Pada 22 November 2024, Kota Solo, yang dikenal dengan sejarah dan tradisi politik yang kuat, kini tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024. Proses demokrasi ini diharapkan dapat berlangsung dengan penuh kedewasaan berpolitik, seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk memilih calon pemimpin berdasarkan kualitas, bukan hanya isu-isu sesaat. Dengan berbagai dinamika yang ada, masyarakat Solo diharapkan dapat lebih bijaksana dalam menentukan pilihan.
Salah satu indikator kedewasaan berpolitik adalah tingginya partisipasi masyarakat dalam Pilkada. Masyarakat Solo, yang telah lama dikenal memiliki kecintaan terhadap proses demokrasi, semakin menunjukkan kesadaran pentingnya memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif. Sosialisasi mengenai pentingnya hak suara pun semakin gencar dilakukan, dengan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih muda dan kelompok marginal yang sering kali terabaikan dalam proses pemilu sebelumnya.
Pilkada Serentak 2024 di Solo juga diwarnai dengan hadirnya berbagai kandidat yang memiliki visi dan program kerja yang berorientasi pada kebutuhan warga. Kandidat yang maju dalam kontestasi ini diharapkan tidak hanya menggantungkan diri pada popularitas atau keluarga, tetapi juga pada substansi program yang nyata untuk membangun kota Solo. Diskursus yang berkembang di kalangan masyarakat pun lebih fokus pada solusi riil bagi tantangan perkotaan yang ada, seperti kemacetan, ketimpangan ekonomi, dan pembangunan infrastruktur.
Kedewasaan berpolitik juga tercermin dari penguatan etika politik yang semakin terasa di Solo. Masyarakat dan para kandidat diharapkan dapat mengedepankan diskusi yang sehat, berbasis fakta, dan menghindari politik identitas yang hanya memecah belah persatuan. Diskursus yang semakin matang ini memperlihatkan adanya kesadaran kolektif untuk menjaga keharmonisan sosial dan integritas dalam proses pemilu.
Namun, tantangan besar tetap ada dalam menyongsong Pilkada Serentak 2024. Isu polarisasi politik yang kerap mengemuka dan praktik politik uang yang masih terjadi menjadi tantangan yang harus dihadapi untuk mewujudkan pilkada yang jujur dan adil. Meskipun demikian, harapan untuk Solo yang lebih dewasa dalam berpolitik tetap tinggi, seiring dengan semakin matangnya kesadaran demokrasi di kalangan warganya.