Mata Uang Rupiah Menguat Setelah Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Pada 11 November 2024, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penguatan signifikan setelah The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan terbaru mereka. Keputusan tersebut memberikan dampak langsung pada pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Para pelaku pasar menganggap kebijakan tersebut sebagai langkah yang dapat meredakan tekanan inflasi global dan memperlancar arus modal ke negara berkembang, termasuk Indonesia.

Rupiah ditutup menguat sekitar 0,5% terhadap dolar AS pada perdagangan pagi ini, mencapai level Rp 15.350 per dolar AS. Penguatan ini terjadi setelah The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga sebanyak 0,25 persen untuk pertama kalinya dalam hampir setahun. Kebijakan ini memberikan sentimen positif terhadap pasar valuta asing, dengan investor yang mencari peluang di negara-negara dengan imbal hasil lebih tinggi, seperti Indonesia.

Pemangkasan suku bunga oleh The Fed dianggap sebagai langkah untuk mengantisipasi potensi pelemahan ekonomi global dan mendorong pertumbuhan. Langkah ini membuat dolar AS cenderung melemah, sementara mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah, memperoleh keuntungan. Di sisi lain, keputusan tersebut juga diperkirakan akan menurunkan biaya pinjaman global dan meningkatkan likuiditas di pasar, yang akhirnya menguntungkan ekonomi Indonesia, terutama sektor ekspor dan investasi.

Para analis memprediksi bahwa penguatan rupiah dapat berlanjut dalam beberapa pekan ke depan, tergantung pada respons kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia. Jika Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau tidak melakukan perubahan signifikan, maka rupiah berpotensi terus menguat. Namun, volatilitas global dan ketidakpastian ekonomi tetap menjadi faktor yang perlu diwaspadai oleh para pelaku pasar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *