungan berbasis wadiah sebesar 5 persen menjadi Rp7,4 triliun. Selain itu, rasio kecukupan modal (CAR) bank ini berada di angka 28,48 persen, jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan regulator. Sepanjang tahun, Bank Muamalat fokus mengembangkan ekosistem haji dan umrah, serta meningkatkan dana murah melalui tabungan dan giro. Bank ini juga resmi menjadi bank kustodian yang melayani transaksi investor pasar modal dalam efek syariah seperti saham syariah, sukuk, dan reksa dana syariah.

Dalam upaya memperkuat segmen ritel, Bank Muamalat meluncurkan produk pembiayaan Solusi Emas Hijrah (Soleh) pada semester kedua 2024, seiring tren harga emas yang terus meningkat. Layanan digital juga terus dioptimalkan, termasuk aplikasi mobile banking Muamalat DIN yang mencatatkan 26,4 juta transaksi, meningkat 32 persen dari tahun sebelumnya. Volume transaksi mencapai Rp31,3 triliun dengan pertumbuhan 22 persen, sementara Fee-based Income dari transaksi ini mencapai Rp30,6 miliar atau naik 21 persen dari 2023. Hingga akhir 2024, Bank Muamalat mengoperasikan 234 jaringan kantor, termasuk satu cabang di Kuala Lumpur, Malaysia. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syariah Muamalat juga menunjukkan kinerja positif dengan nilai aktiva bersih naik 3,4 persen menjadi Rp1,7 triliun dan Return on Investment (RoI) meningkat menjadi 6,71 persen. Imam Teguh Saptono optimistis bahwa transformasi yang terus dilakukan akan semakin memperkuat kinerja Bank Muamalat di masa depan.

Edukasi Keuangan Syariah untuk Ibu Rumah Tangga dan UMKM di Bali

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali memberikan pelatihan pengelolaan keuangan berbasis syariah kepada ibu rumah tangga serta pelaku usaha mikro. Kepala OJK Bali, Kristrianti Puji Rahayu, menyampaikan bahwa edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilih serta mengelola instrumen keuangan sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam kegiatan yang berlangsung di Denpasar ini, OJK bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Bali dan Bank Syariah Indonesia. Program yang diselenggarakan sebagai bagian dari Gerak Syariah dalam rangka Ramadan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan syariah di tingkat keluarga.

Menurut Kristrianti, pemahaman tentang literasi keuangan sangat penting untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat. Ia juga menekankan bahwa salah satu sifat utama yang harus dimiliki seseorang adalah fathonah atau kecerdasan, yang dalam hal ini berkaitan dengan kecerdasan dalam mengelola keuangan.

Ketua Baznas Provinsi Bali, Yunus Naim, mengapresiasi upaya edukasi ini dan berharap masyarakat serta pelaku usaha kecil dapat lebih efektif dalam mengelola keuangan mereka. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan mereka dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat, baik dalam berinvestasi maupun dalam menjalankan usaha.

OJK menargetkan agar literasi keuangan syariah semakin meningkat dan dapat mendukung ekosistem jasa keuangan yang inklusif serta berkelanjutan. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, indeks literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia masing-masing tercatat sebesar 39,11 persen dan 12,88 persen, masih jauh di bawah indeks keuangan konvensional yang mencapai 65,08 persen dan 73,55 persen.

Di Bali sendiri, sektor UMKM memiliki peran besar dalam perekonomian. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali hingga tahun 2023, terdapat 442.848 pelaku usaha, yang mayoritas bergerak di skala mikro sebanyak 388.279 unit, usaha kecil sebanyak 43.296 unit, dan usaha menengah sebanyak 11.273 unit. Dengan edukasi ini, diharapkan UMKM di Bali semakin siap dalam mengelola keuangan mereka secara optimal.