Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan akan segera menyelidiki pengusaha yang diduga melakukan praktik curang dengan mengganti kemasan beras medium menjadi premium demi keuntungan lebih. Dalam keterangannya di Jakarta, Amran menyebut telah menemukan indikasi adanya perubahan kemasan tersebut setelah dilakukan pemeriksaan sampel di beberapa lokasi. Hasilnya, meskipun kemasan berlabel premium, isinya ternyata tetap beras medium. Praktik ini dinilai merugikan konsumen karena mereka membayar harga lebih tinggi untuk kualitas yang seharusnya lebih rendah.
Amran mengingatkan seluruh pengusaha agar tidak melakukan praktik manipulasi ini, karena pemerintah akan melakukan pemeriksaan menyeluruh di berbagai daerah. Jika terbukti bersalah, pengusaha yang terlibat akan menghadapi sanksi tegas sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ia menegaskan bahwa tindakan semacam ini tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga mencederai kepercayaan publik terhadap industri beras nasional serta menciptakan ketidakadilan di pasar.
Selain itu, Mentan mengimbau para pengusaha untuk menjaga integritas dan tidak hanya mengejar keuntungan semata dengan cara yang merugikan masyarakat. Ia membandingkan kasus ini dengan praktik serupa yang pernah terjadi pada minyak goreng kemasan Minyakita, di mana pemerintah juga turun tangan untuk menertibkan pelanggaran yang merugikan rakyat. Oleh karena itu, ia meminta agar pelaku usaha segera menghentikan kecurangan ini sebelum tindakan hukum diambil terhadap mereka.
Meskipun telah mengidentifikasi beberapa lokasi yang terindikasi melakukan pelanggaran ini, Amran enggan menyebutkan secara spesifik nama wilayah maupun pengusaha yang terlibat. Namun, ia memastikan bahwa pemerintah akan terus mengawasi dan menindak tegas setiap pelanggaran yang ditemukan. Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk lebih waspada dalam membeli beras dan segera melaporkan jika menemukan indikasi penipuan serupa di pasaran.