Pada 5 Desember 2024, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan lima indikator utama yang menunjukkan bahwa perekonomian global berisiko meredup di tahun-tahun mendatang. Pernyataan ini disampaikan dalam laporan tahunan yang memaparkan proyeksi ekonomi global yang lebih suram, yang bisa memengaruhi banyak negara, termasuk Indonesia.
Indikator pertama yang disoroti oleh Bank Indonesia adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Setelah bertumbuh pesat pasca-pandemi, BI memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan melambat akibat ketegangan geopolitik, inflasi yang tinggi, dan gangguan rantai pasokan. Hal ini bisa berdampak pada banyak negara yang bergantung pada perdagangan internasional.
Indikator kedua adalah tingginya inflasi global. Meskipun beberapa negara mulai berhasil menurunkan inflasi, banyak negara berkembang masih menghadapi tingkat inflasi yang tinggi. Kenaikan harga energi dan pangan masih menjadi tantangan besar bagi banyak negara, menghambat daya beli masyarakat, dan memperburuk ketidakpastian ekonomi.
Suku bunga yang terus naik menjadi indikator ketiga. Bank sentral di berbagai negara, termasuk AS dan Eropa, telah menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Hal ini menyebabkan peningkatan biaya pinjaman dan bisa memperlambat aktivitas investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya menekan pertumbuhan ekonomi global.
Bank Indonesia juga menyoroti masalah krisis utang di negara-negara berkembang sebagai indikator keempat. Banyak negara berkembang yang terjebak dalam utang luar negeri yang tinggi, membuat mereka kesulitan membayar cicilan utang dan menghambat pertumbuhan ekonomi domestik. Hal ini bisa menciptakan ketidakstabilan ekonomi yang meluas.
Indikator terakhir adalah ketegangan geopolitik dan dampaknya terhadap perdagangan internasional. Konflik di berbagai belahan dunia, seperti di Ukraina dan Taiwan, serta kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis dari negara-negara besar, telah mengurangi arus perdagangan global dan menciptakan ketidakpastian yang lebih besar di pasar internasional.
Dengan meredupnya perekonomian global, Indonesia harus waspada terhadap dampak negatif yang mungkin timbul, terutama dalam hal perdagangan internasional, investasi, dan kestabilan ekonomi. Bank Indonesia memperingatkan bahwa negara harus mempersiapkan strategi untuk menghadapi ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa depan, sambil mengupayakan kebijakan yang dapat memperkuat perekonomian domestik.