https://orkutluv.com

Ratusan Kapal Nelayan di Aceh Timur Berhenti Beroperasi Selama Tradisi Meugang dan Idul Fitri

Unit Pelaksana Teknis Daerah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi di Kabupaten Aceh Timur melaporkan bahwa ratusan kapal motor penangkap ikan tidak beroperasi selama perayaan tradisi meugang dan Idul Fitri 1446 Hijriah. Kepala UPTD PPN Idi, Ermansyah, mengungkapkan bahwa sejak dua hari terakhir, sebanyak 395 kapal telah bersandar di pelabuhan. Kapal-kapal tersebut memiliki bobot antara lima hingga 100 gross ton (GT) dan tidak melaut karena awak kapal turut merayakan hari besar tersebut. Biasanya, para nelayan akan kembali melaut sekitar tiga hingga empat hari setelah Idul Fitri, tergantung kesepakatan antar anak buah kapal. Beberapa nelayan bahkan memilih libur hingga sepekan setelah lebaran sebelum kembali beraktivitas.

Terkait ketersediaan ikan di pasaran selama kapal-kapal tersebut tidak melaut, Ermansyah menyebutkan bahwa para pedagang telah menyiapkan stok untuk kebutuhan setelah lebaran. Menjelang akhir Ramadan, mereka menyimpan persediaan ikan untuk dijual pada hari ketiga dan keempat setelah Idul Fitri. Selama periode ini, harga ikan cenderung mengalami kenaikan karena tingginya permintaan di tengah keterbatasan pasokan dari laut.

Tradisi meugang yang menjadi bagian dari budaya masyarakat Aceh turut mempengaruhi aktivitas pelabuhan, di mana nelayan memilih untuk merayakan hari raya bersama keluarga sebelum kembali melaut. Meugang sendiri merupakan tradisi yang telah berlangsung turun-temurun, di mana masyarakat membeli dan mengolah daging untuk disantap bersama keluarga menjelang Idul Fitri. Bagi nelayan, momen ini menjadi kesempatan untuk beristirahat sejenak dari rutinitas di laut serta mempererat hubungan dengan keluarga dan kerabat. Setelah perayaan usai, mereka akan kembali berlayar untuk memenuhi kebutuhan pasar yang meningkat pasca-libur panjang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *